Obrolan Vigo: Jose Mourinho dan AS Roma Adalah Serigala yang Siap Menerkam

Heri Susanto - August 4, 2022
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal – Berita Bola – AS Roma di bawah Jose Mourinho memang tengah menggeliat. Kedua belah pihak layaknya magnet dan besi yang saling mengikat satu sama lain. Diprediksi dalam beberapa tahun ke depan, I Lupi tak hanya menjadi berstatus sebagai tim besar, sang serigala bersama pawangnya siap menerkam.

Jose Mourinho mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki diri pasca dipecat dari Tottenham Hotspur pada April 2021 lalu. Dipecat dari Tottenham, tanpa memberikan prestasi apapun jelas merupakan aib bagi Mourinho. Parahnya, ia dipecat hanya sepekan jelang final Piala Liga melawan Manchester City pada musim 2020/21.

Sempat menjadi pundit untuk sementara waktu, Mou pada akhirnya mendapatkan pekerjaan di AS Roma. I Lupi memberikan ruang bagi pelatih asal Portugal itu untuk berkeasi. Sadar jika kesuksesan hanya tinggal menunggu waktu, manajemen tim sekaan tutup mata dengan performa tim asal Ibu Kota di musim perdananya.

Perlahan namun pasti, Roma di bawah Mourinho mulai membuktikan hasil. Tammy Abraham disulap menjadi predator gahar bagi tim dan Timnas Inggris harus berterima kasih kepada mantan pelatih Chelsea lantaran mereka memiliki opsi lain di luar Harry Kane sebagai ujung tombak. Secara permainan, Roma di bawah Mourinho bertansformasi. Mentalitas juara, hal yang kerap dipersembahkan Mou pada tim yang dilatihnya mulai terbangun.

“Kami lebih dari satu unit dan bekerja sebagai tim, tetapi kami lebih bertekad untuk melakukannya dengan baik dan saya pikir itu terlihat di pra-musim, karena kami tidak pernah menyerah bahkan dalam pada laga uji coba,” ungkap Lorenzo Pellegrini, salah satu pilar kunci AS Roma.


Baca Juga:


“Kami bekerja dengan mentalitas kami, harus menang. Karena Mourinho datang dan meningkatkan standar, kami semua harus mengembangkan mentalitas yang bisa membuat kami terbiasa menang,” sambung pemain 25 tahun.

Mou mendapatkan ruang di Roma. Fans amat mencintai dirinya apapun hasil yang dituai I Lupi. Dalam laga kandang, stadion Olimpico kerap terisi penuh. Hal tersebut menandakan kepercayaan fans kepada the Special One. Puncak dari kesabaran pada akhirnya tiba, gelar juara yang lama dinanti pun tersedia.

Mou mempersembahkan Europa Conference League dengan skuat yang belum bisa dikatakan sesuai dengan keingnannya. Gelar yang melengkapi dirinya sebagai pelatih pertama Eropa yang pernah memenangi Liga Champions, Europa League dan Conference dalam sekali karir manajerial. Prestasi tersebut tak dipunyai juru taktik manapun. Hanya Mou yang punya. Bahkan untuk merayakan hal tersebut, ia sasmpai merajah lengannya dengan gambar tiga gelar tersebut.