Site icon Vivagoal.com

5 Pesepakbola Terbaik yang Mengharumkan Uruguay

5 Pesepakbola Terbaik yang Mengharumkan Uruguay

Vivagoal5 Fakta – Uruguay adalah salah satu negara sepakbola paling berprestasi di Amerika Latin, hal tersebut dibuktikan dengan perolehan gelar bergengsi selama berkompetisi di ajang turnamen besar.

Hal tersebut dibuktikan dengan beberapa gelar juara turnamen dunia yang diikuti oleh negara yang berjuluk La Celeste dengan 2 gelar juara dunia dan 15 kali Copa America yang menjadikan Uruguay sebagai peroleh gelar Copa America terbanyak di Amerika Latin.

Dari 20 kesempatan Piala Dunia yang telah digelar, Timnas Uruguay berhasil berpartisipasi sebanyak 12 kali, yakni di tahun 1930, 1950, 1954, 1962, 1966, 1970, 1974, 1986, 1990, 2002, 2010, dan 2014.

Baca Juga: Duo Uruguay Pimpin Topskor Copa America 2019

Prestasi terbaik Timnas Uruguay di ajang bergengsi Piala Dunia adalah menjadi juara dua kali di tahun 1930 dan 1950.

Prestasi terakhir terbaik satu dekade terakhir Timnas Uruguay adalah menempat posisi keempat di Piala Dunia 2010 yang digelar di Afrika Selatan dan menjadi juara1 di Copa America.

Performa pemain Timnas Uruguay di Piala Dunia masih dipegang oleh legenda mereka, Alm. Ladislao Mazurkiewicz dengan torehan sebanyak 13 pertandingan.

Pemain yang dimungkinkan dapat menyamakan atau menyusul torehan dari Ladislao adalah Fernando Muslera yang saat ini sudah mencatatkan 11 penampilan, diikuti oleh Edinson Cavani dan Maxi Pereira yang sama-sama mencatatkan 10 penampilan.

Selain itu, beberapa pemain bintang asal Uruguay juga muncul di beberapa pemain yang tampil di Liga Eropa maupun Piala Dunia, siapa sajakah?

Berikut VIGO merangkum dan menganalisa lima pemain terbaik yang pernah mengharumkan Uruguay sepanjang masa.

1. Hector Scarone

Hector Scarone adalah seorang pemain sepakbola Uruguay pada era tahun 20an dan 30an. Ia berposisi sebagai penyerang. Scarone termasuk dalam tim Uruguay di era keemasan pada tahun 20.an.Hector Scarone memulai debut bersama timnas Uruguay di tahun 1917.  Sejak itu, ia telah menorehkan 52 caps dan 31 gol.

Baca Juga: 5 Pesepakbola Terproduktif di Piala Dunia Wanita 2019, Siapa Saja?

Rekor gol itu merupakan rekor  tertinggi di timnas Uruguay sepanjang masa sebelum dipecahkan oleh Diego Forlan pada tahun 2011 dan saat ini dipecahkan oleh Luis Suarez.

Scarone menjadi striker Uruguay ketika menjadi juara Piala Dunia 1930 dimana ia juga masuk dalam tim all-star. Tak hanya itu, Scarone juga membantu memenangkan juara Copa America 4 kali dan meraih 2 kali medali emas Olimpiade cabang sepakbola.

Karir Klub Hector Scarone

1917-1926 – Penarol
1926-1927 – Barcelona
1927-1931 – Nacional
1931-1932 – Inter Milan
1932-1934 – Palermo
1934-1937 – Nacional

Penghargaan Hector Scarone

Nacional

Uruguay Primera Division – 8 kali (1916, 1917, 1919, 1920, 1922, 1923, 1924, 1934)

Timnas Uruguay

Piala Dunia FIFA (1930)
Copa America – 4 kali (1917, 1923, 1924, 1926)
Medali Emas Sepakbola Olimpade – 2 kali (1924, 1928)
Runner up Copa America – 2 kali (1919, 1927)

Prestasi Individu

FIFA World Cup All-Star Team (1930)
Pemain Terbaik Copa America (1917)
Top Skor Copa America (1926)

2. Alvaro Recoba

Bicara tentang Alvaro Recoba memang tak bisa dipisahkan dari dua hal yang bertolak belakang: kemalasan dan keindahan. Seorang pesepak bola yang rutin menunjukkan keindahan dalam setiap permainannya tak lepas dari buah hasil latihan kerasnya yang diulang secara berkala. Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo salah satu contohnya.

Baca Juga: 5 Fakta Selebrasi Kontroversial Pesepakbola Dunia

Namun Recoba berbeda. Jika latihan dimulai jam tujuh pagi, ia masih melanjutkan tidur dan bermalas-malasan, tidak bergegas untuk segera datang ke tempat latihan. Alhasil, ia datang terlambat dengan hukuman pelatih menanti di depan mata. Dalam suatu wawancara, Recoba juga mengungkapkan bahwa ia tidak menyukai latihan fisik.

Sekilas pernyataan Recoba terkesan arogan. Di awal kariernya berbaju Internazionale ia bukanlah siapa-siapa. Meskipun ia mencetak dua gol cantik dalam debutnya (satu tendangan jarak jauh dan satu tendangan bebas), namun publik Giuseppe Meazza lebih tertarik melihat aksi pemuda yang satu lagi, Ronaldo. Namun kelak dunia tidak akan peduli dengan sikapnya dan lebih menantikan sepakan berkelas yang bisa terjadi kapanpun.

Namun jika dilihat lagi, pemain yang kini berusia 43 tahun itu, bermain dalam 69 pertandingan dan mencetak 11 gol untuk Timnas Uruguay dalam rentang waktu 1995 hingga 2007. Sayangnya, dia gagal memberi satu gelar pun kepada negaranya.

Di level klub, Recoba bersinar bersama klub raksasa Serie A Inter Milan. Dia bermain dalam 261 pertandingan dengan mengkontribusi 72 gol untuk Inter Milan selama 11 tahun mulai 1997 hingga 2008.

Bersama Inter, dia meraih trofi Piala UEFA edisi 1997-1998, Coppa Italia 2004-2005 dan 2005-2006, Piala Super Italia 2005 dan 2006, serta juara Serie A 2005-2006 dan 2006-2007.

3. Diego Forlan

Diego Martin Forlan Corazo atau yang lebih dikenal dengan nama Diego Forlan adalah penyerang tim nasional Uruguay. Forlan lahir pada bunda kota Uruguay, Montivedo dalam 19 Mei 1979. Forlan lahir pada keluarga sepak bola. Ayahnya, Pablo Forlan, adalah mantan pemain timnas Uruguay pada Piala Dunia 1966 di Inggris serta 1974 pada Jerman Barat.

Baca Juga: 5 Fakta Pesepakbola Dunia yang Bangkit dari Kemiskinan

Kakek Forlan, Juan Carlos Corazo, merupakan mantan pemain Independiente (Argentina). Diego Forlan memiliki dua kewarganegaraan, Uruguay dan Spanyol.

Usai sukses bersama bermain dengan negaranya, Forlan bergabung dengan Manchester United dalam Januari 2002 dengan biaya  transfer senilai 7 juta poundsterling. Debutnya beserta Setan merah adalah dalam 29 Januari 2002 saat menghadapi Bolton Wanderes.

Awal karirnya pada Old Trafford tidak berjalan mulus karena Forlan baru mencetak gol dalam 18 September 2002 ketika menghadapi Maccabi Haifa (Israel) pada babak penyisihan kelompok Liga Champions. Butuh 27 pertandingan bagi Forlan untuk mencetak gol perdananya bagi MU.

Forlan pindah ke Villareal pada musim 2004-2005 serta dirinya meraih gelar El Pichichi (pencetak gol terbanyak) dalam musim pertamanya pada La Liga. Forlan turut membawa Villareal untuk pertama kalinya dalam sejarah klub meraih tiket Liga Champions serta menjadi pencetak gol terbanyak di Eropa beserta Thierry Henry.

Selain itu,Diego Forlan Corazo pernah membawa Uruguay di tempat keempat pada ajang sepak bola 4 tahunan paling bergensi di dunia, Piala Dunia di Afrika Selatan 2010 dan ketika Diego Forlan menjadi top skor dengan 5 gol setara dengan jumlah gol dari Thomas Muller, Wesley Sneijder, dan David Villa.

Setahun kemudian Forlan membawa Uruguay juara Copa America di Argentina. Saat itu pertandingan final melawan Paraguay dengan skor telak 3-0. Diego Forlan mencetak 2 gol dan membawa negaranyake posisi teratas dalam perolehan gelar juara Copa America sebanyak 15 kali

Prestasi Individu Forlan tidak main-main, dua kali menjadi top skor La Liga di tahun 2005 dan 2009 saat masih berseragam Atletico Madrid dan Pemain Terbaik Piala Dunia 2010 bersama negara menjadi bukti gelar yang diraih Forlan adalah kontribusi nyata untuk tim yang dibela.

4. Edinson Cavani

Edinson Roberto Cavani Gomez, lahir pada 14 Februari 1987 di Salto, Uruguay. Cavani merupakan putra dari pasangan Luis Cavani dan Berta Gomez. Dia adalah anak terakhir dari tiga bersaudara. Kedua kakaknya juga berprofesi sebagai pemain sepak bola. Ayah Cavani merupakan mantan pesepakbola amatir. Ayahnya selalu bekerja keras untuk bisa menghidupi keluarga.

Baca Juga: 5 Fakta Pesepakbola yang Menghilangkan Nyawa Orang Lain

Cavani merupakan anak yang paling dekat dengan sang ayah. Mereka sering pergi berburu dan memancing. Bahkan hingga kini saat Cavani pulang ke kampung halamannya, keduanya selalu menyempatkan waktu untuk memancing bersama.

Sementara sang ibu juga merupakan seorang pekerja keras yang selalu mendukung cita-cita anaknya. Ibunya bahkan pernah bercerita tentang hari dimana seluruh anggota keluarganya kesulitan untuk makan. Butuh perjuangan keras untuk bisa makan besama.

Berkat kedekatannya dengan sang ayah, Cavani kecil mulai mencintai sepak bola. Ayahnya selalu mendorong dan melatih Cavani bagaimana cara bermain bola. Mulai tumbuh, Cavani dianggap sebagai bocah yang memiliki potensi besar. Dirinya kerap bermain dengan orang-orang yang lebih tua darinya.

Ketika masuk ke usia belasan, Cavani mulai diterjunkan ke program akademi sepak bola. Dia berhasil membuktikan kualitasnya berkat dukungan dari keluarga, terutama sang ayah. Berkat kemampuan spesialnya itu, Cavani diterima di akademi Danubio, sebuah akademi sepak bola ternama yang terletak di Montivideo. Akademi itu sudah melahirkan pemain-pemain hebat seperti Alvaro Recoba dan Diego Forlan.

Setelah selama kurang lebih lima tahun bermain untuk tim junior, Cavani lolos ke tim senior pada tahun 2005. Cavani baru memulai debut profesionalnya pada tahun 2006.

Striker Paris Saint Germain ini, sudah mencetak 193 gol yang menjadikan pemain berusia 31 tahun sebagai top skor sepanjang masa klub asal Perancis tersebut. Dan Cavani juga menjadi top skor kedua timnas Uruguay dengan 48 gol.

Pemain yang mengidolakan Gabriel Batistuta ini, pernah menjadi top skor Serie A dengan 29 gol bersama Napoli di tahun 2013, top skor Ligue 1 dua kali menjadi bukti Cavani adalah salah satu striker terbaik di dunia dan Cavani sangat handal mengeksekusi bola mati.

5. Luis Suarez

engan sosok kontroversial dengan striker Barcelona ini. Ya, dia adalah Luis Alberto Suarez. Suarez beberapa kali pernah berselisih dengan pemain kelas dunia. Tapi, skill dan naluri mencetak gol dari seorang Suarez tak perlu diragukan lagi. Saat ini, Luis Suarez adalah top skor sepanjang masa timnas Uruguay dengan 58 gol.

Ia juga pernah membawa Barcelona Juara Liga Champions 2015 di Berlin melawan Juventus. Saat itu, Suarez berhasil mencetak satu gol ke gawang Buffon. Itu adalah salah satu prestasi terbaik Suarez beberapa tahun silam. Dan saat itu Barcelona meraih treble winners di tahun tersebut.

Adapun prestasi individunya juga setara dengan klub yang dibela. Ia pernah menjadi top skor Liga Inggris 2014, dan pemain terbaik Liga Inggris 2014 bersama Liverpool, serta top skor La Liga 2016 bersama Barcelona. Ini menunjukkan kualitas dari seorang Suarez.

Baca Juga: 5 Fakta Si Tendangan Gledek dari Juventus

Berikut VIGO merangkum riwayat dan prestasi dari Luis Suarez:

Riwayat Klub
1. Nacional :
Primera División (1): 2005–06
2. Ajax :
Eredivisie (1): 2010–11
KNVB Cup (1): 2009–10
3. Liverpool
League Cup (1): 2011–12

Prestasi internasional:
Uruguay : Copa América (1): 2011
PFA Team of the Year (1): 2012–13
Dutch Footballer of the Year (1): 2009–10
Copa América Player of the Tournament (1): 2011
Eredivisie Golden Boot (1): 2009–10
Ajax Player of the Year (2): 2008–09, 2009–10
Ajax Top Goalscorer (2): 2008–09, 2009–10
KNVB Cup Top Goalscorer (1): 2009–10
Premier League Golden Boot Landmark Award 10 (1): 2012–13
Premier League Golden Boot Landmark Award 20 (1): 2012–13
Standard Chartered Liverpool Player of the Month (11): March 2011, May 2011, August 2011, September 2011, October 2011, April 2012, September 2012, October 2012, December 2012, January 2013, February 2013

Exit mobile version