5 Fakta Jebolan Terbaik Akademi Southampton
- Alan Shearer
Alan Shearer merupakan jebolan terbaik dalam sejarah Southampton. Ia mampu mencatatkan status sebagai top skor Premier League dengan koleksi 260 gol dan rekor tersebut masih belum bisa dipecahkan pemain manapun sampai hari ini.
Di Soton, Shearer sempat mentas dalam empat musim di St Marry. Ia mampu mendulang 30 gol dan dua assist dari 131 laga. Meski tak ada catatan yang ia torehkan bersama klub, namanya menjadi penjualan terbesar klub ketika dilego ke Blackburn Rovers dengan mahar 3,6 juta paun yang kala itu menjadi rekor penjualan termahal klub.
🔵🇳🇴 Haaland on Alan Shearer PL goal record: “How long is my contract? Three years and 10 months left? So, there is still time to do it, no?”.
“But if I will still be 15 years longer in England then why not? We will see…”, told Telegraph. pic.twitter.com/ln5pRhzKiQ
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) October 6, 2023
Setelahnya, ia sempat hantarkan Rovers menjadi juara Premier League pada 1994/95. Ia kemudian menjadi mesin gol the Blue and White selama dua musim. Setelahnya, ia pergi ke Newcastle dengan valuasi 15 juta paun pada 1996 dan namanya kembali menjadi rekor pembelian di Inggris. Magpies menjadi tim terakhir yang dibelanya di Inggris hingga 2006.
- Theo Walcott
Karir Walcott di Soton di tahun 2005 lumayan menyita perhatian. Performa luar biasanya di sisi kanan penyerangan sukses memberikan impresi bagi klub dan tim yang meminati jasanya. Karirnya di klub hanya berjalan satu setengah musim. Dalam periode singkatnya, ia mentas dalam 82 laga di lintas kompetisi dan mendulang 10 gol serta 5 assist.
Di musim dingin 2006, ia hengkang ke Arsenal. Gunners mengeluarkan kocek 5 juta paun guna membawanya ke Utara London. Namun karirnya di Arsenal kurang menggigit lantaran banyaknya masalah cedera yang menerpa sehingga performanya dianggap tak optimal.
Namun di sana, ia sempat hantarkan tim menangi Tiga Piala FA dan dua Community Shield. Walcott kemudian dilego ke Everton pada 2018 lalu. Dalam masa baktinya di Toffess, ia sempat dipinjamkan ke Soton sebelum bermain kembali pada 2021 hingga 2023 dan pensiun di tim masa kecilnya itu.
- James Ward-Prowse
Ward-Prowse merupakan pemian yang lumayan loyal bagi Soton. Sejak debut di tim utama pada 2011, ia sudah memainkan 12 musim bersama klub. Ia memiliki stamina dan piawai dalam urusan mengeksekusi bola mati. Dalam karirnya di St Marry, 410 laga dan 55 gol serta 52 assist sempat disumbangkannya bagi tim.
Congratulations on your 50th Premier League goal, James Ward-Prowse! pic.twitter.com/gDtt83E4SC
— Premier League (@premierleague) August 26, 2023
Pada 2023, ketika Soton terdegradasi, pada laman BBC ia mengklaim standar klub sudah merosot dan lantaran ia masih ingin bermain di level tertinggi, Ward-Prowse pun memutuskan hengkang ke West Ham United dengan mahar 30 juta paun guna melapis kepergian Declan Rice yang hengkang ke Arsenal. Ia masih memiliki kontrak hingga 2027.
Baca Juga:
- 5 Fakta Pelatih yang Pernah Beberapa Kali Menukangi Kesebelasan yang Sama
- 5 Fakta Pemain Penting Lazio di Medio 90an
- 5 Fakta Pesepakbola Terbaik Venezuela
- 5 Fakta Pemain Terbaik Timnas Kanada Sepanjang Masa
- Gareth Bale
Jika Walcott piawai mengarsir sisi kanan penyerangan bagi Soton di pertengahan 2000an, maka Bale ada di sisi sebaliknya. The Wales Wizard bahkan sempat catatkan diri sebagai pencetak gol termuda klub kedua setelah Walcott ketika mendulang gol di usia 16 tahun 275 hari ketika timnya bersua Millwall pada 2006.
Bale hanya habiskan semusim di tim utama dengan koleksi 45 laga di lintas kompetisi dan mendulang 5 gol serta 12 assist bagi klub. Setelahnya, ia hengkang ke Tottenham Hotspur dengan mahar 15 juta paun plus berbagai bonus. Di Tottenham, reputasinya sebagai winger mulai terbangun. Ia juga menjadi bagian klub ketika mentas di Liga Champions dan menangkan Piala Liga pada 2008.
Pasca Spurs, Bale hengkang ke Real Madrid dengan mahar 85 juta paun dan menjadikannya pemain termahal kedua Madrid kala itu setelah Cristiano Ronaldo. Bersama Los Blancos, ia lumayan diandalkan dan sempat menangi 5 Liga Champions bersama klub meski dalam dua musim terakhirnya ia jarang bermain lantaran tak masuk dalam rencana Zinedine Zidane. Bale kemudian hengkang ke MLS pada Juni 2022 dan mentas selama semusim di LAFC sebelum akhirnya putuskan pensiun di Kota para Malaikat.
- Matt Le Tissier
Jika empat nama di atas mampu membeirkan keuntungan finansial bagi klub ketika dilego ke tim lain, Matt Le Tissier memiliki jalan berbeda. Jebolan akademi klub justru tercatat sebagai legenda klub lantaran Soton merupakan tim yang lumayan lama dibelanya sebagai pemain profesional.
Matt Le Tissier banging in two worldies against Newcastle in 1993 pic.twitter.com/arpytkRJox
— 90s Footballers (@90sPlayers) July 2, 2024
Sejak debut pada 1986, ia bertahan di klub hingga 2001. 15 tahun dihabiskan di St Marry entah di Premier League atau Championship. Ia memang tak pernah membawa tim menjuarai gelar apapun. Namun statusnya sebagai sosok penting Soton jelas tak bisa ditepikan begitu saja.
Ia sempat tiga kali menjadi pemain terbaik klub dan masuk dalam PFA Team of the Year 1994/95. Bersama Soton, ia sempat mainkan 481 laga di lintas kompetisi dan mendulang 182 gol serta 51 assist. Catatan tersebut membuatnya menjadi penampil terbanyak sepanjang sejarah klub.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com