Site icon Vivagoal.com

Kaleidoskop La Liga: Ambisi dan Kegagalan Raksasa Negeri Matador

kelaidoskop-cover-la-liga

VivagoalLa Liga Berbicara  La Liga Spanyol, memang tak pernah bisa lepas dari dua klub raksasa mereka, Real Madrid dan Barcelona. Kedua tim berhasil meraih trofi terbanyak sepanjang sejarah dengan El Real mampu mengumpulkan 33 gelar dan El Barca dengan 26 gelar.

Barcelona nampak tanpa lawan di La Liga Spanyol, dimana mereka selalu sukses menjadi kampiun di akhir musim. Begitupun dengan musim 2018/19, mereka jadi juara setelah unggul 11 poin dari pesaing terdekat mereka, Atletico Madrid.

Baca Juga : Valencia Dapatkan Eliaquim Mangala Dari Manchester City

Blaugrana  keluar sebagai juara setelah berhasil mengumpulkan 87 poin dari  semusim penuh. Mereka berhasil mencatatkan 26 kemenangan sembilan seri dan tiga kali kalah.

Meski tanpa lawan di kompetisi domestik, tapi La Liga bukan hanya Barcelona dan Lionel Messi-nya. Banyak hal menarik yang mungkin kita lupakan karena exposure pemberitaan hanya pada Barcelona dan pemain-pemain bintangnya.

Kini, Vivagoal coba merangkum kejadian menarik di La Liga sepanjang musim 2018/19. Tentu ada getir dan kebahagiaan yang terjadi sepanjang satu musim lalu.

 Real Madrid Jalani Musim yang Buruk

Sebagai salah satu tim besar di La Liga Spanyol, Madridista nampaknya harus banyak bersabar di musim lalu. Penampilan Los Blancos agaknya sedikit mengecewakan setelah ditinggal Zinadine Zidane di tahun 2018 yang berhasil menyumbangkan satu trofi La Liga.

Kala musim baru bergulir, Julen Lopetegui didapuk menjadi pelatih tim utama Madrid. Namun sayang, bersama Lopetegui Madrid seolah tak bertaring. Dari 14 pertandingan yang dijalaninya  Lopetegui hanya bisa mempersembahkan enam kemenangan, dua kali seri dan enam kekalahan.

Karenanya manajemen Los Blancos tak puas dengen kinerjanya kala itu. Lopetegui pun dipecat pada 29 Oktober 2018 dan digantikan oleh pelatih Real Madrid B, Santiago Solari. Alhasil Solari langsung memegang kendali di babak 32 besar Copa del Rey.

Baca Juga : Terancam Oleh Pogba, Federico Valverde Buka Suara

Nyatanya Solari pun tak sanggup mengangkat prestasi Real Madrid. Mantan pemain itupun kehilangan kepercayaan dari para petinggi klub, Presiden El Real, Florentino Perez dan CEO Madrid, Jose Angel Sanchez  memecatnya setelah Los Blancos tersingkir dari Copa del Rey dan gagal di Liga Champions usai dikalahkan Ajax di babak 16 besar.

Manajemen pun akhirnya mengembalukan  Zinedine Zidene menggantikan Solari demi menyelamatkan Madrid. Pelatih asal Prancis itu mengambil alih kursi kepelatihan kala mendekati akhir musim. Namun, meski Zidane telah kembali sang pelatih tak mampu berbuat banyak.

Di akhir musim setelah tiga kali ganti pelatih, Madrid hanya mampu finish di posisi ke-3 dibawah Barcelona dan rival sekotanya, Atletico Madrid. Los Blancos menutup musim dengan raihan 68 poin hasil dari 21 kemenangan dan 12 kekalahan.

 Kejutan di Akhir Musim

Mendekati akhir musim beberapa kejutan lantas terjadi di La Liga Spanyol. Beberapa pemain bintang merapat dan meninggalkan negara Matador itu. Tercatat Real Madrid mendatangkan Eden Hazard, Ferland Mendy, Luka Jovic, Eder Militao dan Rodrigo Goez.

Selain itu, kabar mengejutkan datang  dari Atletico Madrid, penyerang andalan mereka, Antoine Griezmann dipastikan hengkang dari Wanda Metropolitano. Sang pemain kini merapat ke kubu Barca dan berduet dengan Messi dan Suarez di lini depan.

Baca Juga : Begini Cara Madrid Boyong Neymar dari PSG

Sementara untuk transfer out, hal mengejutkan datang dari Real Betis. Lo Celso resmi dilepas Betis ke kubu Tottenham Hotspurs dengan harga selangit.

Betis telah mencapai kesepakatan dengan manajemen The Lilywhites terkait banderol Los Celso. Pemain Internasional Argentina itu dilepas di angka 55 juta poundsterling atau setara 953,8 miliar rupiah.

Giovani Lo Celso sejatinya baru saja dipermanenkan Real Betis pada April 2019 lalu setelah tampil cukup baik di masa peminjamannya dari Paris Saint-Germain, dimana ia sukses menyumbangkan 16 gol dan 6 assist dari total 45 pertandingan Real Betis di berbagai ajang kompetisi.

 Atletico Madrid Coba Bersaing

Sementara itu Atletico Madrid yang  tak main-main menjadi penantang  Barca dan  Madrid. Tim putih merah itu mendatangkan pemain kunci macam Kiaren Trippier dan Joao Felix. Hal ini membuat mereka tak bisa dipandang enteng lagi.

Selain itu, perkembangan infrastruktur di Wanda Metropolitano juga membuat Atletico semakin siap menghadapi musim baru. Pelatih Atletico, Diego Simeone menilai  publik tak bisa memandang Atletico sebelah mata lagi.

Baca Juga: Neto Terancam Absen di Laga Perdana Barca Musim Ini

“Saya pikir kami bukan lagi klub rakyat yang berjalan dengan rata-rata. Sekarang kami punya stadion yang fantastis, dan musim depan kami akan membuka pusat olahraga keren. Sesuatu yang menurut saya pantas tim ini miliki,” ujar Simeone dilansir dari Football Espana. 

Revolusi Atletico ini bukan hanya terjadi lantaran punya infrastruktur yang memadai. Menurutnya, klub yang sehat membuat ‎Los Colchoneros bisa terus berkembang dengan berinvestasi melalui pemain-pemain muda.

“Beberapa tahun lalu, semua hal ini sulit kami lakukan, tapi sekarang coba anda lihat ada manajemen sehat, fasilitas penunjang yang memadai, dan kami bisa membeli pemain-pemain seperti Joao Felix,” tegasnya.

 Lionel Messi Menjadi Topskor Tiga Kali Beruntun

Kesuksesan Barca  menjadi kampiun diikuti dengan kapten timnya Lionel Messi menjadi top skor. Pemain berkebangsaan Argentina itu berhasil menjebol gawang lawan sebanyak 36 kali sepanjang perhelatan La Liga musim 2018/19.

Dua gol terakhirnya dia catatkan untuk menyelamatkan Barcelona dari kekalahan di markas Eibar dalam pertandingan pada Minggu (19/5/2019) malam WIB. Ini menjadi musim ketiga beruntun Messi menjadi top skor. Musim lalu dia mencetak 34 gol dan sebelumnya menjaringkan 37 gol.

Secara keseluruhan Messi telah menjadi top skor Divisi Primer La Liga sebanyak enam kali. Tiga lainnya ialah pada musim 2012/13 dengan 46 gol, 2011/12 sebanyak 50 gol yang merupakan rekor terbanyaknya dalam satu musim, dan pada musim 2009/10 dia mencetak 34 gol.

Dengan menjadi top skor sebanyak enam kali, Messi menyamai catatan legenda Spanyol dan Athletic Bilbao Telmo Zarra yang meraihnya pada rentang waktu 1940 hingga 1955.

Selalu update berita bola terbaru seputar La Liga hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version