Site icon Vivagoal.com

Utak Atik Peluang Bali United di Kompetisi Asia

Vivagoal – Liga Indonesia –   Untuk kali pertama, Bali United sukses mendulang Liga 1 2019 pasca menorehkan hasil impresif sepanjang musim kemarin. Tentunya, hasil ini membuat mereka otomatis berlaga di kompetisi Asia untuk musim depan.

Serdadu Tridatu rencananya akan tampil di ajang play off Liga Champions Asia/Piala AFC, Liga 1 2020, Piala Indonesia, Piala Presiden dan Asean Club Championship. Padatnya jadwal kompetisi pun membuat mereka bergegas untuk mendatangkan sederet nama anyar guna memperkuat tim guna menambah kekatan di berbagai lini.

Saat sebagian besar tim Liga 1 lain masih menikmati masa rehat kompetisi, Bali United sudah mencuri start dengan mendatangkan nama-nama anyar yang rencananya bakal didaftarkan di turnamen berskala Asia yang mereka miliki.

Baca Juga: Mentas di Asia, Kapten Bali United Punya Optimisme Tinggi

Sejauh ini, tercatat BUFC sudah mendatangkan beberapa nama anyar dalam diri M. Rahmat, Gavin Kwan, Nadeo Argawinata, Hariono, dan Lerby Eliandri. Secara total, tim asal Pulau Para Dewa sudah memiliki 35 pemain dalam skuatnya yang terdiri dari empat penjaga gawang, 11 pemain belakang, 10 gelandang dan 10 pemain bertipikal menyeang. Bermainnya mereka di kancah Asia seakan menjadi magnet bagi para pemain baru.

Dari 35 skuat yang secara materi pemain tak jauh berbeda, bukan tak mungkin BUFC bakal memprioritaskan salah satu turnamen saja. Dari lima turnamen, bisa jadi kelimanya bakal menjadi prioritas mengingat kedalaman skuat yang mereka miliki. Kehadiran 35 nama ini bukannya tanpa sebab. Tak kondisifnya jadwal liga yang diprediksi bakal berbentrokan dengan agenda tim di ajang lain diklaim menjadi alasan kuat mengapa Serdadu Tridatu memiliki skuat yang gemuk dibandingkan tim lain.

Sebagai catatan, Liga 1 2020 sudah pasti bakal di isi oleh 11 pemain terbaik Bali United. Sementara untuk ajang Piala Presiden dan Piala Indonesia bisa menjadi ajang pembuktian dari 24 pemain lain guna buktikan diri pantas berada dalam skuat.

Sementara di ajang lain, Bali United memang akan menjadi representasi wajah sepakbola Indonesia di turnamen benua kuning. Optimisme pun muncul dalam skuat. Bahkan beberapa waktu lalu, kapten tim BUFC, Fadil Sausu pun ingin timnya berprestasi di ajang interkontinental

“Di Asia kami juga sangat fokus, kami tidak ingin hanya lewat dan sekadar ikut, tapi kami ingin prestasi. Di Liga Indonesia kami berprestasi, dan kami juga ingin di Asia,” ungkap Fadil Sausu.

Baca Juga: Beberapa Hal yang Membuat Bali United Pantas Menjuarai Liga 1 2019

Vivagoal akan coba mendedah kans Bali United yang bakal bermain di dua ajang besar Asia. Bagaimana kans mereka di ajang multinasional tersebut? Berikut preview-nya.

Liga Champions Asia

Sebagai juara Liga 1 2019, Bali United mendapatkan jatah untuk mentas di Liga Champions Asia. Namun sebelum melaju ke fase grup, mereka harus melalui tiga babak kualifikasi terlebih dahulu. Tampines Rovers dari Singapura menjadi lawan pertama mereka.

Dalam laga yang dihelat di Stadion Jalan Besar, Singapura, Selasa (14/1) kemarin, Serdadu Tridatu mendang dengan skor 3-5 atas tuan rumah. Sejatinya dalam 90 menit waktu normal, skor 3-3 tak terelakan. Karena mengusung format knock out system, tak ada partai replay jika terjadi hasil imbang.

Di masa perpanjangan waktu, Bali United menunjukan kelasnya sebagai wakil Indonesia. Mereka sukses mendulang sepasang gol lewat aksi Stefano Lilipaly di menit ke-100 dan pemain baru Sidik Saimima mencatatkan namanya di papan skor lima menit pasca gol Lilipaly.

Kemenangan itu pun mengantar mereka lolos ke babak kualifikasi II. Mereka dijadwalkan bersua dengan salah satu klub tim besar A-League, Melbourne Victory. Rencananya, bentrok kedua tim akan dihelat di AAMI Park, Melbourne, pada 21 Januari mendatang.

Baca Juga: Bomber Bali United Siap Tempur di Liga Champions Asia

Melbourne Victory sendiri bukan nama sembarangan di kancah persepakbolaan. Sepanjang keikutsertaan mereka di A-League, the Big V sukses mengemas 4 gelar Liga Australia. Sejauh ini, mereka bertengger di peringkat keenam dengan koleksi empat kemenangan, tiga hasil imbang dan 6 kekalahan.

Rentetan hasil tersebut dianggap sebagai hal yang tak layak oleh manajemen klub sehingga mereka pun resmi memberhentikan pelatih Marco Kurz dan Filip Tapalovic sebagai juru taktik klub. Mereka pun mengangkat Carlos Salvachua sebagai pelatih sementara. Pemecatan Kurz pun sudah diumumkan pada Rabu (15/1)..

“Melbourne Victory ingin mengumumkan bahwa klub telah berpisah dengan pelatih kepala, Marco Kurz, dan asisten pelatih, Filip Tapalovic. Klub ingin mengucapkan terima kasih kepada Marco dan Filip atas layanan mereka musim ini,” tulis pernyataan resmi klub.

Meski baru saja memecat pelatih, bukan berarti Melbourne Victory bakal limbung dalam mengadapi Bali United. Mereka tetap diunggulkan. Bali United sendiri memang kerap mengalami kesulitan kala berlaga di kualifikasi II. Musim 2018 lalu, mereka kalah dari wakil Thailand, Chiangrai United dengan skor 1-2. Tentunya kenangan tersebut akan coba dihapus dengan tampil maksimal kontra Melbourne.

Andai berhasil lolos ke kualifikasi III, maka Kashima Antlers dari Jepang sudah menunggu.dalam laga yang bakal dihelat di Jepang pada 28 Januari mendatang. Di ajang J-League, Kashima bukan tim yang bisa dipandang sebelah mata. Atsuto Uchida dan kolega saat ini bertengger di posisi ketiga klasemen sementara di bawah Yokohama Marinos dan FC Tokyo.

Baca Juga: Jelang LCA, Bali United Genjot Persiapan

Terlebih, rekor pertemuan tim Jepang atas Indonesia memang kurang oke. Namun jika Bali United sukses mengalahkan Kashima, mereka akan bermain di fase grup kontra berbagai tim raksasa Asia yang berasal dari China, Jepang maupun Arab Saudi.

AFC Cup

AFC Cup adalah ajang yang bisa dimainkan Bali United andai mereka gagal di babak kualifikasi Liga Champions Asia. AFC Cup sendiri sejatinya bukan ajang yang asing bagi tim Indonesia. Beberapa tim tanah air sempat mentas dan mendulang prestasi manis di ajang yang setara dengan EURO League di Eropa ini.

Beberapa tim macam Sriwijaya FC, Arema Chronus serta PSMS Medan pernah melaju hingga 16 besar. Bahkan di fase perempat final hingga semifinal, Persipura Jayapura pernah melanggeng kencang sebelum dihentikan tim lain. Bahkan musim kemarin, juara Liga 1 2018, Persija Jakarta sempat menembus babak semifinal Zona Asean sebelum ditekuk Home United dari Singapura.

Baca Juga: Liga 1 2019 adalah Roller Coaster untuk Persebaya Surabaya

Ajang AFC Cup sejatinya memang lumayan realistis untuk tim asal Indonesia. Pasalnya, komposisi tim yang berlaga di ajang ini memang 11-12 dengan tim Indonesia. Namun tak ada salahnya juga berharap Bali United bisa mengharumkan nama Indonesia ke pentas Liga Champions Asia. Pasalnya, Arema menjadi tim terkahir yang mentas di ajang LCA pada 2011 silam.

Asean Champions Cup

Asean Champions Cup sejatinya merupakan ajang lama yang kembali dihidupkan oleh Asean Football Federation (AFF) selaku payung tertinggi pesepakbolaan di kawasan Asean guna memberikan aroma persaingan untuk tim-tim yang Asean adu kekuatan guna buktikan diri sebagai tim yang layak diperhitungkan.

Sebelumnya, ajang ini sempat digelar pada tahun 2003 dan 2005 silam. Dua tim asal Indonesia yakni Petrokimia Putra dan Persita Tangerang pernah berpartisipasi di ajang tersebut di tahun 2003. Persita sukses melaju ke babak perempat final sebelum akhirnya dikalahkan tim undangan asal India, East Bengal. Petrokimia sejatinya sukses melaju ke fase semifinal. Namun di empat besar East Bengal kembali menyingkirkan wakil asal Jawa Timur itu melalui babak tos-tosan. Sementara di tahun 2005, tak ada satupun tim Indonesia yang mentas di ajang tersebut.

kini, pasca 15 tahun absen, ACC kembali digelar. Menilik laporan Fox Spots Desember lalu, tersemat 12 tim dari masing-masing koefisien Asean yang bakal berpartisipasi mereka adalah Bali United dan Persebaya (Indonesia), Chiangrai United dan Prachuap (Thailand), Ha Noi dan Ho Chi Minh City (Vietnam), Shan United (Myanmar). Sementara empat tim lain dari Kamboja, Laos, Brunei, dan Timor Leste akan melalui babak kualifikasi sebelum melaju ke fase grup.

Baca Juga: 5 Fakta Mat Halil, Legenda Persebaya

Nantinya, undian pembagian grup akan dihelat pada 4 Maret 20202 dan kompetisi dijadwalkan bakal rampung pada bulan November mendatang. Siapapun tim yang berhasil menjuarai turnamen ini bakal mendapatkan hadiah sebesar 400 ribu Dollar atau setara Rp 5,5 Miliar

Menilik sejarah panjang tim Indonesia di kompetisi ini, bukan tak mungkin Bali United, dengan materi pemain yang mereka miliki bisa berbicara banyak di kejuaraan ini. Ada dua hal yang bisa menjegal mereka di ajang Asean yakni kurangnya rasa percaya diri dan perlawanan sengit dari tim-tim asal Thailand.

Selalu update berita terbaru seputar Bola Liga Indonesia hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version