Site icon Vivagoal.com

What If: Fans Barcelona Akan Bahagia Jika Luis Figo Bertahan dan Menolak Real Madrid

What If: Fans Barcelona Akan Bahagia Jika Luis Figo Bertahan dan Menolak Real Madrid

VivagoalBerita Bola – Pada Juli 2000, Luis Figo melakukan dosa yang sangat besar yaitu memutuskan hengkang dari FC Barcelona ke Real Madrid. Namun, jika ia tidak melakukan itu, Figo bisa jadi pahlawan dan dicintai fans Blaugrana hingga detik ini.

Pada musim 1995/96, Barcelona melakukan transfer dengan merekrut Luis Figo dari Sporting CP. Ia diboyong dengan harga 2,5 juta euro dan dilatih oleh salah satu pelatih ternama di Inggris, Sir Bobby Robson, yang menggantikan Johan Cruyff.

Meskipun gagal meraih gelar LaLiga, Luis Figo sukses memberikan Barcelona tiga gelar yaitu Copa del Rey, Supercopa de Espana, dan UEFA Cup Winner’s Cup. Sayangnya, ia harus berpisah dengan sang pelatih yang digantikan oleh Louis van Gaal.

Bersama van Gaal, Figo mampu meraih dua gelar LaLiga dan Copa del Rey. Sayangnya, tim yang diisi oleh berbagai bintang seperti Pep Guardiola, Xavi Hernandez, Carles Puyol, Luis Enrique, dan Rivaldo tak bisa meraih satupun gelar Liga Champions.

Meskipun meraih kegagalan di Liga Champions, Luis Figo tetaplah jadi idola para fans Barcelona. Dia menjadi sinar di tengah kegelapan klub.


Baca Juga:


Namun, itu semua berubah setelah musim 1999/00 berakhir. Luis Figo secara mengejutkan menerima pinangan rival abadi Barcelona, Real Madrid, dengan mahar yang cukup fantastis kala itu, yakni sebesar 60 juta euro.

Padahal, Luis Figo sangat diidolakan oleh para fans Barcelona. Namun, dirinya justru menerima pinangan Real Madrid, dan itu menimbulkan luka yang sangat mendalam kepada para Cules, para fans Barcelona.

Barcelona juga telah berjasa kepadanya. Berkat Blaugrana, ia bisa menjadi pemain yang matang di lini tengah.

Sumber: Transfermarkt

Blaugrana menyelematkan kariernya yang hancur di Italia karena kontrak illegal yang dilakukan oleh agennya, Jose Viera. Bahkan, ia berhasil meraih penghargaan pribadi, yakni Ballon d’Or, pada 2000, dan menjadi satu-satunya pemain asal Portugal, bersama dengan Eusibio, yang meraih hal tersebut sebelum Cristiano Ronaldo.

Kepergiannya pun membuat para fans Barcelona marah. Ia memilih untuk menjadi ‘Galactico’ di era Florentino Perez daripada bertahan di Camp Nou.

Puncak kebencian para fans Barcelona terlihat ketika El-Clasico, 23 November 2002. Kala itu, Luis Figo kembali di Camp Nou dengan seragam Real Madrid. Pada saat ia ingin mengambil sepak pojok, berbagai macam benda dilemparkan oleh para Cules kepadanya, termasuk kepala babi yang menjadi ikon Luis Figo di mata mereka.

Wajar bila Luis Figo dicap sebagai pengkhianat di abad ini oleh semua fans Barcelona. Kebencian tersebut tidak mereda hingga saat ini.

Menariknya, Luis Figo tidak bisa berbuat apa-apa mengenai kontrak tersebut. Dilansir dari serial film di Netflix yang berjudul El Case Figo, ia hanya berniat untuk membantu agennya, Jose Viera, yang bisa terlilit hutang hingga 30 juta euro jika transfernya gagal.

Saat itu, Jose Viera telah melangsungkan kesepakatan secara diam-diam dengan Florentino Perez perihal transfer Figo. Jika tidak, maka Viera harus membayar utangnya.

“Hanya saya yang bisa menyelamatkannya, dengan pergi ke Madrid. Namun, hanya itu satu-satunya cara untuk bisa menyelesaikan masalah,” ucap Luis Figo dalam serial tersebut.


Baca Juga:


Memang, Luis Figo menjadi pondasi dalam sebuah perubahan yang terjadi di Real Madrid. Ia bisa membangun tim bersama dengan pemain-pemain terbaik saat itu seperti Zinadine Zidane, Ronaldo, H. Guti, Iker Casillas, dan masih banyak lagi.

Namun, jika Luis Figo bertahan dengan Barcelona, ia justru bisa menjadi pondasi kekuatan Blaugrana. Tidak hanya itu, Figo bisa menjadi legenda mereka, bermain dengan pemain-pemain ternama seperti Ronaldinho, Samuel Eto’o, dan tentunya Lionel Messi.

Figo bisa menjadi jimat Barcelona untuk membangun sebuah tim yang sangat kuat. Hal tersebut karena ia bisa menjadi saksi mata lahirnya talenta-talenta terbaik La Masia seperti Andres Iniesta, Sergio Busquets, Jordi Alba, dan masih banyak lagi.

Sumber: CNN

Tidak hanya itu, gelar Liga Champions yang ia inginkan bisa saja ia dapatkan di Barcelona. Selain itu, kariernya mungkin akan menurun, namun namanya akan terus dikumandangkan di Camp Nou.

Sayangnya, ia memilih untuk menjadi penjahat. Ia bergabung ke sisi yang dibenci oleh para fans Barcelona. Meskipun begitu, sepertinya Luis Figo tidak menyesali perbuatannya. Ia tetap disanjung oleh fans Real Madrid dan masih menjadi pengkhianat terbesar di abad ini di mata fans Barcelona.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepakbola dunia hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version