Sedih Tak Berujung, Andriy Shevchenko Sulit Lupakan Tragedi Istanbul
Vivagoal – Liga Champions – Kekalahan AC Milan dari Liverpool di final Liga Champions 2005 masih tidak bisa dilupakan oleh Andriy Shevchenko.
Di final Liga Champions melawan Liverpool, Milan diprediksi akan melenggang dengan mudah ke panggung juara setelah mampu unggul 3-0 di babak pertama. Tapi gol Steven Gerrard di awal babak kedua mengawali petaka bagi Milan.
Dalam tempo enam menit, Liverpool bisa menyamakan skor jadi 3-3 dan membuat penentuan pemenangan harus dituntaskan lewat drama adu penalti. Namun sebelum itu, di menit terakhir babak perpanjangan waktu, Jerzy Dudek sudah lebih dulu membuat Shevchenko jatuh mental karena dua kali beruntun mematahkan sundulan dan tendanganya dari jarak dekat.
“Beberapa bulan lalu, UEFA memutar lagi penyelamatan Dudek, saya masih tak bisa melihat tayangan itu, saya segera membalikkan badan dan berkata, ‘hentikan, hentikan’.
“Saya merasa sangat terpukul saat itu dan hingga kini saya rasakan. Saya berpikiran ingin pensiun saja karena benar-benar frustasi.
“Tapi kita adalah manusia dan harus melanjutkan hidup. Itulah alasan saya harus kuat, bangkit dan bergerak lagi karena itulah alasan saya hidup,” ucap Shevchenko.
Baca Juga:
- Gelandang RB Leipzig Curhat Momen Terbaiknya di Liga Champions
- 5 Fakta eFootball PES 2020
- Salah Langkah Fernando Torres yang Berujung Nestapa!
- 5 Bomber Tajam di Indonesia Sejak Era Liga 1
Sebagai informasi, sepanjang kariernya, Shevchenko pernah mencicipi tiga final Liga Champions. Final pertamanya bersama AC Milan berbuah juara usai menang atas Juventus musim 2002/2003.
Setelahnya, Shevchenko selalu kalah. Usai tragedi Istanbul, Shevchenko jadi bagian dari skuat Chelsea saat ditaklukkan Manchester United musim 2007/08. Uniknya, ketiga laga final yang dimainkan Shevchenko ini selalu harus diakhiri dengan adu penalti.
Selalu update berita bola terbaru seputar Liga Champions hanya di Vivagoal.com