Obrolan Vigo: Romantisme Brasil dan Jepang dalam Urusan Sepakbola

Obrolan Vigo: Romantisme Brasil dan Jepang dalam Urusan Sepakbola

Heri Susanto - July 4, 2023
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal Berita BolaJepang dan Brasil memiliki koneksi yang lumayan lekat dalam urusan sepakbola. Banyak talenta besar Negeri Samba yang sempat mencicipi kompetisi J-League di awal-awal peresmiannya. Hal tersebut masih terjaga sampai hari ini.

Federasi sepakbola Jepang (JFA) memang menjadikan Brasil sebagai parameter negara yang sukses mengembangkan sepakbola. Selecao berstatus sebagai pemenang Piala Dunia terbanyak dan berbagai program “Rencana 100 tahun” sudah disiapkan pada 1992, setahun sebelum J-League digelar.

Mereka berencana memiliki 100 klub profesional pada 2092. Selain itu, di tahun yang sama mereka menargetkan menjadi juara Piala Dunia. Mereka juga memiliki visi membuat dua divisi kompetisi yang dipertemukan dalam sebuah kejuaraan. Dalam rencananya, mereka menyelipkan sosok-sosok Negeri Samba di dalamnya.

Pada medio 60an, sepakbola Jepang mendaratkan pemain muda dari Brasil, Nelson Daishiro Yoshimura. Ia datang di usia 19 tahun di tahun 1967. Yoshimura sebelumnya bermain di tim amatir Brasil. Namun dirinya mampu memberikan dimensi baru pada sepakbola Jepang. Dirinya pun kemudian dinaturalisasi pada 1970 dan bermain untuk Tim Samurai Biru hingga 1976.


Baca Juga:


Hal tersebut pun berlanjut beberapa puluh tahun setelahnya. Di awal pembentukan J-League, banyak pemain besar yang merapat macam Zico yang bergabung ke  Sumitomo Metal (Kashima Antlers) pada 1991. Nama Zico memang terbilang besar lantaran dirinya merupakan penerus kejayaan Pele di medio 80an. Kehadirannya menjadi magnet tersendiri bagi sepakbola Jepang.

Pasca Zico, berbagai nama besar dari Brasil merapat. Mantan rekan tim Diego Maradona di Napoli, Careca bergabung ke Kashiwa Reysol. Selain itu, kapten Tim Samba kala memenangkan Piala Dunia 1994, Carlos Dunga pernah bermain di Jubilo Iwata. Jika mau ditotal, ada 8 pemain yang memenangkan Piala Dunia 1994 yang mentas di Jepang.

Tak hanya itu, program naturalisasi di Jepang juga masih berjalan dan sosok asal Brasil menjadi target dari mereka. Di Piala Dunia 1998, Wanger Lopes yang berposisi sebagai penyerang pun diplot sebagai juru gedor. Ia sempat 10 tahun main di Jepang sebelum mendapatkan kewarganegaraan.

Empat tahun berselang, kala Piala Dunia dimainkan di Korea dan Jepang, Samurai Biru juga menghadirkan Alex dos Santos sebagai bagian dari tim Jepang. Sejak 1994, ia menetap di Jepang untuk bersekolah. Namun dirinya justru menjadi pesepakbola profesional dan membela panji Samurai Biru di kancah internasional.


Baca Juga:


Kisah soal pemain Brasil di Jepang pun masih terjaga. Tahun 2022, 17 dari 18 tim yang mentas di J-League menggunakan pemain asing. Hanya Urawa Red Diamonds yang tak memakai pemain Brasil. Total, ada 50 pemain asing yang membanjiri J-League.

Masifnya pemain asal Brasil, meski belakangan banyak bintang dunia yang merapat ke sana macam Diego Forlan, Andres Iniesta, Fernando Torres hingga Bojan Krkic lantaran hingar bingar sepakbola Jepang yang selalu berkembang setiap tahunnya. Stadion di sana kerap terisi penuh dan kompetisi hampir tak memiliki skandal apapun. Di luar itu, uang yang lumayan juga menjadi alasan banyaknya pemain Brasil maupun sosok beken lainnya yang merapat ke sana.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com