Vivagoal – Berita Bola – Sebagai negara yang mengaku menemukan sepakbola, Inggris boleh dibilang selalu menghasilkan pelatih-pelatih kelas medioker. Hal ini jelas menjadi anomali tersendiri. Tak banyak dari mereka yang menuai sukses. Namun, ada pula beberapa nama yang dibilang sukses meninggalkan legacy besar bagi pesepakbolaan di Britania Raya.
Mediokernya pelatih asal Inggris bisa dilihat dari sejauh mana mereka berkelana. Semakin bertahan di Inggris maka mereka akan jalan di tempat atau bahkan mengalami kemunduran. Para pelatih pengelana macam Jose Mourinho, Carlo Ancelotti, Fabio Capello hingga Giovanni Trappatoni mendulang prestasi di berbagai negara. Mentalitas mereka sudah terbangun jauh.
Tak percaya Inggris punya pelatih yang medioker? Coba tengok berapa banyak manajer yang melatih tim-tim Premier League. Hanya ada empat nama yang menukangi tim. Dean Smith (Aston Villa), Graham Potter (Brighton), Sean Dyce (Burnley) dan Steve Bruce (Newcastle United). Hanya ada empat nama yang melatih tim tier atas Inggris. Sejatinya masih ada dua nama lain yang berasal dari teritori Inggris Raya. Namun, David Moyes dan Brendan Rodgers tak masuk hitungan lantaran berasal dari Skotlandia dan Irlandia Utara
Bicara soal prestasi, empat nama asal Inggris itu jelas bukan jaminan mutu untuk mendobrak big six Premier League yang sudah terstruktur kurang lebih 10 tahun belakangan. Mentok-mentok di akhir musim nanti, empat nama di atas hanya akan membawa tim asuhannya di papan tengah atau yang paling parah, bertempur menghindari zona degradasi. Pelatih asal Inggris sejatinya masih memilik tempat untuk melatih, tapi di tim Championship, Skotlandia hingga tier-tier bawah lain, cwakz.
Baca Juga:
- 5 Fakta Mantan Wonderkid Inggris yang Gagal Bersinar
- 5 Fakta Tim Raksasa Sepakbola yang Belum Bangun dari Tidurnya
- 5 Fakta Gelandang Tengah Terbaik Sepanjang Massa
- 5 Fakta Pemain Kidal Terbaik Sepanjang Massa
Tak hanya itu, Gareth Southgate, pelatih Timnas mereka juga terbilang medioker. Apa jadinya Southgate tanpa pemain bintang yang ada di tim tiga Singa? Hanya melatih Middlesbrough yang saat ini mentas di Championship. Bahkan diberikan pemain berlabel bintang pun, Southgate tetap tak bisa membawa timnya berprestasi. Menyedihkan.
Namun, di balik mayoritas manajer Inggris yang medioker, masih ada beberapa nama yang sukses meninggalkan sejarah panjang dan cerita terkait kesuksesannya ke anak cucu kelak. Bahkan, kehebatan mereka dalam mencatat sejarah mampu menjadi blue print kesuksesan klub untuk masa mendatang. Siapa saja? Berikut daftarnya.
- Bob Paisley
Paisley mampu menjadi perpanjangan tangan dari Bill Shankly di Liverpool. Paisley, yang dalam karir manajerialnya hanya menangani Liverpool, sukses mengambil tongkat estafet dari mantan bosnya itu dengan sangat baik. Sejak betugas dari 1974-1983, ia sukses mempersembahkan 18 gelar bagi Liverpool di lintas kompetisi.
Paisley sukses mempersembahkan tiga dari enam Liga Champions yang diraih Liverpool di sepanjang sejarah klub. Tak hanya itu, ia juga mampu persembahkan enam gelar First Division. Ia pernah menuliskan quote yang sangat terkenal kala mendulang rangkaian kesuksesan bagi klub. “Pikirkan, saya pernah dalam situasi yang tak bagus. Dalam setahun, kami pernah menjadi runner up,”
Di tim besutannya, Liverpool disesaki pemain yang kelak menjadi legenda klub macam Ian Rush, Alan Hansen, Kenny Dalglish hingga Graeme Souness.
- Sir Matt Busby
Jauh sebelum era Alex Ferguson, Manchester United sudah memiliki tim terbaik kala masih dilatih Matt Busby. Ia mampu membawa United bangkit dari keterpurukan pasca tragedI kecelakaan pesawat Munich pada 1958. Busby mampu merekonstruksi tim menjadi salah satu kekuatan besar di Eropa.
10 tahun pasca kecelakaan tersebut, Setan Merah mapu menjadi juara Liga Champions. Busby juga mampu hantarkan tim dengan memenangkan lima gelar First Division, sepasang Piala FA, serta lima Community Shield. Meski capaiannya terasa sederhana, tak ada pelatih yang mampu bangkit dari keterpurukan dengan pemain-pemain yang tersisa pasca kecelakaan pesawat.
- Brian Clough
Brian Cloguh merupakan salah satu juru gedor dengan reputasi tinggi sebagai penyerang. Total, ia pernah menyarangkan 251 gol dari 274 laga yang ia mainkan. Selepas pensiun, ia memulai karir manajerialnya dengan baik bersama sahabat baiknya, Peter Taylor.
Kombinasi Clough-Taylor dimulai kala keduanya sukses hantarkan tim merangkak dari divisi dua ke first division. Keduanya sukses mendulang gelar domestik bersama the Ramp. Kebersamaan keduanya berlanjut di Nottingham Forest. Gelar First Division kembali diraih plus back to back Liga Champions yang diraih pada 1979 dan 1980. Capaian tersebut membuat Clough menyamai rekor yang dicatatkan Bob Paisley bersama Liverpool.
Baca Juga:
- Obrolan Vigo: Selebritis Indonesia Punya Tim Sepakbola, Buat Apa?
- Obrolan Vigo: Newcastle United dan Kejayaan yang Harusnya Terulang
- Obrolan Vigo: Napoli dan Mimpi Scudetto yang Siap Terbuka
- Obrolan Vigo: Tomas Rosicy, Penyihir Kaca dari Republik Ceko
- Sir Alf Ramsey
Sebelum melatih Timnas Inggris, Alf Ramsey pernah membawa Ipswich Town menapaki piramida teratas pasca berkubang di divisi tiga. Ia menjuarai tiga kompetisi berbeda bersama Ipswich dengan persembahkan gelar divisi tiga, divisi dua dan divisi utama. Rasio kemenangannya pun ada di angka 61 persen. Catatan tersebut merupakan sebuah rekor yang lumayan impresif.
Setelahnya, Ramsey diberikan tugas menukangi timnas. Inggris nampaknya harus berterima kasih kepada Ramsey. Di tangannya, tim tiga Singa berhasil membawa pulang gelar Piala Dunia 1966, sesuatu yang tak bisa direalisasikan oleh manajer Inggris manapun bagi negaranya.
- Sir Bobby Robson
Jika banyak pelatih asal Inggris yang nyaman melatih di negaranya sendiri, hal berbeda hadir pada Bobby Robson. Manajer legendaris ini sempat melalangbuana melatih beberapa tim besar Eropa dan menuai kesuksesan di sana.
Memulai karir di Fulham, Robson justru mulai mencatatkan nama besarnya kala membesut Ipswich. 700 laga pernah ia lalui bersama the Tracktor Boys. Ia mempersembahkan gelar Europa League dan Piala FA. Setelahnya, pengelanaan Robson berjalan ke Portugal dengan membesut Sporting CP, PSV Eindhoven hingga Barcelona dan kembali ke Newcastle. Berbagai gelar domestik pernah ia rasakan di sana.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com