Obrolan Vigo: Harry Kane, Sosok Tepat di Tim yang Salah

Obrolan Vigo: Harry Kane, Sosok Tepat di Tim yang Salah

Heri Susanto - July 28, 2022
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal Berita Bola Kapasitas Harry Kane sebagai pencetak gol ulung bagi Tottenham dan Timnas Inggris sudah tak perlu diperdebatkan kembali. Namun untuk saat ini, di level klub ia berada di level yang salah. Mengapa demikian?

Harry Kane, lahir di Walthamstow, London Timur pada 28Juli 1993, jauh sbeelum bergbaung dengan akademi Tottenham Hotspur, ia sempat tergabung dalam akademi Arsenal pada 2001-02 silam. Namun di usia 8 tahun. Sejak saat itu, dirinya memutuskan bergabung ke Tottenham dan membuktikan jika Gunners benar-benar salah melepasnya.

Sebelum membuktikan diri sebagai salah satu juru gedor handal, ia sempat disekolahkan ke berbagai tim macam Leyton Orient, Millwall, Norwich City dan Leicester City. pasca musim 2013/14 berkahir, Kane mulai dimainkan sebagai starter di Tottenham.

Ia mulai membuktikan kapasitasnya sebagai penyerang yang bisa diandalkan the Lilywhites. Gol demi gol sukses ia lesatkan bagi tim.  Bahkan di musim 2014/14, Kane sempat mendulang penghargaan sebagai PFA Young Player of the Year.

Musim-musim berikutnya berjalan manis bagi Kane. Ia sudah mulai fasih bermain dengan skema tim. Di musim 2015/16, ia sukses mendulang gelar pencetak gol terbanyak dengan 26 gol, unggul satu gol dari Jamie Vardy (Leicester City) dan Sergio Aguero (Manchester City) yang mendulang 25 gol. Dalam periode tersebut, Kane juga sukses hantarkan Spurs melaju ke Liga Champions pasca membantu klub finish di urutan ketiga klasemen akhir.


Baca Juga:


Sejak mendulang gelar top skor di musim tersebut, ia mulai diperhitungkan menjadi top skor Premier League setiap tahunnya dan namanya mulai mendapatkan reputasi besar. Menjadi pencetak gol di Inggris dan bermian bagi Spurs, tim yang tak memiliki mentalitas sebagai pemenang sudah barang tentu menjadi hal yang spesial.

Soal mentalitas Spurs, tim ini hanya ada dalam bayang-bayang tim besar. Mereka pernah menjadi runner up Premier League di musim 2016/17, menjadi runner up Liga Champions dua musim berselang dan menjadi runner up Piala Liga di musim 2020/21. Paling gress, ia juga hanya mampu menghantarkan Inggris melaju ke final Euro 2020 dan tim tiga singa hanya menjadi finalis di ajang tersebut.