Obrolan Vigo: Pablo Aimar, Playmaker Flamboyan Idola Lionel Messi

Obrolan Vigo: Pablo Aimar, Playmaker Flamboyan Idola Lionel Messi

Heri Susanto - November 3, 2022
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal Berita Bola Argentina tak pernah kehabisan playmaker berbakat. Pablo Aimar adalah salah satunya. Namun karir sosok flamboyan ini tak terlalu bagus lantaran mengalami sederet cedera yang membuat karirnya meredup.

Pablo Cesar Aimar Giordano, yang lahir di Rio Cuarto, Selatan Argentina pada 3 November 1979 merupakan sosok yang lumayan berperan di lini tengah. Jika Juan Roman Riquelme terbilang sosok yang lumayan lambat meski memiliki visi bermain brilian, AImar bukan tipe seperti itu. Ia merupakan sosok free role yang bisa bergerak bebas dan memiliki kemampuan distirbusi bola lumayan ke lini depan.

Di masa muda, Aimar memperkuat salah satu tim besar Argentina, River Plate. Di sana. sosok yang digadang sebagai Next Diego Maradona bermain lumayan brilian. Los Millonairos dibawanya mendulang dua arpertura dan satu clausura dan supercopa Sudamericana dalam kurun waktu 1997-2000an.

Pada periode tersebut, ia sempat tampil dalam 87 laga dan mendulang 22 gol bagi River. Performa impresifnya di Argentina pun mengundang perhatian dari para tim Eropa. Real Madrid serta Valencia tertarik mengamankan jasa El Payaso. Namun Los Che suskes mengamankan jasanya. Tim asal Kota Jeruk merogoh kocek 21 juta Euro pada Januari 2001 untuk membawanya ke Spanyol.

Aimar langsung tampil nyetel bersama Valencia. Tim kalelawar bahkan sempat dihantarkannya menuju final Liga Champions 2000/01 lalu. Sayangnya, di laga final, tim besutan Hector Cuper harus keok dari tangan Bayern Munich dengan skor 5-4 via drama adu penalti.


Baca Juga:


Musim penuh Aimar di Valencia berjalan di bawah arahan Rafa Benitez. Bersama the Spainard Waiters, Aimar menjadi andalan di lini tengah dengan mengoreksi 40 laga di lintas kompetisi dan sumabgnakn 6 gol serta 10 assist. Di musim yang sama, ia sempat hantarkan Los Che mendulang LaLiga pertama sejak  31 tahun terakhir.

Ia juga pernah mempersembahkan double winner bagi klub kala memenangkan LaLiga dan Europa League pada 2003/04 lalu. Prestasi tersebut bahkan tak pernah kembali diulangi klub sampai hari ini.  Capaian impresif tersebut membuat Rafa Benitez, yang sempat terlibat friksi dengan klub memanas. Ia hengkang ke Liverpool. Claudio Ranieri pun datang sebagai suksesor.

Di bawah arahan the Tinkerman, Aimar tak mendapatkan tempat di tim utama lantaran gaya bermainnya tak sesuai dengan taktik yang diinginkan Raineri. Selain itu, ia juga mulai menderita cedera. Nasibnya tak berubah kala tim ditukangi Quique Sanchez Flores.