Salah Langkah Fernando Torres yang Berujung Nestapa!

Salah Langkah Fernando Torres yang Berujung Nestapa!

Heri Susanto - March 20, 2020
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Menjadi Mesin Gol Liverpool

Torres memulai debutnya di Merseyside Merah kala bersua Aston Villa, 11 Agustus 2007. Gol pertamanya lahir 8 hari berselang kala Liverpool menahan imbang Chelsea 1-1. Torres membukukan namanya di papan skor di menit ke-16. Setelahnya keran gol eks Atleti mengalir deras bak air terjun. Duetnya bersama Gerrard menjadi duo paling menakutkan di Premier League setelah Rooney dan Ronaldo.

Di musim pertamanya, Torres sukses mendulang Premier League Player of the Month edisi Februari. Bahkan di akhir musim, ia sukses mengemas 24 gol bagi Liverpool hanya di kancah liga. Namanya masuk dalam buku rekor sebagai pemain the Reds pertama yang mampu mencetak lebih dari 20 gol satu musim pasca Robbie Fowler yang melakukannya di tahun 1995-96. Anfield Gank sukses finish di posisi empat dan berhak melaju ke babak kualifikasi Liga Champions 2008/09.

Deru laju sang Spaniard membuatnya mendapatkan chant khusus ‘Fernando Torres, Liverpool’s Number 9′ selalu bergema kala Liverpool bermain di Anfield. Meski demikian, di musim keduanya, rangkaian cedera tak bisa dipisahkan dari Torres.

Musim kedua berjalan lumayan fantastis. Di tengah penampilan gemilang bersama Liverpool, Torres dan kolega di Timnas Spanyol sukses mengunci gelar Piala Eropa 2008. Nantinya, gelar tersebut dipertahankan empat tahun berselang diiringi gelar Piala Dunia 2010. Namanya sebagai striker top pun tak bsia ditepikan begitu saja. Chelsea kembali datang dengan menawarkan uang tunai sebesar 50 Juta Pounds pasca ia sukses membawa Liverpool melaju ke final Liga Champions 2008.

Namun sebagai tanda cinta, El Nino justru membubuhkan kontrak anyar bersama Liverpool pada tahun 2009. Ia seakan sudah menemukan rumah baru setelah Vicente Calderon.  Bahkan dalam sebuah wawancara ia menyebut jika Liverpool adalah bagian fundamental dalam hidupnya. Di saat yang bersamaan, ia menderita cedera lutut dan harus melupakan sejenak mentas di Piala Dunia 2010. Tuhan masih berbaik hari kepada Torres dengan memberinya kesempatan main di turnamen sepabola terbesar. Ia main di babak tambahan kala Spanyol membekuk Belanda via gol Andres Iniesta di babak perpajangan waktu.


Baca Juga:


Setelahnya, Karir Torres bersama the Reds seakan meredup di bawah kepemimpinan Roy Hodson. Ia pun mulai jengah karena Liverpool tak kunjung jua memberikan gelar bagi dirinya. Kemungkinan pindah pun merebak. Namun Hodgson yang saat itu menjadi manajer menampik segala kemungkinan terkait kepergian Torres ke klub lain.

“Ia tak dijual. Kita tak akan menerima tawaran apapun terkait dirinya. Bahkan ia bilang kaan kembali bekerja dan bermian bersama Liverpool di musim berikutnya,” ungkap Hogson kepada BBC, beberapa waktu lalu. Setali tiga uang, Torres pun menyebut jika dirinya akan terus berkomitmen bersama the Reds. “Loyalitasku kepada fans dan klub akan tetap sama seperti kala pertama kali menandatangani kontrak,” ungkapnya dalam sebuah sesi wawancara.

Fans Liverpool sekaan diberi angin surge melalui pernyataan sang pemain. Meski begitu, kenyataan tetap berkata lain. Di bursa transfer Januari, Chelsea kembali membuka penawaran kepada sang pemain. Penawaran pun disambut oleh manajemen Liverpool. Torres resmi hengkang ke London Barat pada akhir Januari 2011 dengan mahar 50 Juta Pounds. Nominal itu membuatnya menjadi salah satu pemain termahal di Britania Raya. Perjalanannya bersama Liverpool pun terhenti. Bersama tim asal Merseyside, ia sukses mengemas 142 laga dan mencetak 81 gol serta 20 assist.