Salah Langkah Fernando Torres yang Berujung Nestapa!

Salah Langkah Fernando Torres yang Berujung Nestapa!

Heri Susanto - March 20, 2020
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Liburan Sejenak di Milan dan Selesai Sebagai Legenda

Chelsea yang kehabisan akal lantas meminjamkan sang pemain ke AC Milan dengan harapan performanya bisa kembali tajam kala bermain untuk tim asal Ibu Kota Italia. Kenyataan tetap sama, Torres masih gagal menampilkan performa terbaiknya. Meski memiliki optimisme dengan menggunakan nomor 9 layaknya Van Basten, George Weah hingga Filippo Inzaghi, ia tampil di bawah standar.

Dua musim bergabung di Milan, ia hanya mampu mengemas 10 laga di berbagai kompetisi dan hanya mengemas satu gol. Bayangkan, anda memegang nomor yang terkenal dengan seorang striker tajam namun rasio gol yang anda miliki hanya satu. Anda pasti bertanya, apakah Torres seorang striker atau palang pintu bukan? Begitulah kenyataannya, menyedihkan memang. Di Milan, Torres tidak bermain sepakbola, ia hanya berlibur sejenak.

Meski memiliki performa inkonsisten, Atletico Madrid dengan tangan terbuka membawa sang pemain pulang.  Sebaik-baiknya tempat adalah rumah dan Torrres mampu memaksimalkan kesempatan tersebut. Ia tampil garang. Mencetak sepasang gol ke gawang Real Madrid serta memulangkan sang rival dari Copa del Rey. Bahkan, di musim 2015-16, ia kembali mendapatkan nomor 9 peninggalan Mario Manzukic yang memutuskan hengkang ke Juventus.

Berbagai milestone pun direngkuh Torres. Ia sukses mencetak golnya yang ke-100 bersama Atleti. Namanya pun tercatat sebagai pemain kedelapan yang mampu mencetak banyak gol untuk Los Rojiblancos. Trofi Europa League pun berhasil direngkuhnya sehingga catatan comeback ke Kota Madrid terasa begitu spesial. “Saya merasa beruntung pernah tergabung dalam klub besar dan meraih berbagai trofi bersama Spanyol. Tapi bagi saya pribadi, tak akan ada yang lebih membanggakan kala meraih trofi bersama Atleti.”, kata Torres dikutip dari Four Four Two.

Torres sejatinya sempat ditawarkan kontrak baru bersama Atleti. Namun ia memutuskan kontraknya berakhir di musim 2017/18. Ia bisa bermain di tim manapun. Berbagai tawaran dari tim Eropa mendekatinya. Namun ia memtuskan untuk bergabung bersama tim asal Jepang, Sagan Tosu, guna mengikuti jejak kompatriotnya, Andres Iniesta yang berkiprah di Vissel Kobe.


Baca Juga:


Semusim bermain untuk tim Jepang, Torres memang tak memberikan gelar major apapun. Kedatangnanya tak lebih sebagai pematik J-League agar lebih terdengar ke dunia luar. Semusim berseragam Tosu, ia sukses mengemas 40 laga dan mencetak 7 gol serta dua assist. El Nino pun menyudahi karirnya di lapangan hijau pada 21 Juni 2019 lalu.

Meski sempat menjadi olok-olok, nama Torres akan tetap besar setidaknya untuk fans Atletico Madrid dan Liverpool. Setidaknya demikian.

Feliz Cumpleaños, El Nino

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com