Site icon Vivagoal.com

Obrolan Vigo: Adam Johnson yang Membunuh Karirnya Sendiri

Obrolan Vigo: Adam Johnson yang Membunuh Karirnya Sendiri

Vivagoal La Liga Uang dan popularitas bisa membuat siapapun menjadi buta arah. Hal tersebut terjadi pada Adam Johnson. Winger asal Inggris mengubur karirnya sendiri akibat tak mampu mengontrol dua hal tersebut dengan baik dan benar.

Johnson, yang lahir pada 14 Juli 1987 merupakan sosok yang lumayan berbakat. Karirnya di usia muda sudah menyita perhatian. Ia sempat menimba ilmu di Newcastle dan Middlesbrough. Ketika muda, ia sudah mencuri perhatian mantan pesepakbola asa Inggris, John Norman Haynes yang menyebutnya sebagai “pemain kecil terbaik dengan kaki kiri yang menyenangkan” pasca ia mencetak dua gol dalam pertandingan sekolah.

Ia sempat memulai karir profesionalnya di Middlesbrough. Di sana, namanya belum banyak dikenal. Guna mendapatkan menit bermain, Johnson muda sempat dipinjamkan ke Leeds United dan Watford dalam kurun waktu 2006 dan 2007. Setelahnya, ia kembali ke Boro

Namanya tercatat sempat hadir kala Boro membantai Manchester City dengan skor 8-1 pada 11 Mei 2008. Di musim tersebut, ia mulai bermain reguler dan menggantikan peran Stuart Downing yang kemudian hengkang ke Aston Villa. Bersama Boro, namanya sempat masuk dalam the North East Football Writers’ Young Player of the Year award.


Baca Juga:


Musim 2010/11, City yang baru membangun kekuatan anyar di bawah arahan Sheikh Mansour meboyongnya dengan mahar 7 juta paun dari Boro. Ia dikontrak hingga empat musim ke depan. Bersama City, reputasinya sebagai winger yang berbahaya mulai terdeteksi.

Di musim perdananya, ia sempat main dalam 43 laga di lintas kompetisi dan sumbangkan 7 gol bersama klub. Ia juga sudah dilirik pelatih Timnas Inggris kala itu, Fabio Capello. Musim tersebut, ia juga sempat hantarkan City memenangi gelar FA Cup.

Namun musim terbaik Johnson bersama City hanya berjalan semusim di tahun 2011/12, City yang banyak mendatangkan berbagai pemain bintang membuat peran Johnson mulai tereduksi di tim utama. Ia kalah bersaing dengan Samir Nasri. Meski begitu, namanya tercatat kala City memenangkan gelar Premier League 2011/12.

Sunderland dan Membunuh Karir

Minimnya peran Johnson membuat dirinya dilego ke Sunderland dengan mahar 10 juta paun pada 2012 silam. Ia berharap bisa menembus Timnas Inggris dengan bermain reguler. Meski begitu, karirnya di Sunderland berjalan medioker meski ia kerap tampil sebagai pemain utama bersama the Black Cats. Dalam periode bermain dengan Sunderland, ia sempat terjerat kasus kekerasa seksual.

Di tahun 2014, Johnson didakwa melakukan pelecehan kepada gadis berusia 15 tahun. Ia sempat memberikan tanda tangan kepadanya. Namun 13 hari berselang, Johnson kedapatan mencium si gadis. Hal tersebut membuatnya ditahan karena pelecehan tersebut. Namun, Sunderland memberikan jaminan sehingga ia tak jadi ditahan kepolisian Durham.

Setelah kasus tersebut, ia jarang mendapatkan tempat reguler di Sunderland. Ia sempat menjalani sanksi klub. Penyelidikan kepada kasusnya pun dimulai. Johnson harus menjalani serangkaian persidangan meski ia melakukan pembelaan. Akhirnya, jaksa penuntut umum menjatuhkan hukuman penjara selama 6 tahun kepadanya.

Perputaran uang yang masif di Premier League serta popularitas yang membuatnya terjebak dalam hingar bingar duniawi. Hal tersebut membuat sang pemain tenggelam dalam gemerlap dunia dan melupakan mimpinya untuk bermain lebih sering di Timnas Inggris. Bersama tim tiga Singa, ia hanya sempat memperkuat pemenang Piala Dunia 1966 dengan 12 caps dan enam assist.


Baca Juga:


“Semuanya terasa membosankan bagiku. Dan ketika semua terasa membosankan, cara satu-satunya bagiku untuk menghilangkan kejenuhan itu adalah dengan berpesta di tempat yang jauh macam Dubai, Los Angeles, atau Las Vegas. Kadang, aku pun kerap menyibukkan diri dengan smartphone-ku saat tidak ada kegiatan latihan,” ujar Johnson seperti yang dilansir dari The Guardian.

“Dan aku yakin, benar-benar yakin, kalau rekan-rekan pesepakbolaku di Inggris yang lain juga melakukan hal yang sama. Mereka juga merasa bosan sama sepertiku, dan itu sudah berlangsung sejak kami muda dahulu,” tambahnya.

Penangkapan tersebut membuat kepala ekselutif Profesional Footballer Associaton (PFA), Gordon Taylor pada 2016 kepada BBC menyebut jika apa yang dilakukan Johnson merusak reputasi sepakbola dan kecil kemungkinannya untuk bermain kembali terbilang kecil.

Johnson dibebaskan pada 2019 setelah menjalani setengah dari hukumannya. Saat ia bebas, seperti kata Gordon, tak ada tim yang mengontraknya lagi meski secara usia, ia masih bisa bermain di tim-tim.

Poor Adam!

Selalu update berita bola terbaru seputar La Liga hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version