Shevcenko

Butuh Dua Tahun Bagi Shevchenko Sembuhkan Luka di Final Liga Champions 2005

Fachrizal Wicaksono - May 27, 2020
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal Liga Champions – Andriy Shevchenko menjadi pemain paling terluka dalam final Liga Champions 2005. Melawan Liverpool, eks bomber AC Milan itu menjadi yang paling merana.

Milan sempat berada di atas angin usai unggul 3-0 di babak pertama. Namun perlahan Liverpool mulai melukai mereka di babak kedua.

Milan mungkin belum merasakan luka mendalam kala Steven Gerrard memperkecil keadaan. Namun mereka mulai panik saat Vladimir Smicer juga mampu membobol gawang Dida.

Milan mulai kehilangan arah saat Xabi Alonso menyelesaikan bola eksekusi penalti yang awalnya berhasil ditepis Dida dan mampu diceploskannya ke gawang mereka.

Shevchenko seakan membawa angin segar dengan berbagai ancaman yang ia buat. Namun Jerzy Dudek tak kalah panas di bawah mistar gawang The Reds.

Penyelamatan gila dilakukan Dudek saat menepis tandukan Shevchenko, bola kemudian bergulir liar yang kembali kepada Sheva. Kemudian, Shevchenko melepaskan tendangan ke gawang Liverpool yang dengan gemilang kembali ditepis Dudek dengan posisi yang cukup sulit.


Baca Juga:


Rasa frustasi Shevchenko kian menjadi dalam drama adu penalti. Sepakannya berhasil dibaca Dudek dengan sempurna dan Liverpool berhasil juara Liga Champions.

Dudek lantas menceritakan betapa sakit hatinya Shevchenko saat itu. Bahkan sang penyerang tak pernah berbicara padanya selama dua tahun.

“Butuh dua tahun bagi Shevchenko untuk berani bertanya kepada saya. Kami saat itu bersama-sama berada di Cardiff, bekerja sama untuk proses pencalonan Piala Eropa 2012, Polandia dan Ukraina. Kami sudah kenal dekat saat itu, Sheva akhirnya berani bertanya,” kata Dudek dilansir Goal International.

“Setidaknya dia berkata seperti ini, ‘Gila kau Jerzy, sekarang coba ceritakan, bagaimana penyelamatan itu bisa terjadi?’,” lanjutnya.

Dudek mengaku tersenyum mendengarnya. Ia kemudian menjawab dengan sedikit mengejek Sheva.

“Jangan gusar kawan, kau punya lima menit saat melawan Juventus di [final] 2003, dan saya juga punya lima menit di Istanbul! Saya jujur, tak bisa menjelaskannya karena memang itu insting, refleks, dan juga keberuntungan,” ujar Dudek.

Selalu update berita terbaru seputar Liga Champions hanya di Vivagoal.com