Site icon Vivagoal.com

5 Fakta Robbie Fowler, Dewa dari Anfield

5 Fakta Robbie Fowler, Dewa dari Anfield

Vivagoal Berita Bola – Robbie Fowler merupakan legenda hidup Liverpool. Ia sempat mentas dalam dua periode berbeda di Merseyside. Sang pemain dielu-elukan lantaran kontribusi besarnya untuk tim. Bahkan julukan God of Anfield tersemat kepadanya.

Fowler merupakan sosok yang amat didambakan oleh fans Liverpool dimanapun mereka berada. Ia menjadi mesin gol klub kala the Reds masih ditukangi Graeme Souness. Fowler mampu mencuri hati fans berkat gol demi gol.

Selain itu, ia juga punya berbagai karakteristik yang dianggap berbeda. Sosoknya yang sedikit nakal menjurus ke kontroversial membuatnya menjadi idola tersendiri bagi klub. Ia juga merupakan pekerja keras yang selalu bisa membawa tim keluar dari kesulitan.


Baca Juga:


Liverpool tak menjadi satu-satunya tim yang ia bela di Inggris. Ada berbagai tim lain yang sempat dibesutnya. Namun rentetan momen manis membuatnya selalu memilki tempat spesial di hati fans. Terlebih, ia merupakan produk jebolan akademi klub.

Vivagoal memiliki berbagai fakta dari Robbie Fowler, sosok yang pada hari ini tepat berusia 48 tahun. ia memiliki rekam jejak yang menarik untuk diulas. Apa saja itu?

  1. Punya Rekor Apik di Liverpool
Sumber: Liverpool FC

Fowler bukan penyerang sembarangan. Ia memiliki naluri mencetak gol yang tinggi. Sebagai seorang penyerang, ia merupakan sosok yang lumayan cepat. Ia bahkan pernah mendulang hattrick lawan Arsenal dalam waktu 4 menit 33 detik. Bahkan, dalam sebuah wawancara ia mengklaim momen tersebut yang membuatnya dicap sebagai God of Anfield.

Ia memang belum sempat membantu tim memenangi gelar Premier League. Namun sosok yang kerap berada tepat di kotak penalti untuk menyambut umpan silang sukses membukukan 183 gol bagi Liverpool. Catatannya hanya kalah dari Mo Salah.

  1. Selebrasi Kontroversi Saat Melawan Everton
Sumber: Voi

Robbie Fowler seakan paham dengan makna rivalitas ketat antara Liverpool dan Everton. Ia pernah dituduh menggunakan kokain oleh fans Everton. Kritik tersebut mampu ia bungkam melalui satu gol ke gawang the Toffess dan ia melakukan selebrasi yang tak biasa.

Pada Premier League musim 1998-1999, Liverpool bersua dengna Everton. The Reds sempat tertinggal 2-1 oleh tim tetangga. Namun, Fowler berhasil samakan kedudukan menjadi 2-2. Pasca gol tersebut, ia melakukan selebrasi dengan menghirup garis putih dekat pendukung Everton yang menuduhnya sebagai pemadat.

Namun aksi tersebut berbuah panjang lantaran FA mendakwanya dengna hukuman lantaran dianggap tak menunjukan sportivitas. Ia dihukum 6 laga tak boleh mentas dan dijatuhi denda 32 ribu paun.

  1. Main untuk Manchester City
Sumbera; Manchester City

Pasca hengkang dari Liverpool, ia sempat membela Leeds United. Pada musim panas 2002/03, ia memutuskan hengkang ke Manchester City dengan mahar 3 juta paun dan berbagai bonus tiga juta lain. Kepindahan tersebut sempat berlarut-larut terjadi lantaran ia memiliki friksi dengan juru taktik the Sky Blues, Kevin Keagan.

Performanya bersama the Sky Blues lumayan naik turun. Ia pernah memainkan 92 laga di litnas kompetisi dan sumbangkan 27 gol serta tiga assist bagi klub. Setelahnya, ia mengalami cedera lutut dan dilepas gratis ke Liverpool pada Januari 2006.


Baca Juga:


  1. Sempat Menjelajah Asia
Sumber: Fox Sport

Sebagian besar karir Fowler dihabiskan di Inggris Ia mentas profesional pada 1993 hingga 2008. Namun setelahnya, ia mulai menjejal sepakbola Asia dengan terbang ke Australia dengan memperkuat North Quenslaand Fity. Di sana, catatan golnya tak mencapai dua digit.

Setelahnya, Ia sempat main di Perth Glory yang ada di A-League dan menutup karir di Muangthong United yang mentas di Thai Premier League pada 2011/12 lalu.

  1. Menjejal Karir Manajerial di Asia
Sumber: Sky Sport

Setelah puas mentas di Asia, Fowler sempat kembali ke Inggris dengan menjadi staff pelatih di Militon Keynes Dons untuk menjadi staff pelatih klub. ia juga sempat kembali ke Liverpool untuk menjadi pelatih bagi barisan penyerangan klub pada 2011.

Di Muangthong United, Fowler sempat mejabat karir sebagai pemian merangkap manajer pasca klub memecat Henrique Calisto sebagai juru taktik tim. Karirnya di sana berjalan singkat lantaran hanya dikontrak hingga akhir musim. Setelahnya, Fowler putuskan kembali ke Inggris.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com

 

Exit mobile version