5 Fakta Pemain yang Paling Sering Menjadi Juara Liga 1
- Victor Igbonefo
Igbonefo merupakan bak yang lumayan sarat pengalaman. Sosok berdarah Nigeria sudah berada di Tanah Air sejak 2005. Dalam periode tersebut, ia sempat mentas di Thailand dan memperkuat beberapa tim dan reputasinya sebagai salah satu bek tengah yang solid telah terbangun sejak lama.
Igbonefo pernah membuat kemitraan solid dengan Bio Paulin dan Ricardo Salampessy di jantung pertahanan Persipura Jayapura. Kombinasi ketiganya sempat hantarkan Mutiara Hitam mendulang tiga gelar pada 2005,2009 dan 2011 dalam masa baktinya bersama tim Papua itu.
Pemilik 14 caps bagi Timnas Indonesia kemudian melengkapi catatan gelarnya pada 2024 lalu ketika membantu Persib Bandung menjadi juara. Saat ini, sosok 39 tahun masih mentas bersama Pangeran Biru namun menit bermainnya sudah tak terlalu signifikan.
- Boaz Sollosa
Boaz Sollosa merupakan legenda hidup Persipura meksi dirinya pernah berganti klub beberapa kali dalam periode bermainnya. Catatan terbaiknya hadir bersama Mutiara Hitam sejak ia hadir di tim utama pada 2005 lalu. Boci pernah hantarkan timnya mendulang empat gelar juara pada 2005, 2009, 2011 dan 2013 lalu.
Dalam periode membela klub, namanya sempat tiga kali mendulang gelar pesepakbola terbaik Nasional dan tiga kali menjadi top skor. Pasca hengakng dari Papua, ia semapt memperkuat Carsae FC di Timor Leste, Borneo FC, PSS Sleman hingga Persewar Waropen. Di musim kompetisi 2024/25, Boci kembali memperkuat Persipura yang tengah mentas di Liga 2 kala usianya sudah 38 tahun.
Bersama Mutiara Hitam, ia sudah mendulang 92 gol dan 29 assist dari 193 laga yang dimainkan. Kini, sang pemain bersama beberapa pemain veteran lain seperti Yustinus Pae dan Ian Kabes tengah berupaya mengembalikan marwah tim lagi untuk bicara lebih banyak di kompetisi nasional.
- Andi Ramang
Andi Ramang merupakan legenda hidup PSM Makassar. Ia sudah memperkuat tim dari tahun 1948 hingga 1968 lalu. Dalam periodenya membela Ayam Jantan dari Timur, Ramang sempat persembahkan emapat gelar bagi PSM ketika masih mentas bersama salah satu tim terbesar Sulawesi itu.
Sosok kelahiran Barru bahkan pernah masuk ke dalam timnas Indonesia besutan pelatih Tony Pogacnik. Tempo pernah melulis jika dirinya merupakan Mesin gol Timnas saat tur Asia 1954 lalu. Ia mendulang 19 gol dari 25 gol yang dibukukan Indonesia. Namanya bahkan hampir membobol gawang kiper legendaris Lev Yashin ketika Indonesia berujicoba melawan Uni Soviet.
legenda PSM Makassar ini bernama Andi Ramang❤️
#PSMMakassar#EwakoPSM#PasukanRamang pic.twitter.com/m3U7cFaKQt
— PSM FANS 1915 (@PSMFANS1915) September 26, 2022
Namun ia juga pernah didakwa terlibat suap ketika kejurnas Perserikatan 1961 lantara ditenggarai terlibat pengaturan skor. Kala PSM bersua dengan Persebaya Surabaya di Kota Pahlawan, PSM sempat unggul; 1-3. Namun di babak kedua skor sama kuat 3-3. Laga disebut tak berjalan normal dan Ramang ditenggarai terlbat di dalamnya. Ia diskor setahun tak bermain pasca investigasi internal dilakukan tim.
Baca Juga:
- Obrolan Vigo: Kesempatan Bagi James Rodriguez dan Rayo Vallecano untuk Mengintip Momen Nostalgia
- Obrolan Vigo: Rico Lewis yang Akan Menjadi Anak Emas Baru Pep Guardiola
- Obrolan Vigo: Calon Juru Selamat Bordeaux dalam Wujud Andy Carroll
- Obrolan Vigo: Celta Vigo yang Berpotensi Menjadi Kuda Hitam Baru LaLiga
- Ilija Spasojevic
Ketika Indonesia Premier League bergulir pada 2011, Spasojevic sudah mentas di Tanah Air dalam balutan Seragam Bali Devata. Ia kemudian banyak memperkuat berbagai tim domestic macam PSM Makassar, Mitra Kukar, Persisam Samarinda, Persib Bandung, Bhayangkara FC hingga Bali United.
Dalam masa baktinya di kompetisi nasional, pemain berdarah Montenegro memiliki catatan prima. Dua musim lalu, ia pernah menjadi top skor dengan koleksi 23 gol ketika memperkuat Bali United. Serdadu Tirdatu juga pernah dihantarkan dua kali menjadi juara. Satu gelar lain hadir ketika ia memperkuat Bhayangkara FC 2017 lalu.
Pasca petualangan di Pulau Dewata, Spaso kembali ke Bhayangkara FC yang terdegradasi ke Liga 2 pada musim lalu. Pemilik 7 caps di Timnas Indonesia lumayan produktif. Dari 8 laga yang dimainkan di Liga 2, ia sudah mengepak dua gol serta dua assist bagi the Guardian.
- Michael Orah
Dalam karir sepakbolanya, Orah merupakan pemain yang off the radar. Namun, sosok kelahiran Tomohon, 39 tahun lalu memiliki rekam jejak yang panjang lantaran sudah berkarir di kompetisi nasional sejak 2006 lalu bersama Persmin Minahasa. Ia pernah melanglang buana ke berbagai tim.
Orah pernah menjelajah berbagai tim Indonesia mulai dari Pulau Sulawesi, Sumatera Jawa,Kalimantan, hingga Bali. Hanya Pulau Papua yang mungkin belum pernah diperkuatnya. Dalam karirnya, Orah pernah menjadi juara tiga kali. Dua bersama Bali United dan satu bersama Persija Jakarta. Sang pemain sempat mengoreksi lebih dari 100 laga di Liga 1 dan mendulang empat gol serta 5 assist bersama berbagai tim.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com