5 Fakta Pemain Penting yang Pernah Mentas di Hamburg SV
- Ruud van Nistelrooy
Ruudje merupakan seorang poacher yang lumayan disegani ketika berada di depan mulut gawang. Hal tersebut sempat dibuktikannya ketika masih mentas di PSV Eindhoven, Manchester United dan Real Madrid pada masa prime-nya. Tak hanya itu, penyerang asal Belanda juga kerap menjadi langganan Timnas Belanda.
Pasca Madrid, Nistelrooy datang ke Hamburg pada Januari 2010. Ia meneken kontrak 18 bulan ke depan bersama klub. Catatan golnya masih terbilang lumayan. Ia mendulang 7 gol dalam enam bulan pertamanya. Di musim berikutnya, gol yang sama hadir di lintas kompetisi. Namanya sempat dikaitkan bakal kembali ke Real Madrid namun Hamburg menolak melepas pilarnya itu.
Setelah baru saja memecat Steffen Baumgart, Hamburg SV mengincar Ruud van Nistelrooy sebagai pelatih baru mereka [SkySportDE]
HSV saat ini berada di peringkat ke-8, hanya meraih 2 kemenangam di 6 laga terakhir pic.twitter.com/bKRchaSpnr
— Spieltag Indonesia (@SpieltagIndo) November 25, 2024
Setelah kontraknya rampung pada 2011, Ruudje memulai kembali petualangannya ke Spanyol. Namun ia tak merapat ke Madrid melainkan mentas di Malaga yang ketika itu tengah mencoba membangun kekuatan baru di LaLiga.
- Son Heung-min
Setelah meninggalkan Korea Selatan pada 2008, ia bergabung dengan tim muda Hamburg. Son banyak habiskan waktu di tim junior sebelum dipromosikan pada 2010. Setelahnya, ia menjadi andalan Die Dinosauier dan sempat berduet dengan Van Nistelrooy di lini depan.
Dalam tiga musim bersama Hamburg, Son merupakan pemain yang lumayan konsisten mendulang gol. Total, sosok asal Korea Selatan mampu mengepak 20 gol dan 3 assist dari 78 laga yang dimainkan. Namun sayang, tak ada catatan gemilang yang dibukukannya bersama tim penghasil Hamburger itu.
Pada 2013, Son dilego ke Leverkusen. Performannya bersama Die Wekself kian terasah. Saat ini, ia menjadi motor serangan Tottenham Hotspur. Banyak gol dan assist tercipta dalam karirnya di London Utara. Namun sayang, sampai hari ini di level klub, belum ada silverware yang sempat ia menangkan.
- Rafael Van der Vaart
Jebolan akademi Ajax Amsterdam ini mencuri perhatian ketika menjadi otak serangan De Godenzonen. Ia juga menjabat sebagai kapten tim. Namun di akhir karirnya, ia sempat terlibat friksi dengan Zlatan Ibrahimovic dan Ronald Koeman. Hal tersebut mau tak mau membuatnya harus meninggalkan Ibu Kota Belanda guna mencari peruntungan di tim lain.
Namanya santer dikaitkan dengan berbagai tim Eropa. AC Milan pun tertarik. Namun sang pemain mengamabil jalan lain dengan merapat ke Hamburg SV via transfer senilai 5,5 juta Euro. Keputusan mentas di Jerman sempat dikritisi legenda Ajax, Johan Cruyff dalam wawancaranya bersama De Telegraf. “Saya tak mengerti soal keputusan Van der Vaart di Hamburg. Apa yang mau ia lakukan di sana,”
6 JANUARI 2014
AREMA secara mengejutkan mampu menahan imbang Hamburg SV dengan skor 2-2 dalam laga persahabatan di Stadion Kanjuruhan Malang.
Padahal, Hamburg menurunkan mayoritas pemain terbaiknya seperti Rafael van der Vaart dan Marcell Jansen .SALAM SATU JIWA 💙🦁 pic.twitter.com/Ay4SJ1b7Tz
— Sheva imut Furyzcha (@Sevaimutt__) January 6, 2022
Namun keputusannya merapat ke Jerman terbilang tepat. Hamburg sulit goyah ketika bersamanya. Ia juga menjadi pencetak gol terbanyak tim di musim perdananya dan sempat hantarkan tim menangi Piala Intertoto serta melaju ke Liga Champions. Dalam tiga musimnya di Jerman, ia sempat mendulang 66 gol dan 55 assist dalam 1999 laga. Catatan tersebut meurpakan yang terbaik dalam karir sepakbolanya.
Baca Juga:
- 5 Fakta Pemain Underrated asal Italia yang Sukses Pegang Peran Penting
- 5 Fakta Pemain Terbaik PSG Sepanjang Masa
- 5 Fakta Rekrutan Terbaik Arsenal di Era Edu Gaspar
- 5 Fakta Pemain Eropa yang Bermain di Liga Brasil
- Jerome Boateng
Jerome Boateng merupakan jebolan akademi Herta Berlin dan banyak memperkuat tim junior sebelum dipromosikan pada Januari 2007 lalu. Sang pemain hanya mentas enam bulan di Ibu Kota Jerman. Setelahnya, ia dibeli Hamburg pada musim panas 2007 dengan mahar 1,1 juta Euro guna melapis kepergian Daniel Van Buyten ke Bayern Munich.
Kemampuannya mulai terasah bersama Hamburg. Ia membantu tim bersaing memperebutkan gelar juara dan mencapai babak semifinal Piala UEFA ketika itu. Setelahnya, ia lumayan diandalkan tim guna menyongsong musim-musim lain. Bersama Hamburg pula. Panggilan pertama di Timnas Jerman ia dapatkan.
Pasca Hamburg, reputasi sang pemain sebagai palang pintu kokoh terbangun. Ia dibeli Manchester City 10 kali lipat dari harga belinya pada 2010. Boateng sempat memperkuat Bayern Munich dan mendulang treble winners. Saat ini, ia masih mentas di usia 36 tahun dengan memperkuat tim asal Austria, LASK.
- Ze Roberto
Ze Roberto merupakan winger cepat yang sarat akan pengalaman. Ia sudah malang melintang memperkuat berbagai tim Eropa sejak usia muda macam Real Madrid, Bayer Leverkusen hingga Bayern Munich. Manisnya berbagai gelar domestik dan Liga Champions pernah direngkuh sang pemain.
Pada 2009, ia memutuskan meningglakan Bayern dan merapat ke Hamburg dan meneken kontrak selama dua musim. Catatannya bersama klub lumayan gemilang pasca mengepak 8 gol dan 20 assist dari 72 laga yang dimainkan. Setelahnya, Roberto kembali menjadi journeyman dengan mentas di Qatar bersama Al-Gharafa dan pilang ke Brasil untuk memperkuat Gremio dan Palmeiras.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com