Aubameyang: Pembunuh Berdarah Dingin dari Gabon

Aubameyang: Pembunuh Berdarah Dingin dari Gabon

Heri Susanto - June 18, 2020
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Goal Machine

Auba memulai musim perdananya di Dortmund pasca klub meraih kesuksesan di ajang Bundesliga pada 2011 dan 2012. Di musim perdananya bersama Die Borussen, pemain Gabon tampil spektakuler. Ia sukses beradaptasi dengan klub dan mampu mengemas 16 gol dan 5 assist dalam 48 laga. Bahkan, Die Borussen juga sukses mendulang DFL Super Cup.

Musim kedua berjalan lebih baik bagi Auba. Kepergian Robert Lewandowski ke Bayern mau tak mau membuat Dortmund mendatangkan Ciro Immobile dari Torino. Meski digadang menjadi suksesor Lewi, sang pemain gagal buktikan diri. Sebagai ganti, Auba justru tampil impresif. Total, mantan punggawa AS Monaco sukses membukukan 25 gol dalam 45 laga yang dimainkan.

Sepeninggal Klopp yang hengkang ke Liverpool, Dortmund dilatih Thomas Tuchel. Di bawah asuhan Tuchel, Auba bertransformasi menjadi striker yang mematikan. Posisinya ditaruh lebih ke tengah alih-alih bermain melebar. Bahkan boleh dibilang, Tuchel yang menjadikan Auba sebagai mesin gol baru Dortmund. Di musim 2015/16, Auba sukses mengoreksi 39 gol dalam 49 penampilan. Berbagai golnya kerap hadir di dalam kotak penalti. Sang pemain mengaku terinspirasi permainan Hernan Crespo dan Ronaldo Nazario.

Tak berhenti sampai di situ, performa apik Auba pun berbuah manis pasca ia mendapakan gelar sebagai pemain terbaik Afrika dan Bundesliga di musim tersebut. Ia mengaku ada peran besar Tuchel dalam kesuksesan karirnya. “Di musim kepelatihan Tuchel, ia memainkanku di posisi penyerang tengah, Aku sangat menikmatinya. Permainan kita juga berubah. Kami selalu menunggu waktu yang tepat untuk mencetak gol,” ungkapnya.

Ketajaman Auba masih berlangusng. Di musim 2016/17 sang pemain kian tampil menggila di kancah domestik. Kedigdayaan Robert Lewandowksi sebagai penguasa top skor Bundesliga sukses ia koyak. Di musim tersebut, Auba sukses mengemas 31 gol dan membawa Dortmund menjuarai DFB-Pokal sekaligus menjadi gelar terakhirnya bersama tim yang bermarkas di Signal Iduna Park.


Baca Juga:


Penampilan apiknya bersama empat setengah musim di Dortmund membuat Arsenal, yang kala itu membutuhkan mesin gol anyar tertarik untuk membawanya ke London Utara. Gunners bahkan harus memecahkan rekor transfer klub saat itu di angka 56 Juta paun untuk membawanya keluar Jerman guna berlabuh di Negeri Ratu Elizabeth.