5 Fakta Pemain yang Pernah Perkuat Chelsea dan Liverpool

1. Mo Salah

Mo Salah merupakan pemain yang sukses bersinar bersama Liverpool pasca disia-siakan Chelsea dalam awal karirnya di Premier League. Salah jarang mendapatkan tempat ketika datang dari Basel pada musim 2014/14 lalu. Padahal di musim serupa, the Reds juga tertarik. Namun penawaran mereka kalah wah darI the Blues.

Last Afcon, Mo Salah played 90+mins every Match AND (4)120+mins
Then came back to play his 5th 120+mins Carabao Final + all the PL + CL + FA Matches

People seem to think Mohamed isn’t a human being who got rinsed…Club and Country.

A lot of people owe @Mosalah an apology. pic.twitter.com/Yoohn3T5v1

— JMC (@JohnMinasCastle) January 28, 2024

Dalam masa baktinya di Chelsea, ia lebih sering dipinjamkan ke Fiorentina dan AS Roma. Bahkan, Salah hanya memainkan 19 laga di lintas kompetisi dan mendulang dua gol serta empat assist. Setelahnya ia dibuang ke Roma dengan transfer 15 juta Euro. Di Italia, karir Salah melesat. Catatan gol maupun assistnya bersama I Lupi lumayan melesat.

Pada musim panas 2017, Liverpool memulangkannya kembali ke Premier League. Valuasi 42 juta Euro harus mereka rogoh untuk membawa sosok terbaik Mesir ke Anfield. Investasi tersebut berjalan mulus. Salah menjadi pilar penting the Reds sampai hari ini. Berbagai gelar baik di kancah domestik maupun kontinental pernah ia persembahkan di klub. Sejauh ini, ia sudah menjadi salah sepanjang masa the Reds dengan 332 gol di bawah Ian Rush dan Roger Hunt.

2. Fernando Torres

Fernando Torres mungkin jadi transfer yang disyukuri Liverpool. Ia sempat dicap pengkhianat kala berlabuh ke Stamford Bridge pada musim dingin 2012 lalu dengan mahar 50 juta paun. Ia meninggalkan Liverpool dengan catatan 81 gol dan 20 assist dari 142 laga di lintas kompetisi. Penjualan tersebut pada akhirnya berbuah manis. The Reds mendapatkan pengganti sepadan dalam wujud Luis Suarez.

Bersama Chelsea, El Nino sulit temukan konsistensi serupa. Gol memang masih datang dari kaki dan kepalanya. Namun intensitasnya terbilang seret. Ia tak bisa mengembalikan performanya seperti kala masih mentas d Anfield. Harapan terhadap Torres pun sirna.

Dalam masa baktinya di klub, Torres pernah dipinjamkan ke AC Milan sebelum ditranasfer permanen pada 2015. Performanya tak juga mengalami perubahan. Pasca Milan, ia sempat kembali ke tim masa kecilnya, Atletico Madrid dan akhiri karir di Sagan Tosu pada 2019.

3. Nicolas Anelka

Nicolas Anelka merupakan pelalang buana sejati. Ia tak segan hengkang dari satu klub ke klub lainnya. Dalam karir sepakbolanya, ia sudah hengkang lebih dari 10 kali mulai dari Prancis, Turki, Italia, China hingga India pernah ia singgahi.

Anelka sempat memperkuat Liverpool pada musim dingin 2002 ketika ia berseraam PSG. Bersama the Reds, ia bermain enam bulan dan koleksi 5 gol serta tiga assist dari 22 laga. The Reds sejatinya memiliki asa untuk mempermanenkan. Namun pelatih mereka kala itu, Gerard Houllier tak ingin kompatriotnya bermaain di klub.

📝 𝗗𝗘𝗔𝗟 𝗗𝗢𝗡𝗘: Nicolas Anelka is the new CEO of Turkish side Umraniyespor ! 🇹🇷

(Source: @Umraniyespor ) pic.twitter.com/TsoAOIf3iu

— Transfer News Live (@DeadlineDayLive) January 25, 2024

Pasca the Liverpool, Anelka memperkuat Manchester City, Bolton hingga akhirnya merapat ke Chelsea pada 2008. The Blues merupakan tim yang lumayan lama diperkuatnya. Ia berada empat tahun di London Barat. Dalam periode tersebut, sepasang Premier League dan satu Liga Champions menjadi sumbangannya. Pemain yang pernah mentas untuk Real Madrid juga pernah bukukan 59 gol dan 35 assist dari 184 laga.

Baca Juga:

• Obrolan Vigo: Dominic Solanke yang Diselamatkan Bournemouh dari Chelsea dan Liverpool
• Analisa Vigo: Armin van Buuren dan Kisah Magis Ajax Amsterdam di Liga Champions 2018/19
• Obrolan Vigo: AS Roma yang Enggan Belajar dari Kesalahan
• Analisa Vigo: Generasi Emas Inggris: Hebat Sebagai Pemain, Buruk Selaku Pelatih

4. Joe Cole

Di awal kedatangan Roman Abramovich, Joe Cole datang ke Stamford Bridge dengan status sebagai pemain muda yang menjanjikan kala masih mentas di West Ham. Bersama the Blues, ia sempat menangi berbagai gelar prestis di berbaga ajang. 39 gol dan 45 assist sukses ia lahap dengan 281 penampilan bersama the Blues.

Pada 2010, Liverpool merekrutnya secara gratis pasca masa baktinya berakhir. Namun karirnya tak gemilang di Anfield. Cole gagal bersinar dan inkonsistensi performa membuat penampilannya tak lagi sama. Ia bahkan sempat diasingkan ke Lille dan kontraknya diputus pada 2013.

Setelahnya, ia kembali ke West Ham dan masih sulit menemukan konsistensi. Karirnya pun berubah medioker dengan memperkuat berbagai tim medioker macam Aston Villa, Conventry dan akhiri karir di Tampa Bay Rowdies yang mentas di divisi dua piramida sepakbola Amerika Serikat, USL Championship.

5. Raheem Sterling

Di awal kemunculannya, Sterling merupakan starboy bagi Liverpool. Bersama Brendan Rodgers, namanya mulai beredar di tim utama pada 2012. Tiga musim dihabiskannya di Liverpool dengan koleksi 129 laga dan mendulang 23 gol serta 25 assist.

Setelahnya, Raz hengkang ke Manchester City dan membantu tim mendulang berbagai kesuksesan di kancah domestik kala membantu tim menangi beberapa Premier League, Piala Liga dan Piala FA. Perannya di sisi kanan seakan tak tergantikan. Ia juga sempat membantu tim melaju ke final Liga Champions 2021. Namun kalah oleh Chelsea di final.

Pada 2022, Sterling putuskan hengkang ke Chelsea dengan alasan ingin memenangkan Liga Champions dan tim kerap bersiang di jalur juara. Keputusan hengkangnya ke London Barat mungkin disesali lantaran di musim yang sama, City mendulang treble winners dan Chelsea harus mengalami turbulensi pasca kedatangan Todd Boehly.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com