Vivagoal – Berita Bola – Bournemouth saat ini tengah memetk investasi manis mereka atas Dominic Solanke. Pemain asal Inggris tengah bertaji pasca awan hitam menyelimuti karirnya justru ketika berseragam sepasang tim besar Inggris, Chelsea dan Liverpool. Bakatnya seakan disia-siakan di sana.
Sosok yang kini berusia 26 tahun merupakan produk akademi Chelsea. Ia sudah lama berada di Cobham. Harapan untuk menjadi penyerang top berikutnya untuk meneruskan estafet dari Didier Drogba lumayan terbuka. Dirinya dianggap Jose Mourinho hingga Jurgen Klopp sebagai penyerang yang lumayan lengkap.
Di Chelsea, ia hadir dalam skuat potensial the Blues yang berisikan calon rising star seperti Ruben Loftus-Cheek, Tammy Abraham hingga Fikayo Tomoru. Nama-nama tersebut sukses hantarkan the Blues muda. Mereka pernah hantarkan tim memenangi sepasang FA Youth Cup dan EUFA Youth League.
Namanya bahkan dipanggil Jose Mourinho untuk memainkan laga d Liga Champions pada periode keduanya bersama klub pada 2014 lalu. Namun laga tersebut menjadi pertandingan kompetitif pertama dan terakhinya bersama the Blues. Ia kemudian dipinjamkan ke Vitesse guna mendapatkan menit bermian reguler. Tak hadirnya ia di tim utama membuatnya sedikit kecewa.
Baca Juga:
- Analisa Vigo: Armin van Buuren dan Kisah Magis Ajax Amsterdam di Liga Champions 2018/19
- Obrolan Vigo: AS Roma yang Enggan Belajar dari Kesalahan
- Analisa Vigo: Generasi Emas Inggris: Hebat Sebagai Pemain, Buruk Selaku Pelatih
- Obrolan Vigo: Kembalinya Sancho ke Dortmund Adalah Sinyal Buruk untuk Giovanni Reyna
“Saya telah menjalani berbagai musim yang baik di tim muda. Saya ingin menguji diri sendiri di tim utama. Namun sulit untuk mekukan transisi. Chelsea dikenal sebagai tim yang menghasilkan pemain menjanjikan. Namun mereka juga menjegal jalan pemain muda ke tim senior,” ucapnya kepada Goal International beberapa waktu lalu.
Pasca dipinjamkan ke Vitesse pada 2016, ia memutuskan tak memperpanjang masa bakti dengan the Blues. Langkah besar dilakukannya ketika menerima pinangan Liverpool pada 2017 pasca kontraknya berakhir. Kala itu, sosok berdarah Nigeria mengklaim jika the Reds ingin memberikan kesempatan pada pemain muda. Hal itulah yang membuat Solanke mantap melangkah ke Anfield.
Namun yang terjadi di Liverpool sama sekali tak berubah seperti yang diharapkan. Jurgen Klopp tak bisa menepikan salah satu dari Bobby Firmino, Sadio Mane hingga Mo Salah dalam trisula mautnya di lini depan. Solanke tak memiliki tempat di tim utama. Pun mendapat kesempatan mentas, ia hanya menjadi cameo di Merseyside.
Namun ketika di Liverpool, karirnya bersinar bersama Timnas Inggris muda. Ia sempat membantu negaranya memenangi Pala Dunia U-20 pada 2017 lalu. Di ajang tersebut, namanya sukses mendulang sepatu emas berkat catatan empat gol di ajang serupa. Catatan tersebut menyamai raihannya empat tahun sebelumnya ketika membawa negaranya menjuarai kejuaran Eropa U-17 dan mendulang gelar top skor.
Baca Juga:
- 5 Fakta Pemain yang Kembali ke Mantan Klub
- 5 Fakta Pemain Murah Meriah yang Bisa Didatangkan di Bursa Januari 2023/24
- 5 Fakta Pengangkatan Manajer Paling Aneh di Premier League
- 5 Fakta Calon Juara Piala Asia 2023
Solanke sejatinya sempat memiliki kesempatan mentas di tim utama. Namun masalah cedera membuatnya harus menepi. Bahkan di paruh pertamanya bersama Liverpool, ia justru tak bisa bermain lantaran cedera. Dalam dua musim berseragam merah, ia hanya mampu mendulang 27 laga dan mendulang satu gol serta satu assist.
Meski performanya terbilang minim, Bournemouth menginginkan jasanya. Pada 2019 the Cherrys rela menggelontorkan 19 juta paun sebagai mahar transfer guna membawanya hengkang dari Anfield ke Vitality Stadium. Tawaran tersebut terlalu sayang untuk dilewatkan. Terlebih the Reds dua musim lalu hanya mengamankannya secara gratis.
Bermain di Bournemouth dengan status sebagai salah satu pemain termahal klub setelah Nathan Ake membuatnya digaransi menjadi pemain utama. Produktivitasnya masih seret lantaran pada enam bulan pertama baru mendulang tiga gol meski menit bermian reguler sudah didapatkannya. Pertanyaan apakah Cherrys sudah melakukan transfer tepat sasaran pun dipertanyakan.
Ketika klub terhempas ke Championship catatannya lumayan terlihat. Di kasta dua Inggris pada musim 2020-2022, ia tampil produktif. Lebih dari dua digit gol dikemasnya dalam dua tahun perkubangannya di tier bawah. 44 gol dibukukan dalam dua musim. Bahkan pada musim terakhirnya di, 29 gol sukses dilesatkan.
“There’s a real opportunity for him” 🤝
Would Dominic Solanke be a good fit for England at the Euros? 💭 pic.twitter.com/QvrkMxS2P7
— Sky Sports Premier League (@SkySportsPL) January 21, 2024
Musim lalu, ketika tim main di Premier League kembali, rasio golnya sekaan sulit tercipta. Dalam satu musim, Solanke baru mendulang 6 gol dan 7 asisst. Namun peruntungannya berubah ketika Andoni Iraola menukangi tim. Juru taktik asal Spanyol sekaan paham bagaimana cara menekan tombol on pada dirinya.
Bournemouth di bawah arahan mantan juru taktik Rayo Vallecano itu tengah tampil lumayan prima. Dalam 20 laga awal yang dimainkan di musim 2023/24, mereka bertengger di posisi 12 klasemen sementara. Solanke juga tampil gemilang dengan bukukan 12 gol dari 20 laga yang dimainkannya. Catatan tersebut membuatnya bersaing dengan Mo Salah dan Erling Halaand dalam perburuan sepatu emas di musim ini.
Catatan tersebut sekaan menampar pernyataan Mourinho ketika masih menukangi Chelsea. Kala itu, the Sacked One pernah berujar jika Solanke tak menjadi penyerang tengah Inggris, berarti ia telah gagal menjalankan tugasnya. Sejauh ini, catatan tersebut membuatnya hanya tinggal menunggu waktu dari Gareth Southgate untuk mentas di Euro 2024 mendatang guna menjadi back up Harry Kane di ajang empat tahunan tersebut.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com