Obrolan Vigo: Dua Arah Karir Jarrad Branthwaite

Vivagoal – Berita Bola – Jarrad Branthwaite tengah tampil impresif meski tim yang dibelanya saat ini, Everton kembali bermain dengan inkonsistensi performa di ajang Premier League. Ia memiliki modal bagus untuk menjadi pemain besar dan bisa pula terus mengabdikan diri di Merseyside.

Dalam beberapa musim terakhir, Everton memang sudah tak bisa lagi diharapkan performanya. Malam-malam indah di Inggris pasca kepemimpinan David Moyes maupun Roberto Martinez seakan sulit terulang. Mereka kerap berganti manajer. Banyak pemain yang keluar masuk Goodison Park dan hasilnya, kestabilan tim menjadi terganggu.

Pada beberapa musim terakhir, performa tim seakan tak menunjukan mereka layak menyandang status sebagai kuda hitam di kancah domestik. Dalam empat musim terakhir, prestasi terbaik the Toffess hanya finish di peringkat 10 pada musim 2020/21. Sisanya, mereka terlempar dari 10 besar Premier League. Bahkan pada dua musim terakhir, mereka harus finish di urutan 16 dan 17 klasemen akhir.

🏴󠁧󠁢󠁥󠁮󠁧󠁿⚔️ | No centre-back in Europe’s Top 7 Leagues has made more sliding tackles than Jarrad Branthwaite this season (43)

👉 https://t.co/4agQDrmbpe pic.twitter.com/oQzU2YRbya

— DataMB (@DataMB_) April 21, 2024

Musim ini, performa Everton tak bisa dibilang bagus. Secara matematis, mereka harusnya sudah mengoreks 38 poin hasil dari 10 kemenangan dan 8 hasil imbang dari 33 laga yang mereka mainkan. Namun lantaran masalah keuangan, otoritas Liga mereduksi 8 poin dan Toffess saat ini berada di zona merah dan hanya berjarak 5 poin dari Luton Town yang menghuni peringkat 18.

Baca Juga:

• 5 Fakta Pesepakbola yang Memenangkan Piala Dunia Tanpa Bermain
• 5 Fakta Pemain yang Pensiun Terlalu Cepat
• 5 Fakta Pemain yang Pernah Dilatih Jurgen Klopp dan Pep Guardiola
• 5 Fakta Pemain Besar yang Mentas di Liga Meksiko

Namun mengutip pepatah, di tengah hal buruk akan selalu ada hal baik. Mereka memiliki Branthwaite di lini pertahanan. Sosok 21 tahun baru kembali dari pengasingan di PSV Eindhoven selama semusim. Namun performanya di jantung pertahanan menjadi pembeda. Ia menjadi sosok yang tak tergantikan di lini pertahanan.

Musim ini, di ajang Liga, sosok yang sempat memperkuat Carlisle United itu sudah mentas dalam 30 laga dan mengepak 2.600an menit bermain. Catatan tersebut merupakan salah satu yang terbaik di antara pemain lain seperti James Trafford, Illia Zabarnyi hingga Destiny Udogie. Tak hanya itu, sang pemain juga memiliki visi bermain layaknya bek modern.

Meski punya tinggi 1,95 cm, ia memiliki fleksibilitas yang mumpuni. Ia memiliki kemampuan duel udara yang baik dan lumayan cepat. Tak berhenti sampai di sana, kekuatan fisik dan penguasaan bola yang mumpuni dan kemahirannya membaca permainan serta build up serangan dari lini belakang bisa membuatnya menjadi salah satu ball playing defender terbaik di masa mendatang.

Pada 2020, ketika Toffess masih ditukangi Carlo Ancelotti, manajer asal Italia itu yakin jika sang pemian bisa menjadi salah satu talenta terbaik di lini belakang meski usianya kala itu baru 17 tahun. Don Carlo merasa sang pemain memiliki prospek yang cerah di masa mendatang.

“Saya senang dengannya. ia masih muda dan belia. Namun ia memiliki kulaitas, kepribadian dan karakter. Ia sangat tenang dengan bola dan sangat agresif tanpa bola. Ia bisa menjadi pemain yang fantastis bagi kami,” urai Carletto seperti diwartakan HITC.

Baca Juga:

• Analisa Vigo: Wrexham Era Ryan Reynolds dan Rob McElhenney Bisa Rusak Sepakbola Inggris!
• Obrolan Vigo: AC Milan Jadi Suaka Terbaik untuk Pemain Buangan Chelsea
• Obrolan Vigo: Manchester United yang Harus Mempersiapkan Diri Tanpa Casemiro
• Obrolan Vigo: Didier Deschamps yang Sanggup Menampar Kenyataan

Performa fantastis dari Jarrad pada akhirnya membuat namanya dimuarakan ke lantai bursa. Menurut laporan jurnalis Turki, Ekrem Konur, berbagai tim besar Inggris mengklaim jika ada potensi sang pemain meningalkan Everton. Berbagai tim macam Manchester United, Chelsea, Arsenal hingga Real Madrid dan Bayern Munich disebut tertarik.

Toffess membutuhkan dana untuk menstabilkan neraca keunangan. Andai pemilik baru tak kunjung datang dan deadline masalah keuangan harus segera diselesaikan, Branthwaite memiliki kapasitas besar untuk diuangkan. Ia masih terikat kontrak hingga 2027 dan valuasinya pun diklaim bakal terbilang besar. Pertama, ia merupakan orang Inggris yang punya status homeground dan usianya masih lumayan muda.

Potensi dirinya bertahan mungkin terjadi andai 777 partners yang berupaya mengakuisisi Everton dari tangan Farhad Moshiri rampung. Namun melewatkan bermain di tim besar dengan kapasitas yang dimiliki guna mencapai level berikutnya layaknya John Stones jelas bukan sesuatu yang boleh dilewatkan begitu saja.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com