Marc Overmars: Si Kaki Kaca Pertama dari Belanda

Marc Overmars: Si Kaki Kaca Pertama dari Belanda

Heri Susanto - March 29, 2020
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Cinta Kepada Arsenal yang Belum Pudar

Pasca selesai berkarir di sepabola pada 2004 silam, nama Overmars masuk ke dalam jajaran direksi Go Ahead Eagles. Setelah 7 musim, ia pergi ke Ajax untuk melatih tim muda anak tuhan dari Amsterdam. Setahun berselang, namanya dipromosikan menjadi direktur Sepakbola Ajax.

Sebagai seorang Direktur Olahraga, Overmars berperan untuk mengurusi berbagai aspek seperti analisa, scouting dan mengevaluasi staff kepelatihan. Ia juga mengemban tugas untuk memperkokoh fisolosofi sepakbola menyerang ala Ajax yang sudah diwariskan sejak era Rinus Michels.

Kegemilangan Overmars, bersama Edwin Van Der Saar dapat dilihat dari akuisisi pemain muda potensial untuk dijadikan pemain bintang dan bisa dijual kembali ke tim Eropa yang memiliki budget melimpah. Ajax memang menjadi produsen sepakbola handal melalui kebijakan pembinaan pemain dan pemolesan pemain muda yang baik setiap tahunnya. Mereka tak pernah kehabisan soosk pemain muda potensial. Pasalnya, dalam setiap dana transfer yang masuk, sebagian diantaranya bakal dialokasikan ke akademi guna mencetak bibit-bibit baru berkualitas di akademi mereka.

Musim lalu nampaknya menjadi musim terbaik Overmars sebagai staff di ajaxAjax, kombinasi skuat muda Ajax, pelatih Eric Ten Haag, dirinya dan Van Der Saar membuat tim asal Ibu Kota mendulang Double Winners dan melangkah ke fase semifinal Liga Champions. Berbagai pemain mereka pun diburu banyak klub Eropa.


Baca Juga:


Ajax yang memiliki stok pemain muda melimpah sempat menawarkan Hakim Ziyech ke Arsenal. Bahkan Overmars secara terang-terangan meminta klubnya itu menjual Ozil dan menggantinya dengan Ziyech yang siap dijual dengan harga yang kompetitif ke London Utara, Sekedar catatan, andai Arsenal mau, Overmars bisa melepas pemainnya tersebut dengan harga tak kurang dari 40 Juta Euro.

“Saya cukup terkejut bahwa Ziyech masih sepi peminat,” ucap Overmars kepada Voetbal International.  “Saya pikir Ziyech lebih baik daripada Ozil. Saya bilang ke Arsenal: jual dia dan dapatkan Ziyech setengah harga. Tetapi, mereka tidak mendengarkan saya,” tambahnya.

Pada akhirnya, Ozil tetap dipertahankan Arsenal dan Gunners merekrut Nicolas Pepe dengan bandrol 72 Juta Pounds. Pepe sampai saat ini masih mencari form terbaiknya sementara Ziyech pada akhirnya resmi merapat ke Chelsea per musim depan dengan mahar 45 Juta Pounds. Realisasi transfer bakal diumumkan pasca kompetisi rampung.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com