Vivagoal – 5 Fakta – Sebagai pecinta sepakbola Nasional, nama Soeratin Sostrosoegondo pasti sudah tak asing lagi. Menjadi nama turnamen sepakbola kuota umur, siapa Soeratin sebenarnya?
Dahulu kala, Soeratin merupakan seorang terpandang pada masa pendudukan Belanda. Bisa dibilang Soeratin berasal dari kalangan ningrat yang bisa duduk sejajar dengan para Tuan, Nyonya dan Sinyo Belanda.
Di era tersebut, Soeratin pernah mengenyam pendidikan Tinggi Teknik di Jerman dan berhasil mencapai gelar insinyur. Sepulangnya ke tanah air dia bahkan sempat bekerja di perusahaan milik Belanda.
Punya jiwa nasionalisme yang tinggi, Soeratin meninggalkan semua jabatannya demi sepakbola Indonesia. Kala itu Soeratin memilih melakukan perjuangan lewat si kulit sepakbola.
Bagaimana perjuangan Soeratin untuk sepakbola Indonesia? Vivagoal kali ini merangkum 5 fakta soal Soeratin Sosrosoegondo, sang pendiri PSSI. Berikut daftarnya:
1.Sepak Bola Sebagai Perjuangan
Soeratin mencoba mematangkan gagasan perlawanannya tersebut dengan membentuk organisasi sepakbola nasional. Meski harus dilakukan secara diam-diam dan diawasi ketat oleh Polisi Belanda kala itu, Soeratin mulai mengadakan banyak pertemuan dengan tokoh-tokoh sepakbola nasional.
Ia kerap berpindah-pindah kota untuk menggalang dukungan berdirinya organisasi sepakbola nasional. Ia berpindah dari Solo, Yogyakarta, Bandung dan Jakarta untuk mematangkan konsep berdirinya organisasi sepakbola di Indonesia.
2.Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia
Kala itu, bersama perwakilaan dari Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ), Bandungsche Indonesische Voetbal Bond (BIVB), Persatuan Sepak Bola Mataram Yogyakarta (PSM), Vortenlandsche Voetbal Bond Solo (VVB), Madioensche Voetbal Bond (MVB) , Indonesische Voetbal Bond Magelang (IVBM) dan Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB) sepakat mendukung Soeratin membangun organisasi sepak bola nasional.
Baca Juga:
- 5 Fakta Federasi Sepakbola Terpopuler di Dunia
- Pemain Nomor 10 Sudah Tak Diperlukan dalam Sepakbola Modern?
- 5 Fakta Negara yang Perkenalkan Permainan Sepakbola
- Paolo Rossi, Striker Italia yang Memabukan dan Berbahaya
Dalam pertemuan itu juga, para peserta sepakat mendapuk Soeratin sebagai ketua pertama. Setelah PSSI terbentuk, Soeratin memegang penuh tanggung jawab menjalankan PSSI. Ia secara resmi menggelar kompetisi secara rutin sejak 1931.
Kala Soeratin menjabat, ada sebuah hal unik yang dia tekankan bagi para anggota. Dia berkelakar, ketika klub pribumi bertanding, maka haram hukumnya untuk kalah dari klub Belanda.
3.Perubahan Nama PSSI
Kongres Solo juga mengganti kata Sepak Raga menjadi Sepakbola dan sejak kongres tersebut, organisasi sepak bola tertinggi di Indonesia berubah nama menjadi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia.
Selama Soeratin menjabat, Timnas Indonesia yang kala itu masih berada di bawah nauangan Belanda sempat manggung di Piala Dunia. Sayang, di pertandingan satu-satunya Indonesia di Piala Dunia tersebut, mereka Timnas harus menyerah dari Hungaria, yang saat itu sangat mendominasi.
4. PSSI dan Masalahnya
Benar saja hingga hari ini, induk sepakbola nasional itu memang selalu dirundung beragam masalah. Dari mulai Ketua Umum yang teseret kasus korupsi hingga dualisme sepakbola pernah dirasakan PSSI.
Tapi, sesuai pesan dari Soeratin, pada akhirnya, PSSI akan selalu kembali ke marwahnya untuk menjaga kewibawaan dan harga diri Indonesia.
5. Piala Soeratin
Kejuaraan tersebut dikenal lebih dikenal dengan Piala Soeratin. Sayang, pada 2014, Piala Soeratin sempat terhenti seiring dibekukannya PSSI.
Baca Juga:
- 5 Fakta Pemain Bola Dunia yang Jatuh Miskin
- 5 Fakta Robby Darwis, Legenda Persib Bandung
- 5 Pemain Bintang yang Akan Jadi Aset Panas di Bursa Transfer
- 5 Fakta Mat Halil, Legenda Persebaya
Kabar baiknya, Piala Soeratin terus kembali dimainkan seiring berakhirnya sanksi dari FIFA. Hingga kini Piala Soeratin masih menjadi ajang pencarian bakat terbesar di Indonesia untuk menyaring bibit-bibit pesepak bola unggul.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com