Vivagoal – Liga Indonesia – Jadi pemain sepak bola putri di Indoensia jelas bukan hal mudah. Meski belum terlalu populer, tapi beberapa nama mencuat jadi pesepakbola putri terbaik, termasuk Rani Mulyasari.
Dalam perbincangannya bersama vivagoal, Rani berkisah banyak menyoal perjalanan kariernya. Faktor keluarga berperan besar dalam mengantarnya menjadi pesepakbola putri profesional.
“Jadi dulu itu bapak aku sangat suka dengan sepak bola, dia ingin salah satu anaknya menjadi pesepakbola. Kebetulan saya suka ikut bapak saya main sepak bola,” kata Rani dalam wawancara Vivagoal One on One.
Di dunia futsal putri, pengalaman Rani tak perlu diragukan lagi. Beberapa klub elit futsal putri pernah dibelanya, bahkan hingga ke luar negeri. Dimana dia tercatat pernah membela Immigration Club di Maladewa.
Baca Juga:
- Alami Cedera Parah, Bali United Putuskan Lepas Paulo Sergio
- Dijanji Liga 1 Bergulir November, Arema Fokus Siapkan Tim
- Enggan Tekan Pemain Muda, Persib: Yang Penting Dapat Adaptasi
- Arema FC Sudah Puas Hanya Punya Dua Pemain Asing
Karenanya, tak aneh bila dia saat ini memegang titel sebagai pivot putri terbaik tanah air. Padahal menurut Rani, bermain sebagai seorang pivot dimulai karena ketidaksengajaan.
“Saya sebenarnya kalo di timnas siap ditempatkan di posisi apa aja. Tapi karena sering jadi topskor, jadi saya sering dipasang sebagai pivot.
“Karena lama kelamaan biasa dipasang menjadi pivot, bisa jadi insting sebagai pemain depan terus terasah. Apalagi intinya kita selalu didorong untuk punya finsihing touch yang baik,” tambah Rani Mulyasari.
Selalu update berita terbaru seputar Liga Indonesia hanya di Vivagoal.com