Vivagoal – Berita Bola – Bolton Wanderers saat ini bermain di League One, kompetisi tingkat tiga Inggris. Namun tim asal Greater Manchester ini sempat melalangbuana di Premier League dan pernah memiliki nama besar dalam skuatnya kala mengarungi tier atas sepakbola Inggris.
Perjalanan the Trotters di kompetisi sepakbola Inggris memang naik turun. Mereka lumayan sering berkubang di Championship maupun divisi tiga. Namun pada medio 90an hingga awal milenium, mereka merupakan penghuni tetap Premier League
Sepanjang sejarah, mereka pernah tiga kali mendulalang gelar divisi dua, sekali divisi tiga dan empat Piala FA. Catatan tersebut terbilang lumayan untuk ukuran tim yang tak terlalu diperhitungkan.
Bolton Wanderers at Wigan Athletic tonight #BWFC pic.twitter.com/ZEMdq4b3Ac
— FootballAwaydays (@Awaydays23) February 27, 2024
Di era milenium, jauh sebelum era Brighton, Wolverhampton hingga Burnley. Mereka kerap menjadi kuda hitam yang diperhitungkan. Era emas pada klub pinggiran Manchester terjadi pada medio 1995-2012 lalu. Ketika itu, tim sempat melanggeng ke berbagai tempat krusial seperti final Piala Liga pada 2004 hingga melaju ke Piala UEFA 2005. Perjalanan ke Eropa merupakan yang perdana bagi klub.
Baca Juga:
- Obrolan Vigo: Menanti Derby Basque di Final Copa del Rey
- What If: Ronaldino Gabung Man United di 2003, Sir Alex Ferguson Raih Treble Kedua
- Obrolan Vigo: Sepakbola yang [Sudah] Tak Memiliki Waktu untuk Menunggu Proses
- Analisa Vigo: Liverpool, Si Pincang yang Masih Berjalan Tegak Demi Kebahagiaan Jurgen Klopp
Dalam kiprahnya di Eropa, mereka sempat melesat ke babak 32 besar sebelum akhirnya keok dari Marseille. Kiprah mereka setelahnya lumayan naik turun hingga pada 2012, perjalanan tim di Premier League selesai karena mereka harus kembali berkubang di Championsip.
Perjalanan tim di tier dua Inggris lumayan panjang. Enam tahun mereka habiskan di sana melalui skuat yang boleh dibilang seadanya. Tak ada nama besar yang benar-benar hadir di The Toughsheet Community Stadium. Mereka sempat terkendala masalah finansial pada 2018 dan harus terdegradasi ke divisi ketika.
Pada 2019 sampai hari ini, mereka masih berkutat di League One. Namun asa tim promosi ke Championship lumayan terbuka lantaran hingga pekan ke-34, the Trotters tengah duduk di posisi tiga klasemen sementara dengan 66 poin, berjarak 7 angka dari Portsmouth yang tengah memuncaki klasemen.
Di masa jayanya, ketika ada di tier atas Inggris, Bolton pernah diperkuat berbagai nama besar yang melalang buana di Eropa. Mereka yang bermain di sana sempat memiliki reptuasi besar sebagai bintang dan pernah menjadi juara Liga Champions dan Piala Dunia. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya.
- Kevin Nolan
Nolan merupakan jebolan akademi klub. Ia sudah dipromosikan ke tim utama pada 1999 dan bermain hingga 2009 di Greater Manchester. Dalam karirnya. Ia sempat merasakan malam-malam indah di Eropa bersama tim ketika diarsiteki Sam Allardyce.
Bersama Bolton, ia sempat memainkan 342 laga di lintas kompetisi dan mendulang 50 gol serta 11 assist. Namun pada 2009, ia hengkang ke Newcastle United dan sempat alami pasang surut performa bersama Magpies. Setelahnya, ia sempat bermain untuk West Ham United, Leyton Orient hingga pensiun di Notts Ciunty pada 2018 lalu.
- Nicolas Anelka
Dalam karir profesionalnya, Nicolas Anelka pernah memperkuat berbagai tim besar mulai dari PSG, Arsena, Real Madrid, Manchester City, Chelsea, Fenerbahce dan sederet tim lain. Bolton juga pernah ia perkuat pada periode 2006.
Kedatangannya lumayan disambut fans lantaran Anelka memiliki reputasi yang lumayan besar kala itu. Mahar 12 juta Euro dikucurkan guna membawa pemain asal Prancis ke Reebok Stadium. Di sana, ia dikontrak empat musim namun hanya menyelesaikan separuhnya.
🇫🇷 #OnThisDay in 1997, Nicolas Anelka became Arsene Wenger’s first signing for Arsenal.
Bought for just £500k from PSG, he was sold to Real Madrid for £22.5m two and a half years later. Incredible business…#AFC | @now_arsenaI pic.twitter.com/xMLtnHyhxN
— The Sportsman (@TheSportsman) February 22, 2024
Bersama Bolton, Anelka sempat mainkan 61 laga di lintas kompetisi dan mendulang 23 gol serta 10 assist. Pada 2008, ia kemudian hengkang ke Chelsea dengan mahar 18 juta Euro dan mendulang sederet gelar prestis di London Barat.
- Jay-Jay Okocha
Permata dari Nigeria sempat menuri perhatian kala hantarkan Super Eagles mendulang medali emas cabang olahraga sepakbola di Amerika Serikat. Pasca gelaran tersebut, ia diamankan Fenerbahce dan hengkang ke PSG guna mengukuhkan diri sebagai salah satu playmaker terbaik di eranya.
Ia memiliki skill yang mumpuni ketika memegang bola. Pasca PSG, ia hengkang ke Bolton pada 2002 secara gratis. Di sana, ia langsung memberikan perbedaan ketika hantarkan tim finish di urutan 8 klasemen akhir pasca musim sebelumnya klub terpuruk di peringkat 17.
Okocha lumayan loyal berada di Bolton. Empat musim ia habiskan di sana. Total, 145 laga dibuatnya bersama klub dan mendulang 18 gol serta 8 assist. Ia juga sempat menjadi bagian sejarah klub ketika hantarkan the Trotters melaju ke final Piala Liga sebelum akhirnya keok dari Middlesbrough pada 2004 lalu.
Baca Juga:
- 5 Fakta Legenda Timnas Inggris yang Karirnya Jeblok Ketika Melatih
- 5 Fakta Pemain Besar yang Pernah Perkuat Bologna
- 5 Fakta Anak Legenda Sepakbola yang Karirnya Medioker
- 5 Fakta Jebolan Terbaik Akademi Borussia Moenchengladbach
- Fernando Hierro
Di antara semua nama yang tersemat, Fernando Hierro merupakan pemain yang memiliki reputasi paling besar di level klub. Ia sempat memenangi tiga Liga Champions bersama Real Madrid dan 5 gelar LaLiga serta sederet prestasi lain. Namanya mulai tersisih di era awal Los Galacticos.
Pada 2003, ia hengkang ke Inggris guna memperkuat Bolton. Di sana, ia hanya mentas selama semusim dan catatkan 34 laga di lintas kompetisi serta mendulang satu gol. Hierro sukses hantarkan tim finish di urutan enam dan berkesempatan mencicipi Piala UEFA untuk kali pertama sepanjang sejarah tim.
Setelahnya, ia tak bermain di klub dan putuskan hengkang ke Al-Rayyaan yang bermain di Qatar dan putuskan pensiun sebagai pemain semusim berselang.
- Youri Djorkaeff
Youri Djorkaeff merupakan gelandang kreatif Prancis yang karirnya lumayan malang melintang. Ia pernah memperkuat berbagai tim besar Eropa macam PSG, AS Monaco, Inter Milan hingga Kaiserslautern. Namanya juga menjadi langganan tetap Timnas Prancis.
Dalam karirnya, sosok berdarah Armenia sempat menangi berbagai gelar domestik bersama Monaco dan PSG serta menangi Piala UEFA kala berseragam Inter. Di Timnas Prancis, ia hadir dalam generasi emas Le Bleu kala menjadi juara Piala Dunia 1998 dan Euro 2000. Pada musim dingin 2002, ia merapat ke Lancashire dengan mahar 500 ribu Euro.
Youri Djorkaeff was an unbelievable player pic.twitter.com/OhiOfst40G
— 90s Footballers (@90sPlayers) January 21, 2024
Di sana, ia sempat membantu tim bertahan di Premier League dan merangsek ke papan atas. Namanya juga hadir ketika tim finish di urutan enam pada 2004 dan menjadi runner up Piala Liga. Ia seakan menjadi gerbong pembuka para pemain bintang untuk mentas di pinggiran Manchester.
Satu setenah musim memperkuat Bolton, Djorkaeff total main dalam 87 laga di lintas kompetisi dan mendulang 21 gol bagi timnya. Setelahnya, ia hengkang ke Blackburn Rovers dan mengakhiri karir bersama New York Red Bull.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com