Vivagoal – Berita Bola – Sepakbola tak melulu soal skill olah bola dan kehebatan mentas di atas lapangan. Ada faktor hoki dan keberuntugan dalam meraih kesuksesan meski beberapa pemain banyak yang tak memberikan kontribusi besar bagi tim tempat di mana mereka bermain.
Pesepakbola profesional sejatinya memiliki beberapa kemungkinan dalam karirnya. Berprestasi dan bermain baik. Memiliki gaji besar dan bermain biasa saja atau bermain biasa saja namun berptestasi. Untuk opsi pertama, kita mungkin akan menyisipkan pilihan tersebut pada Lionel Messi ataupun Cristiano Ronaldo hingga Kylian Mbappe.
Sementara untuk opsi kedua, pemain yang biasa saja namun mendapatkan gaji besar biasanya mereka mentas di kompetisi yang kurang diperhitungkan macam MLS, Liga Rusia, Chinese Super League dan tim kaya baru yang siap menggelontorkan dana besar. Gonzalo Higuain, Hulk, hingga Kieran Trippier masuk dalam kategori ini.
Guyuran uang sudah barang mewah yang mungkin bisa didapatkan para pesepakbola andai main di kompetisi yang secara skala lebih rendah dari Eropa. Hal tersebut dialami oleh Oscar. Ia rela meninggalkan Chelsea guna bermain di Chinese Super League bersama Guangzhou. Gaji lebih besar yang ditawarkran kontestan CSL itu membuatnya rela melipir ke Asia dan melupakan kans membela Timnas Brazil.
“Setiap pesepak bola atau orang yang bekerja ingin mendapatkan uang untuk membantu keluarganya. Saya datang dari latar belakang orang Brasil yang sangat miskin,” kata Oscar terkait kepindahannya ke Cina.
Baca Juga:
- 5 Fakta Pemain Potensial Timnas Indonesia di Piala AFF U-23 2022
- 5 Fakta Timnas Indonesia di Piala AFF U-23
- 5 Fakta Pemain ‘Kemahalan’ Sepanjang Sejarah Liga Inggris
- 5 Transfer Paling Menguntungkan Real Madrid, Cuan Miliaran Rupiah
Di sisi lain, poin ketiga adalah poin menarik. Tak semua pesepakbola bisa berkecimpung di ranah ini. Dibutuhkan banyak keberintungan untuk mencapai aspek ini. Mereka bisa jadi pemain yang biasa saja nanun kebetulan bermain untuk tim bagus dan turut mengerek prestasinya. Bahkan tak jarang, Cv dari para pemain ini nampak berkilau dibandingkan dengan pemain-pemain hebat.
Untuk poin ketiga, Vivagoal sudah memiliki setidaknya lima nama yang berstatus pesepakbola gabut yang selalu hoki dalam karirnya. Beberapa nama masih bermain dan sisanya sudah pensiun. Satu yang pasti, nama-nama di bawah lumayan sering mentas bersama tim besar Siapa saja mereka?
- Pinto (Barcelona)
Sebelum gabung dengan Barcelona pada 2008, Pinto hanya bermain untuk Real Betis dan Celta Vigo. Karirnya banyak terhighlight di tim yang disebut kedua. Pada 2008, Pinto menerima konsekuensi sebagai deputi Victor Valdes yang kala itu main sebagai kiper utama Blaugrana.
Pinto hanya memainkan 87 penampilan bersama Barca dalam kurun waktu 2008-2014. Ia sempat mendulang berbagai kesuksesan bagi Barca dan meraih berbagai gelar. Bahkan pada musim 2008/09, namanya tercatat sebagai peraih treble winners bagi klub.
Selain jarang bermain, sesekali Pinto terlibat aksi ribut-ribut kala El Clasico dihelat. Ketika duduk di bangku cadangan, ia tiba-tiba ada di lapangan tengah guna beradu tensi dengan pemain Real Madrid.
- Pepe Reina (Berbagai Tim)
Pepe Reina boleh dibilang menjadi Lucky Bastard dalam dunia sepakbola. Ia sejatinya bukan sosok yang terbilang hebat. Jika bicara soal sosok yang hebat, maka banyak beberapa nama yang layak dikedepankan dibanding dirinya.
Reina pernah hadir dalam periode kelam Liverpool dalam kurun waktu 2005-2012 lalu. Ia ssempat memenangi berbagai gelar domestik macam satu Piala FA, Satu Piala Liga, Community Shield. Sementara di ajang Erupa, ia sempat mendulang gelar Piala Super Eropa.
Di level Timnas, Reina turut ikut serta sebagai pemis kala Spanyol back to back menjuarai Piala Eropa pada 2008 dan 2012 serta menjadi jawara Piala Dunia di tahun 2010 silam. Namun keputusannya membela Bayern pada 2014-15 jelas menjadi pertanyaan. Ia hanya bermain dalam tiga laga resmi dan mendulang satu Bundesliga.
- Wayne Bridge (Manchester City)
Sebelum memutuskan hengkang ke Manchester City, Wayne Bridge sejaitnya merupakan pilihan utama di klub asal London Barat itu. Ia sempat memainkan 142 laga dan mencetak empat gol serta 11 assist bagi klub dalam periode 2003-2009.
Ia dibeli Manchester City dalam proyek revolusi skuat the Sky Blues di bawah Sheikh Mansour. Bridge sempat bermain reguler salama dua musim dan mempersembahkan gelar Piala FA bagi City. Namun setelahnya, ia sempat dipinjamkan ke berbagai klub. City membayar penuh gaji Bridge dan tak ada tim yang mau membayar gaji mahalnya.
Setelah City, semepat menghabiskan satu musim terakhir bersama Reading dan putuskan pensiun di tahun 2014.
Baca Juga:
- Obrolan Vigo: Radamel Falcao, Macan yang Kembali Mengaum
- Obrolan Vigo: Joshua Kimmich, Perpanjangan Tangan Lahm yang Berhasil Bertransformasi
- Mason Greenwood dan Simpang Karier Wonderkid West Yorkshire
- Obrolan Vigo: Sergi Samper, Jebolan La Masia yang Terasing di Jepang
- Albert Celades (Barcelona & Real Madrid)
Nama Albert Celades mungkin tak banyak orang yang tahu lantaran secara pamor, ia kalah dibanding Raul Gonzalez, Fernando Morientes hingga Xavi Hernandez. Secara permainan, ia terbilang biasa saja. Namun ia pernah menuai apa yang tak diraih nama-nama di atas yakni meraih kesuksesan bersama Barcelona dan Real Madrid.
Bersama Barcelona, ia pernah meraih dua LaLiga, dua Copa del Rey, Satu Piala Winners dan satu Piala Super Eropa. Sementara bersama Real Madrid, ia pernah meraih satu gelar Piala Super Spanyol, dua LaLiga serta satu Liga Champions.
Pasca membela Madrid dan Barcelona, karir Celades terbilang semenjana. Ia sempat memperkuat Real Zaragoza dan New York MetroStar sebelum akhirnya memutuskan pensiun.
- Thomas Vermaelen (Barcelona)
Semasa bermain di Arsenal, Thomas Varmaelen lumayan piawai mengawai lini pertahanan tim gudang peluru dalam periode 2009-2014. Ia memainkan 150 laga di lintas kompetisi dan mendulang 15 gol dalam kesempatan tersebut. Bersama Arsenal, ia sempat mempersembahkan satu Piala FA bagi klub.
Performa tersebut membuat Barcelona tertarik mendatangkan sang pemain. Namun ia datang dalam kondisi cedera di tim asal Catalan. Sialnya, menit bermain bek asal Belgia jadi tereduksi dan ia jarang bermain bagi Barcelona. namun dalam periode bergabungnya di tahunu 2014-2019, Blaugrana sempat memenangi berbagai gelar macam empat LaLiga, dua Copa del Rey, satu Liga Champions, satu Piala Super Eropa dan satu Piala Dunia Antar Klub.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com