Site icon Vivagoal.com

Analisa Vigo: Julian Nagelsmann Belum Punya Waktu Melatih Tim Besar

Analisa Vigo: Menakar Tim yang Tepat untuk Julian Nagelsmann

Sumber: Goal

Vivagoal Berita Bola – Julian Nagelsmann dikaitkan bakal menukangi PSG di musim depan. Namun menuju tim dengan reputasi besar rasanya masih terlalu dini bagi seorang Nagelsmann lantaran dirinya masih butuh waktu untuk berkembang lebih jauh.

Nagelsmann sebelumnya lumayan mengukuhkan reputasi sebagai juru taktik bersama tim kelas menengah macam Hoffenheim dan RB Leipzig. Bersama dua tim tersebut, ia suskes menorehkan catatan impresif.

Sosok yang digadang menjadi salah satu pelatih potensial Jerman mampu hantarkan Hoffe ke Liga Champions pada musim keduanya. Hal tersebut merupakan catatan apik lantaran dirinya sempat menghantarkan tim keluar dari jurang degradasi di musim perdananya.

Setelah Hoffe, Nagelsmann direkrut RB Leipzig. Die Roten-Bullen kian ditabsihkan sebagai kuda hitam mengerikan di Bundesliga. Tak hanya di kancah domestik, Leipzig di bawah arahannya sempat dihantarkan ke semifinal Liga Champions 2019/20 sebelum mereka ditaklukan oleh PSG. Ia juga sempat menjadi pelatih termuda yang membesut tim ke empat besar kompetisi Eropa itu.

Melalui dua perjalanan tersebut, Nagelsmann pun didapuk menjadi juru taktik Bayern Munich. Hal tersebut bukanlah sesuatu yang mengejutkan. Bayern, seperti kita tahu, memang menjadi destinasi bagi pelatih maupun pemain yang berlaga di Bundesliga. Kecuali Marco Reus, semua orang yang ada di kasta teratas Jerman hanya tinggal tunggu waktu untuk menjadi bagian dari Die Roten.


Baca Juga:


Di musim perdana bersama Bayern, Nagelsmann, yang dikenal sebagai pelatih yang fleksibel akan taktik sempat persembahkan gelar Piala Super Jerman dan Bundesliga kesembilan mereka secara beruntun. Meski begitu, karirnya di Bavaria tak berjalan mulus.

Pasca Piala Dunia 2022, Bayern mengalami turbulensi. Bayern mendulang hasil inkonsisten di awal tahun 2023. Posisi mereka sempat dijepit oleh Borussia Dortmund. Bahkan, Sadio Mane dan kolega sempat terlempar di posisi keempat. Tak hanya itu, dirinya juga terlibat friski di ruang ganti dengan berbagai pemain senior.

Puncaknya, Nagelsmann memecat pelatih kiper Toni Tapalovic, pelatih kiper yang dekat dengan Manuel Neuer. Ia merasa Toni terlalu menganakemaskan Neuer sehingga menghambat performa Alexander Nubel yang di musim kemarin harus disekolahkan ke AS Monaco guna menambah jam terbang.

Bayern pun memecat Nagelsmann tak lama setelah friksi tersebut melebar. Meski menanggur tawaran kepadanya tak lantas surut. Namanya sempat dikaitkan dengan Chelsea dan Tottenham Hotspur guna menjadi kandidat pelatih di musim depan.

Negoisasi dengan Spurs ditolak mentah-mentah sementara kata sepakat tak terjadi antara dirinya. Dialy Mail sempat mengklaim Nagelsmann kecewa lantaran Chelsea masih menyisipkan nama lain sebagai kandidat calon pelatih selain dirinya. Kala itu, penjajakan the Blues akan pelatih anyar memang terporos pada tiga nama yakni dirinya, Vincent Kompany dan Mauricio Pochettino. Nama yang disebut terakhir pun pada akhirnya resmi menukangi tim.

Nagelsmann Bukan untuk PSG

Julian Nagelsmann, Foto: dok Bola Okezone

Kini, setelah situasi mereda, nama Nagelsmann dikaitkan dengan PSG guna menukangi Kylian Mbappe dan kolega di musim depan. Sempat muncul laporan dari Goal International jika dirinya bakal ditemani Thierry Henry untuk menjadi asisten pelatih andai dirinya berminat.

Menukangi PSG, plus kehadiran Henry yang bisa menjadi sosok disegani dalam tim lantaran statusnya sebagai legenda sepakbola Prancis membuat Nagelsman bisa nyaman dengan pekerjaannya. Selain itu, sumber daya yang dimiliki Les Parisiens sudah pasti bisa dimaksimalkannya dengan baik guna memboyong para pemai yang diinginkan.

Namun, apakah Nagelsmann adalah sosok yang cocok untuk PSG? Mengingat kiprahnya bersama Bayern, tekanan yang bakal diterima pelatih asal Jerman sudah barang tentu menjadi hal yang besar. PSG tak akan mentolerir kekalahan di Liga Champions. Hal tersebut sempat menjadi kekhawatiran Bayern di musim lalu sebelum Nagelsmann dipecat.

Siapapun pelatih PSG yang tak bisa memberikan kejayaan di Liga Champions hanya tinggal menunggu waktu untuk didepak. Thomas Tuchel, Mauricio Pochettino dan yang paling gress, pelatih saat ini, Christophe Galtier bakal dipecat dari posnya sebagai juru taktik.

Tak hanya itu, ego dalam ruang ganti pun terbilang sama besarnya dengan yang ada di Bayern. Terlebih, Les Parisiens saat ini memiliki bos lain di ruang ganti dalam wujud Kylian Mbappe yang memiliki beragam privilase di tim pasca dirinya meneken kontrak baru di klub. Presentase Nagelsmann menukangi tim memang besar. Hal serupa juga bakal terjadi dengan tensi tekanan yang bakal menghampirinya kelak.


Baca Juga:


Lantas, kemana seharunsya Nagelsmann merapat? Opsi paling menarik bagi dirinya yakni menukangi tim dengan tensi tekanan yang tak setinggi Bayern dan PSG. Jika Spurs tak masuk dalam kriteria, ada berbagai opsi yang menarik untuk dicoba seperti berkelana ke Inggris, Italia atau Spanyol.

Di Inggris, ia bisa saja membawa tim papan tengah berprestasi layaknya yang dilakukan Unai Emery di Aston Villa atau Roberto De Zerbi bersama Brighton. West Ham United atau Nottingham Forest bisa menjadi opsi andai kedua tim mendepak pelatihnya masing-masing. Pemilik dari kedua tim tersebut jelas tak pelit untuk mengucurkan dana guna mengakomodir kebutuhan tim andai visinya jelas. Kebetulan, Nagelsmann juga tertarik menukangi tim Inggris.

Selain itu, Spanyol bisa menjadi opsi. Namun sejauh ini belum ada urgensi dari tim menengah ke atas Spanyol untuk berganti pelatih. Jika memang harus ada tim yang bisa direkomendasikan, Atletico Madrid adalah solusi jika mereka pisah jalan dengan Diego Simeone. Los Colchoneros memiliki daya untuk menyaingi Barcelona dan Real Madrid di kancah domestik. Secara kompisisi tim pun, rasanya Nagelsmann bisa berbicara banyak untuk membawa tim Ibu Kota itu berprestasi.

Jika Inggris dan Spanyol dirasa masih belum cukup, Italia bisa menjadi solusi untuk kelanjutan karirnya. Sempat muncul kabar jika Napoli tengah membidiknya guna menggantikan Luciano Spaletti di musim depan. Meski berstatus sebagai juara Serie A musim ini, potensi Napoli untuk kembali bersinar musim depan agak diragukan lantaran pilarnya tengah dipantau sejumlah tim. Jika mau ditarik garis, apa yang terjadi di Napoli tak ubahnya seperti situasi yang sempat dialaminya bersama Leipzig.

Nagelsmann, yang memiliki potensi mengembangkan pemain muda guna mencapai potensi maksimalnya bisa amat cocok menukangi I Partenopei yang gemar mendaratkan pemain kurang terkenal guna ditempa menjadi sosok penting dalam tim. Nama Khvicha Kvaratskhelia bisa menjadi contoh dari proyek tersebut.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version