Obrolan Vigo: Tidak Ada Kata Panik untuk Manchester City
Vivagoal – Berita Bola – Manchester City baru saja mengalami tiga kekalahan beruntun di kancah domestik. Namun tak ada alasan mereka bakal mengalami turbulensi musim ini ketika tim sudah mampu tampil dengan kekuatan penuh.
Sebelum jeda internasional, City baru saja mengalami tiga kekalahan dari Newcastle United (Piala Liga) serta Wolves dan Arsenal dalam ajang Premier League. Hal ini seakan menjadi catatan minor tersendiri bagi the Sky Blues.
Kekalahan menjadi momen yang jarang terjadi bagi City. Namun kekalahan dua kali secara beruntun di Liga mau tak mau memberikan pelajaran berarti bagi anak asuh Pep Guardiola. Catatan tersebut merupakan yang pertama terjadi sejak Desember 2018 lalu. Artinya, hampir 5 tahun sudah City tak mengalami masalah serupa.
Musim lalu, Erling Haaland dan kolega memang tampil prima di lintas kompetisi yang mereka mainkan. City memenangkan treble winners dan sempat tampil apik dalam enam laga awal Premier League. Banyak yang memprediksi dengan dua kekalahan beruntun ini tim yang bermarkas di Etihad Stadium bakal kehilangan hegemoninya. Namun, suka tak suka, prediksi tersebut jelas harus diruntuhkan.
Baca Juga:
- Analisa Vigo: Magis Islandia di Euro 2016 Berkat Sutradara Hannes Thor Halldorsson
- Analisa Vigo: Serhou Guirassy dan Impian Fans VfB Stuttgart Bersaing di Papan Atas
- Analisa Vigo: Kanjuruhan yang Menangis Akibat Ketidakadilan yang Tak Kunjung Muncul
- Analisa Vigo: Persitara Jakarta Utara, Naik Turunnya Rival Sekota Persija
Di berbagai kompetisi yang mereka mainkan, the Sky Blues memang tak terlalu perkasa di awal-awal kompetisi. Mereka kerap membuang kemenangan di awal. Namun menjelang akhir, tatkala para pemain sudah terlampau panas, mereka mampu membalikan keadaan. Momen serupa pernah terjadi dalam beberapa musim terakhir kala mereka harus bersaing dengan Liverpool maupun Arsenal dalam perburuan gelar juara Liga.
Musim ini, tiga kekalahan yang ditelan City hadir tatkala mereka tak diperkuat tiga pilarnya yakni Rodri, John Stones dan Kevin De Bruyne. Ketiganya menjadi integral tak terpisahkan dalam kesuksesan klub di musim lalu, maupun musim-musim sebelumnya. Namun kini, situasi dipastikan bakal berbalik.
Rodri, yang menerima kartu merah langsung kala City bersua Nottingham Forest harus menepi dalam tiga laga yang membuat City harus menerima kekalahan dari para rivalnya. Peran pemain asal Spanyol di tim memang terbilang krusial sejak bergabung pada 2019 lalu. Tanpanya, City hanya mendulang 56 persen kemenangan dan dengannya, tim yang sempat diarsiteki Roberto Mancini mengepak 74 persen kemenangan.
“Rodri adalah pemain yang penting. Namun ia tak ada di tim. Tapi kami harus maju. Kabar baiknya, skorsingnya akan berakhir dan City akan melangkah maju setelah jeda internasional,” urai Pep Guardiola seperti diwartakan Goal International.
Baca Juga:
- 5 Fakta Pemain Basque Terbaik
- 5 Fakta Bintang Sepakbola yang Pernah Main di Galatasaray
- 5 Fakta Ange Postecoglou, Juru Taktik yang Siap Merubah Wajah Tottenham
- 5 fakta tim Liga 2 yang Layak Promosi ke Liga 1
Selain Rodri, John Stones juga memegang peranan penting dalam kesuksesan tim di musim lalu. Ia mampu tampil prima baik sebagai bek tengah maupun gelandang bertahan. Sang pemian sempat mengalami cedera di awal musim.
Namun, sosok yang dicap sebagai Beckenbauer dari Barnsley ini sempat tampil dari bangku cadangan kala melawan Arsenal. Ketika bersua Arsenal, City kebobolan kala ia ada di lapangan. Namun untuk urusan menjadi gelandang bertahan, perannya jelas lebih krusial dibanding Mateo Kovavic.
Nama lain yang masih harus ditunggu kehadirannya adalah Kevin De Bruyne. Pentingnya sosok asal Belgia dalam tim memang tak terelakan sejak awal kedatangannya pada 2015. Ia menjadi satu-satunya sosok di luar rekrutan Pep Guardiola yang masih bertahan di klub. Musim ini, ia harus menepi lebih cepat lantaran cedera hamstring kambuhan yang diterimanya kala final Liga Champions melawan Inter Milan.
Sosok yang sempat main di Chelsea sempat menjalani operasi untuk memulihkan kondisinya. Peluangnya untuk mendapatkan cedera serupa terbilang tipis dan ada kabar jika pemulihan cederanya berjalan lebih cepat. Laporan terbaru menyebut jika ia sudah siap tampil sebelum pergantian tahun.
Tanpa De Bruyne, peran Haaland di lini depan terbilang lumayan terbratas. Ia tak mendapatkan supply bola mumpuni dari lini tengah dan terkadang bersaing dengan Julian Alvarez untuk mendulang gol. sekedar catatan 13 dari 52 gol yang dicciptakan Haaland musim lalu hadir dari assist yang diberikan De Bruyne.
Jika menarik statistik ke belakang, City kerap mendapatkan puncak permainan ketika Natal diba. Mereka selalu mengunci berbagai laga dalam rentang Desember hingga akhir musim. Rentetan kemenangan beruntun suskes mereka bukukan dalam periode seru- Bahkan berbagai momen mereka menjadi juara ditentukan melalui fase ini. Mereka memang membutuhkan tekanan untuk kembali ke jalur kemenangan.
“Saya meraasa tim ini mendapatkan makanan dari momen ini. Kami memiliki karakteristik yang bagus. Setiap tauhn selalu berbeda namun satu yang pasti, kami selalu siap dan selalu senang ketika ada di tahap ini,” urai Ruben Dias April lalu.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com