Obrolan Vigo: Thierry Henry Hanry dan Pembuktian yang Tertunda

Obrolan Vigo: Thierry Henry Hanry dan Pembuktian yang Tertunda

Heri Susanto - August 9, 2021
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Henry yang Belum Bisa Buktikan Diri

Henry memulai karir manajerial di tempat yang tepat. Dirinya ditunjuk sebagai pelatih tim junior Arsenal pada Februari 2015. Ia sukses menemukan bakat dalam diri Alex Iwobi. Sang pemain mengaku banyak mendapat masukan dari Henry. Namun karirnya di Arsenal harus terhenti lantaran Arsene Wenger tak bisa menerima kompatriotnya lantaran ia punya pekerjaan lain sebagai analis di Sky Sport.

Pasca Arsenal Henry pun diangkat menjadi assisten Roberto Martinez di Timnas Belgia. Pada 2016, bahkan sampai hari ini, Belgia memang memiliki segudang pemain berbakat yang memperkuat banyak tim besar Eropa. Kehadirannya di timnas sempat dipuji oleh Romelu Lukaku.

“Henry adalah inspirasi besar bagi saya kala datang ke Inggris di usia 18 tahun. Ia adalah mentor yang baik bagi saya. Saya banyak mendapat berbagai masukan positif dan negatif darinya. Saya menerima hal tersebut dan ia terus meminta agar saya bermain di level tertinggi,” ungkapnya kepada NBC Sport beberapa waktu lalu

Bersama Belgia, Henry hanya bertahan sebentar. Ia sempat hantarkan tim menjadi semifinalis Piala Dunia 2018. Namun di babak empat besar, Belgia harus kalah dari Prancis. Untungnya, Setan Merah berhasil menjadi juara tiga pasca kalahkan Inggris. Prestasi tersebut menjadi yang tertinggi bagi Negeri Cokelat di Piala Dunia.

Pasca gelaran akbar tersebut, Henry menerima pinangan AS Monaco sebagai suksesor Leandro Jardim. Penunjukan mantan pemain untuk menjadi pelatih di tim terdahulu belakangan memang tengah tren. AC Milan sempat menunjuk Gennaro Gatusso dan Filippo Inzaghi, United mengangkat Ole Gunnar Solskjaer dan Real Madrid menunjuk Zinedine Zidane. Namun di luar nama yang disebut terakhir, belum ada satu pun nama yang sukses menuai kesuksesan.


Baca Juga:


Seakan tak berkaca pada fakta tersebut, AS Monaco tak ambil pusing. Mereka memberikan Henry kontrak tiga tahun, Di awal perkenalannya, pemenang Piala Dunia 2018 menyebut jika Monaco selalu menjadi tempat paling spesial di hatinya. Ia mengungkapkan jika menangani Monaco adalah sebuah mimpi yang menjadi kenyataan.

Namun kenyataan pada akhirnya tak sejalan dengan mimpi yang tengah dirajut. Henry yang berupaya mereplika konsep bermain yang pernah ia dapatkan bersama Pep Guardiola dan Arsene Wenger jelas tak bisa berbuat banyak pada skuat Monaco yang terasa seadanya. Hingga paruh pertama musim 2018/19, Monaco hampir berada di jerat degradasi.

Di bursa musim dingin 2019, AS Monaco yang tengah berupaya bebenah dan perbaiki posisi di tangga klasemen mendaratkan tiga pemain dalam diri Cesc Fabregas, Fode Ballo-Toure hingga William Vainqueur. Namun, nasib Henry bersama mantan klubnya tak bisa diselamatkan. 24 Januari 2019, ia resmi dipecat dengan koleksi 20 laga dan rekor yang terbilang buruk. Empat menang, lima seri dan 11 kalah. Catatan tersebut jelas membuktikan jika karir Henry di dunia manajerial masih harus diasah kembali.

Setelah pemecatan, Henry menerima pinangan Montreal Impact. Franchise MLS yang bermarkas di Kanada. Ia meneken kontrak hingga dua musim ke depan. Di musim 2020, ia hanya mampu membawa mantan tim Marco Di Vaio itu finish di urutan 9 klasemen akhir.Eastren Conference. Artinya, tiket play off tak bisa digenggam.

Meski begitu, Montreal mampu dibawanya hingga ke babak perdelapan final CONCACAF Champions League.  Henry masih diberikan tanggung jawab semusim lagi. Namun ia memilih undur diri dari jabatannya pada 2021 lantara alasan keluarga. Kini, ia kembali menjadi tangan kanan Roberto Martinez di Timnas Belgia untuk kali kedua.

Henry jelas butuh pengalaman lebih lama guna mampu buktikan diri layak menjadi pelatih top. Mikel Arteta harus menunggu terlebih dahulu sebelum dapat kesemaptan melatih Arsenal. Kesuksesan memang tak hadir dalam ruang kosong. Ia butuh waktu dan proses panjang untuk ditapaki. Namun andai Henry tak sabar, ia bisa kembali melanjutkan karir seperti Gary Neville yang kini lebih banyak berkutat menjadi pundit pasca karirnya gagal bersama Valencia di dunia manajerial.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com