Obrolan Vigo: Timnas Belanda yang Diam-Diam Menghanyutkan

Obrolan Vigo: Timnas Belanda yang Diam-Diam Menghanyutkan

Heri Susanto - December 6, 2022
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal Berita Bola – Timnas Belanda saat ini sudah memastikan diri melaju ke babak perempat final Piala Dunia 2022. De Oranje bisa dibilang menjadi salah satu tim yang bisa diperhitungkan di turnamen empat tahunan tersebut.

Belanda yang saat ini diarsiteki oleh Louis Van Gaal memang terbilang tim yang gemar melakukan skema serangan balik dan cenderung pragmatis. Hal ini jelas menjadi anomali tersendiri mengingat Belanda terbilang tim yang lumayan fasih menerapkan gaya menyerang.

Sepakbola menyerang dan Belanda memang menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan, sejak era 1970, De Oranje memang sukses bertransformasi menjadi tim yang lumayan aktraktif dan menyerang dengan ugal-ugalan. Namun saat ini, di bawah arahan Van Gaal, Belanda justru sedikit mengerem agresivitas mereka.

Kritik demi kritik pun dialamatkan kepada pelatih 71 tahun terkait skema bermain yang ditorehkan olehnya. Namun, eks juru taktik Manchester United sama sekali tak bergeming. Ia merasa apa yang dilakukannya sama dengan yang terjadi pada Piala Dunia 2014.


Baca Juga:


Kala itu, Wesley Sneijder dan kolega memang terbilang lumayan kaku kala bermain layaknya karyawan baru yang memasuki kantor anyar. Namun hasilnya, Belanda tampil apik di Brasil dan mampu mendulang status sebagai juara ketiga.

Bahkan dengan skema yang diterapkan saat ini, Memphis Depay dan kolega lumayan bermain prima. Mereka sudah tak terkalahkan dalam 10 laga di ajang Piala Dunia bersama sang meneer. Catatan tersebut jelas menjadi prestasi tersendiri bagi mereka. Bahkan, Van Gaal merasa jika timnya memiliki potensi untuk keluar sebagai juara di gelaran kali ini.

“Saya rasa kami punya peluang besar jadi juara di sini. Kami masih punya tiga laga. Saya sudah bicarakan ini selama setahun. Kami bisa jadi juara dunia, bukan berarti pasti juara, tapi kami bisa,” ujar Louis van Gaal seperti diwartakan Guardian.

“Saya bicara soal bagaimana ikatan emosional di antara pemain, bagaimana kami bisa membangun tim terkuat dan saya mendapatkan kepuasan dari para pemain, selain tentunya penampilan dan hasil.”