Site icon Vivagoal.com

5 Fakta Pemain Muda yang Bisa Menggantikan Era Messi-Ronaldo

5 Fakta Pemain Muda yang Bisa Menggantikan Era Messi-Ronaldo

Vivagoal5 Fakta – Jika berbicara tentang sepakbola professional, kurang lengkap kalau tidak menyebut nama dua bintang Barcelona dan Juventus. Ya, dua nama tersebut tidak lain adalah Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.

Untuk 10 tahun terakhir ini, dua nama ini yang sering muncul di berita nasional maupun Internasional. Dua pemain ini juga paling dominan, bahkan jika ada penghargaan individu yang dikeluarkan FIFA maupun liga lokal maka Ronaldo dan Messi tercantum didalamnya.

Tak hanya tercantum namanya, namun mereka sering kali mendapatkan penghargaan individu tersebut. Maka sudah tak heran para fans bola selalu mengingat nama Messi dan Ronaldo.

Baca Juga: 5 Fakta Rekor Ronaldo yang Mustahil Dikalahkan Messi

Sudah banyak fans ketahui, bahwa dua pesepakbola terbaik se-jagad ini telah memasuki usia yang terbilang tak muda lagi. Yang mana Messi sekarang telah berusia 31 tahun dan Ronaldo sendiri sudah memasuki umur 34 tahun.

Nama Neymar dan Gareth Bale diprioritaskan untuk mengganti Era Messi-Ronaldo pada satu dekade ini. Namun, performa dan ketenaran mereka masih belum mampu mendekati prestasi dua pemain terbaik dunia ini.

Pasti para penggemar sepakbola di seluruh penjuru dunia bertanya-tanya, siapa yang layak dan mampu menggantikan Era Messi-Ronaldo yang menjadi predikat pemain terbaik dunia?

Untuk mengetahui siapa saja yang pantas menggantikan Era Messi-Ronaldo, VIGO akan membantu untuk mengumpulkan daftar pemain terbaik yang baru menginjak usia dibawah 21 tahun tersebut.

Berikut VIGO merangkum 5 Fakta Pemain Muda yang Bisa Menggantikan Era Messi-Ronaldo:

1. Matthijs de Ligt (Umur: 19 Tahun)

Pendukung Ajax tidak akan asing lagi mendengar nama Matthijs de Ligt. Sebagai kapten, dirinya sukses mencuri perhatian setelah membawa kemenangan untuk timnya dengan menaklukkan Juventus di perempatfinal pada bulan April lalu. Tentu mengingatkan kita pada seorang veteran yang tidak kenal kompromi. Ya, dia adalah Sneidjer.

Baca Juga: 5 Fakta Pemain Legendaris Yang Bisa Mematahkan Dominasi Ronaldo dan Messi

Catatan apik pemain berpaspor Belanda tersebut tidak hanya berhenti disitu, berposisi sebagai bek ia memiliki fisik dan mental yang kuat. Baru-baru ini de Ligt dikabarkan menjadi buruan Barcelona dan Juventus.

Tak tanggung-tanggung, pemain berusia 19 tahun tersebut berhasil memenangi Golden Boy Award 2018, sebuah penghargaan bagi pemain muda terbaik yang diprakarsai oleh media cetak asal Italia, Tuttosport. De Ligt berhasil menyisihkan empat kandidat lain: Justin Kluivert (AS Roma), Vinicius Junior (Real Madrid), Trent Alexander-Arnold (Liverpool), dan Patrick Cutrone (AC Milan).

De Ligt selalu menjadi pilihan utama manajer Ajax, Erik Ten Hag, untuk mengisi posisi bek tengah, bersama Daley Blind dan Maximilian Wober. Musim lalu De Ligt mencatatkan 33 penampilan di Eredivisie. Musim ini De Ligt kian tak tergantikan dengan bermain sebanyak 15 laga dari total 16 laga yang dijalani Ajax di Eredivisie. De Ligt hanya tidak bermain saat Ajax dikalahkan PSV Eindhoven 0-3.

Dengan usianya yang masih 19 tahun, De Ligt juga menjabat sebagai kapten kesebelasan. Itu artinya, De Ligt dipercaya untuk memimpin rekan-rekannya yang berusia lebih tua darinya di atas lapangan. Di Tim Nasional Belanda, De Ligt sudah mencatatkan 13 penampilan dan menjadi tandem utama Virgil van Dijk di lini belakang. Dia membawa Belanda lolos ke babak semifinal UEFA Nations League.

Seperti diketahui, melakukan tekel di dalam kotak penalti merupakan sesuatu yang sangat berisiko. Selain itu De Ligt juga pandai melakukan penetrasi untuk membantu lini serang Ajax. Dia kerap menerobos ke lini pertahanan lawan dan mengirimkan umpan.

Menilik kegemilangan De Ligt, tak heran jika banyak raksasa Eropa berebut tanda tangannya. Sebut saja Bayern Muenchen, Barcelona, Juventus, Manchester United, Manchester City, Arsenal, dan Tottenham Hotspur.

Melihat ketertarikan dari kesebelasan-kesebelasan elite tersebut, De Ligt pun tersanjung. “Tentu suatu kehormatan bisa dikaitkan dengan banyak kesebelasan besar, tapi itu tak mengubah saya. Saya hanya perlu bermain sebaik mungkin. Saya harap, saya bisa bermain semaksimal mungkin dan itulah kenapa sungguh penting bermain di level tertinggi setiap pekannya,” ujar De Ligt kepada Tuttomercato usai laga persahabatan kontra Italia Juni silam.

Akan tetapi De Ligt masih ragu untuk memilih kesebelasan mana yang akan dia bela selanjutnya. “Siapa yang akan saya pilih antara Juventus, Barcelona, dan United? Ini sulit, mereka semua adalah kesebelasan-kesebelasan fantastis. Kami harus memikirkannya dan memahami apa langkah terbaik yang harus diputuskan.”

2. Jadon Sancho (Umur 19 Tahun)

Pemain asal London berusia 19 tahun itu awalnya berkarir di Watford. Sancho terlihat di buku-buku klub sejak berusia 7 tahun, sebelum dirinya ke Manchester City saat berusia 14 tahun. Jadon Sancho merupakan pemain yang memulai sepakbola dari kecil, namun hingga menuju dewasa belum banyak klub yang meliriknya sehingga ia berani dengan memilih meninggalkan Inggris dan pergi ke Jerman.

Baca Juga: 5 Fakta Pemain yang Dapat Menggantikan Messi di Argentina

Di Jerman, ia langsung menandatangani kontrak dengan Borussia Dortmund pada musim panas 2017. Penampilannya bisa dibilang cukup sukses karena ia membuat Pulisic menjadi penghangat bangku cadangan.

Sebagai winger, Jadon Sancho memiliki kecepatan luar biasa, selain itu dirinya lihau menciptakan peluang ketika berada di area pertahanan musuh. Ini membuatnya menjadi salah satu anak muda yang paling dincar klub besar Eropa. Pada musim panas 2019 ini klub-klub Premier League tertarik ingin mendapatkan Sancho. Salah satu klub yang getol ingin mendapatkannya yakni Manchester United.

Seperti yang diketahui, Bintang muda Inggris ini mencatatkan lebih banyak assist dari Messi dan Ronaldo walau baru satu kali turun sebagai starter.

Hebatnya, Sancho cuma satu kali tampil sebagai starter di Bundesliga musim ini, namun memiliki lebih banyak assist (enam) daripada Cristiano Ronaldo (dua) dan Lionel Messi (empat).

Performa gemerlap Sancho telah dibalas dengan kontrak jangka panjang di Westfalenstadion, memastikan pemain sayap berusia 19 tahun itu terikat di klub sampai 2022, sementara Gareth Southgate mencantumkan namanya di skuat Inggris terkini.

“Dia sangat bagus, dia bisa melakukan hal-hal yang jarang saya lihat,” kata direktur olahraga Dortmund, Michael Zorc. “Meskipun dia adalah tipe pemain yang berbeda – sejauh mana tindakannya tidak untuk bertahan – dia mengingatkan saya dari Ousmane Dembele.”

3. Trent Alexander-Arnold (Umur: 20 Tahun)

Bek kanan Liverpool, Trent Alexander Arnold menjadi salah satu tokoh kunci utama yang dimiliki The Reds saat sukses memenangkan trofi Liga Champions 2019. Liverpool berhasil mengalahkan Tonttenham Hotspurs pada laga final. Pemain kelahiran 7 Oktober 1998 ini sukses mencuri banyak perhatian Manajer Liverpool, Jurgen Klopp. Tak salah, ia memiliki andil di laga final.

Baca Juga: 5 Fakta Tentang La Liga Musim 2018/19

Alexander Arnold dikenal memiliki permainan cepat, serta kekuatan dan fisik atletis. Ia mampu berkembang selama dua tahun terakhir yang menjadikannya pemain regular di skuad Inggris asuhan Gareth Southgate.

Dengan kemampuan dan kemajuan yang terus ditunjukkan oleh Arnold, Liverpool pun bergerak cepat dengan mengamankan pemain asal Inggris dengan memberikan kontrak baru di awal tahun 2019 hingga Juni 2024.

Ada sejumlah alasan yang menguatkan Alexander-Arnold sebagai calon penerus Gerrard, Kapten Fantastis Liverpool.

Pertama, tentu saja, Alexander-Arnold merupakan pemain asli jebolan Akademi Liverpool yang mulai karier berjenjang dari tim muda hingga menembus tim senior.

Alexander-Arnold lahir di West Derby, hanya berjarak 10 menit berjalan kaki dari pusat latihan Liverpool di Melwood.

“Saya selalu mencoba mencari celah di tembok agar bisa mengintip Liverpool latihan, tentu bukan posisi terbagus untuk menonton” kata Alexander-Arnold seperti dilansir Liverpool Echo.

“Kadang saya juga berdiri di luar dekat gerbang dengan ibu saya lalu melihat pemain datang dan pergi,” tutur kapten tim U-18 Liverpool itu mengenang masa kecilnya.

Alexander-Arnold lantas menyebut Steven Gerrard, Jamie Carragher, Fernando Torres, dan Xabi Alonso sebagai pahlawan masa kecilnya.

“Saya selalu punya mimpi bahwa pada suatu hari nanti, saya akan bisa melewati gerbang itu sebagai pemain Liverpool dan itu terwujud,” tuturnya.

Persamaan kedua lain dengan Gerrard adalah statusnya sebagai eksekutor bola mati, setidaknya untuk dua pertandingan pertama musim ini.

Kemiripan ketiga adalah kemampuan Alexander-Arnold bermain multi-posisi, versatile, seperti halnya Gerrard. Kendati dikenal sebagai gelandang tangguh, Gerrard sempat juga dimainkan beberapa kali sebagai pemain sayap dan bek kanan.

4. Kylian Mbappe (Umur: 20 Tahun)

Berbicara Kylian Mbappe tentu kita sudah tidak asing lagi. Pemain asal Perancis ini berhasil melejit atau dikenal masyarakat setelah sukses mencuri banyak perhatian saat memperkuat negaranya pada Piala Dunia 2018 lalu. Sebelumnya ia mencuri perhatian tampil di Liga Champions pada 2016/2017 bersama AS Monaco. Kemudian, ia memutuskan bergabung dengan Paris Saint-Germain (PSG) pada 2017.

Baca Juga: 5 Fakta Ligue 1 Musim 2018/19

Selain itu, Mbappe sukses menjadi salah satu bintang di Piala Dunia 2018, ia ikut berkontribusi atas kemenangan Perancis pada laga final tersebut. Pria kelahiran 20 Desember 1998 itu juga dikenal dengan mimiliki kecepatan yang menakutkan, dengan finishing yang bagus.

Mbappe saat bermain untuk Perancis mampu bermain di beberapa posisi, tetapi ketika di PSG, dirinya bermain sebagai penyerang tengah.

Dilansir dari Vemale.com, dirinya menjadi salah satu pesepak bola yang apik dan mempesona. Terlepas dari itu semua, perlu Anda ketahui bahwa Kylian Mbappe memulai karir bolanya pertama kali di klub AS Bondy, yang dilatih oleh ayah, nya. Namunkemudian dia pindah ke akademi Clairefontaine, menampilkan sejumlah penampilan mengesankan yang mengarah ke klub-klub Perancis, dan klub-klub Spanyol Real Madrid dan Valencia, yang mencoba untuk mengontraknya.

Dirinya sempat menjadi pemain uji coba Chelsea, sebelum akhirnya memilih untuk menetap di Monako. Di klub Monako, Kylian Mbappe membuat debut tim pertamanya pada 2 Desember 2015 dalam Ligue 1 melawan SM Caen, menggantikan Fábio Coentrão setelah 88 menit.

Pada 20 Februari 2016, Kylian Mbappe mencetak gol pertamanya dalam kemenangan kandang, yang akhirnya membuat ia menjadi pencetak gol tim pertama termuda dalam sejarah Monako. Pada 6 Maret 2016, Kylian Mbappe menandatangani kontrak profesional pertamanya selama tiga tahun, sehingga mengikatnya dengan Monaco hingga Juni 2019.

Pada 11 Februari 2017, Kylian Mbappe mencetak hat-trick pertama Ligue 1 dari karirnya dalam kemenangan 5-0 di kandang atas Metz. Pada tanggal 11 Maret, Kylian Mbappe mencetak gol dalam kemenangan 2–1 Ligue 1 melawan FC Girondins de Bordeaux untuk mendaftarkan gol ketujuh Ligue 1 dalam empat start terakhirnya. Dan akhirnya, Kylian Mbappe mengakhiri musim dengan 44 pertandingan dan 26 gol.

Pada 31 Agustus 2017, Paris Saint-Germain mengumumkan penandatanganan Kylian Mbappe dari Monaco dengan status pinjaman. Biaya yang diperlukan untuk transfer penuh berikutnya ditetapkan pada € 195.000.000 yang dikabarkan ditambah lagi dengan € 35 juta, sehingga berpotensi menjadikannya pemain termahal kedua setelah Neymar Jr.

Dia diberi kostum bernomor punggung 29 setibanya di ibukota Perancis. Dia mencetak gol pada debutnya pada 8 September dalam kemenangan 5-1 Ligue 1 di Metz.

Empat hari kemudian, Kylian Mbappe mencatat gol pertamanya di Eropa dalam kemenangan 5-0 atas penyisihan grup Liga Champions UEFA, Celtic. Dan Pada 8 Mei 2018, Kylian Mbappe bermain sebagai PSG menang 2-0 melawan Les Herbiers VF untuk memenangkan Piala Liga 2017–18 Coupe de France.

Kabarnya manajer Arsenal, Arsene Wenger saat ini berupaya untuk memuluskan transfer Kylian Mbappe ke Arsenal. Dan Kylian Mbappe sempat memikirkan opsi untuk pindah ke Arsenal karena reputasi Arsene Wenger yang sangat bagus dalam memoles bakat pemain muda. Namun, sampai saat ini PSG yang masih dipilih Kylian Mbappe.

5. Luka Jovic (Umur: 21 Tahun)

Jović lahir di desa kecil Batar dekat Bijeljina, dari Milan dan Svetlana Jović. Pada usia lima tahun, ia mulai bermain sepak bola di Loznica, tempat ia terlihat pada 2004 dan ditawari bermain di Mini Maxi di Beograd. Setelah hanya satu pertandingan di mana Jović mencetak tiga gol, ayahnya ditawari 50 euro untuk setiap pertandingan dan 2.000 dinar untuk biaya perjalanan dari Batar ke Belgrade.

Baca Juga: 5 Pemain Pinjaman Real Madrid yang Memiliki Peningkatan Penjualan Tinggi

Nama Luka Jovic naik ketika menjadi bintang di Bundesliga musim lalu. Pemain berpaspor Serbia itu jadi salah satu pemain yang membawa Eintracht Frankfurt sukses mencapai semifinal Liga Europa dan berkompetisi di Liga Champions.

Jovic diketahui  menjadi salah satu penyerang paling produktif dari trio penyerang tim berjulukan Eagles, bersama dengan Ante Rebic dan Sebastian Haller. Bahkan ia telah sukses mencetak banyak gol di lima liga teratas di Eropa.

Memang Jovic tidak terlalu kuat atau cepat, tetapi ia memiliki insting alami sebagai penyerang dengan finishing tenang dan presisi. Dia juga ulet, senang memburu bola, hingga bek lawan kerap kewalahan.

Pada Juni 2017, Jović bergabung dengan Eintracht Frankfurt dengan status pinjaman dua musim sementara klub barunya mendapatkan opsi untuk mengontraknya secara permanen.

Dia membuat lima penampilan saat mereka memenangkan DFB-Pokal 2017-18, dan mencetak satu-satunya gol kemenangan di Schalke 04 di semi-final pada 18 April 2018, tetapi ia hanya sebagai pemain pengganti di final 3-1 menang atas Bayern Munchen.

Jović yang berusia 20 tahun menjadi pemain termuda yang mencetak lima gol dalam pertandingan Bundesliga ketika ia melakukannya dalam kemenangan kandang 7-1 atas Fortuna Düsseldorf pada 19 Oktober 2018. Pada 14 Maret 2019, ia mencetak satu-satunya goldalam kemenangan 1-0 atas Inter Milan untuk mengantarkan klub ke perempat final Liga Europa.

Ia membantu Eintracht menjadi klub Jerman pertama yang mencatat delapan kemenangan dalam satu musim di kompetisi. Pada 17 April 2019, Eintracht Frankfurt menerapkan klausul dalam kontrak Jović untuk mempermanenkannya hingga 30 Juni 2023. Namun godaan Real Madrid bikin Frankfurt melunak dan harus rela melepaskan Jovic ke Santiago Bernabeu musim depan.

Exit mobile version