artikel-vigo-KAKA

Ricardo Kaka: Si Religius Penghancur Messi-Ronaldo di Ballon d’Or

Irman Maulana - April 22, 2020
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Akhir Karier Kaka

Bencana mulai mendatangi karir gemilang Kaka di Real Madrid. Di mulai pada cedera pertamanya pada Bulan Agustus 2009, Kaka secara tiba-tiba berubah menjadi seperti Arjen Robben yang akrab denga masalah cedera. Setelah itu, musim-musim berat Kaka di Santiago Bernabeu terjadi.

Jika Kaka, sibuk dengan masalah cedera, rekannya Ronaldo malah terus berkembang menjadi seorang pemain yang memiliki fisik luar biasa. Ditambah kehadiran para pemain seperti Mesut Ozil membuat peran Kaka di Madrid semakin berkurang. Hingga akhirnya Ia secara resmi meninggalkan Real Madrid pada musim 2013/14.

Setelah itu, Kaka mulai berpindah-pindah klub dengan bergabung bersama Sao Paulo pada tahun 2014 serta Orlando City di tahun yang sama. Bersama Orlando City lah Kaka mengakhiri karirnya sebagai pesepakbola pada tahun 2017.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Vivagoal (@vivagoal)

Jika berdasarkan raihan trofi, Kaka cukup bisa berbangga diri. Ia telah mendapatkan berbagai trofi bergengsi baik bersama klub maupun Timnas Brazil. Di Real Madrid, Kaka mampu menyumbangkan masing-masing satu trofi La Liga dan Copa del Rey. Di Milan, Ia meraih berbagai gelar mulai dari Serie A, Liga Champions, sampai Piala Dunia antar Klub.

Sementara bersama tim Samba, Kaka sukses meraih trofi Piala Dunia dan dua trofi Piala Konfederasi. Sehingga mungkin Kaka masih bisa menyombongkan pada Ronaldo dan Messi bahwa dirinya mampu memberikan cukup banyak gelar di tingkat Internasional.

Disamping permaianannya, salah satu hal yang identik dengan Kaka adalah selebrasi menunjuk langit serta baju dalam bertuliskan “I Belong to Jesus“. Tentu Kaka bukan lah pemain religius pertama yang memiliki kualitas hebat di dunia sepakbola. Namun apa yang ditunjukannya itu membuat Kaka dikenal sebagai salah satu pesepakbola jenius yang pernah turunkan oleh Tuhan ke dunia.

Bahkan dalam penuturan dari Pato, saat dirinya pertama kali masuk ke ruang ganti AC Milan, Ia langsung ditodong sebuah pilihan oleh Ronaldo. Apakah dirinya memilih kubu Ronaldo atau Kaka.


Baca Juga:


“Selama minggu pertama di klub, Ronaldo menunjukan pada saya majalah dewasa dan bertanya”apakah saya lebih memiliki ini (majalah dewasa) atau religius?,”cerita Pato.

Hal itu tentu sangat jelas menunjukan bahwa di Milan saja, terdapat dua kubu kontra, kubu yang lebih gemar untuk berpesta mencari kesenangan atau yang memang lebih taat untuk beribadah. Tak berlebihan, karena menurutnya, di dalam loker Kaka terdapat banyak ornamen untuk berdoa, sehingga Ia menggambarkannya sebagai gereja mini milik Kaka.

Kehadiran Kaka di selama ini telah memberikan warna lain yang bisa kita semua nikamti dari dunia sepakbola. Tak selalu banyak “gaya” ala Ronaldinho ataupun Cristiano Ronaldo dengan kedisiplinannya, permainan sederhana dari sosok religius seperti Kaka telah menggoreskan salah satu mahakarya terbaik dalam sepakbola.

Feliz Anniversario, Ricky

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com