Obrolan Vigo: Boxing Day, Hiburan Bagi Penonton dan Neraka Bagi Pemain

Obrolan Vigo: Boxing Day, Hiburan Bagi Penonton dan Neraka Bagi Pemain

Heri Susanto - December 24, 2024
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal Berita Bola – Pasca Natal, Boxing Day bakal menjadi sajian dari Premier League bagi fans klub Inggris di berbagai penjuru langit. Ada dua hal yang disoroti. Laga yang tersji bisa menjadi kado terbaik akhir tahun bagi fans namun di sisi lain, laga-laga yang cenderung rapat bisa menjadi neraka bagi para pemain.

Saat Natal tiba, biasanya Santa Claus akan memberikan kado kepada anak-anak yang berperilaku baik di sepanjang tahun. Sejatinya, Boxing Day merupakan tradisi yang sudah dihelat sejak lama. Awalnya, orang kaya di Inggris memberikan hadiah kepada para pekerjanya dalam wujud Christmas Box. Tradisi ini terbilang popular di wilayah Inggris dan persemakmurannya seperti Australia, Selandia Baru hingga Afrika Selatan.

Paham ini coba dituangkan Premier League melalui ajang Boxing Day melalui sarana sepakbola kepada para penggemarnya. Di kala kompetisi lain melakukan libur musim dingin agar pemain bisa memulihkan kondisi sejenak sebelum bermain kembali saat pergantian tahun, Inggris seakan mempersetankan hal tersebut. Sepakbola harus tetap berjalan, apapun keadaannya.

Alhasil, situasi ini membuat mereka unggul secara rating tv dan iklan dibanding kompetisi lain lantaran liga lain tengah libur. Mereka yang tak bisa datang ke Stadion lantaran kehabisan tiket bisa memaksimalkan waktu di rumah seraya menonton bal-balan di rumah.


Baca Juga:


Tak hanya itu, dari sisi klub, mereka juga bakal menuai pendapatan dari berbagai aspek mulai penjualan merchandise, makanan, dan jumlah penonton yang terbilang tajam dibanding sebelumnya lantaran pertandingan sepakbola bisa menjadi ajang keluarga menghabiskan libur akhir tahunnya.

Gelaran ini sudah berjalan sejak 1888 ketika Preston North End membabat Derby County dengan skor 5-0 dihelat sebagai laga pembuka. Setelahnya, tradisi ini masih berjalan sampai hari ini. Di tahun 2024, Premier League bakal menjalani momen sibuk mulai dari 26 Desember hingga 7 Januari 2025. Total, ada 30 laga yang dihelat dan terbagi dalam tiga gameweek!

Angka tersebut belum menghitung kompetisi lain seperti EFL Championship, League 1, League 2 hingga kompetisi non liga lain. Ada ribuan laga yang dipastikan terhelat di penjuru Inggris Raya pada periode tersebut.

Di antara laga yang tersemat, match antara Liverpool melawan Manchester United di pekan ke-20 bakal menyedot atensi lebih banyak dibanding laga lain. Kedua tim memiliki reputasi yang lumayan sengit di kancah domestik maupun kontinental. Keduanya juga tengah dalam tren bagus bersama Arne Slot dan Ruben Amorim.

Lantas, bagaimana dampak memainkan laga yang super rapat ini bagi para pemain? Mereka harus pintar-pintar mejaga asupan makanan dan kondisi tubuh di tengah libur singkat. Mereka tak bisa mengonsumsi alkohol di malam natal dan harus berlatih lebih dini dari sebelumnya.

Momen tersebut sempat disampaikan oleh legenda Arsenal, Ian Wright yang mengklaim timnya akan mendapatkan kalkun dan brokoli yang banyak jika ada pertadingan. Bahkan, mantan kiper Newcastle United, Shay Given mengklaim jika dirinya harus menahan diri ketika Natal tiba.

“Saat orang-orang membuka minuman, saya hanya sedikit makan dan minum air putih,” urai Given pada laman the Independent. Di luar pola makan dan latihan, tentu yang terberat adalah harus meninggalkan keluarga di tengah pertandingan yang siap dijelang.


Baca juga:


Dengan padatnya jadwal yang tersemat, ada potensi dari para pemain mengalami cedera dan kelelahan. Hal ini jelas menjadi sebuah dua sisi mata uang. Di satu sisi klub sukses mendulang keuntungan melalui Boxing Day dan di sisi lain, potensi pemain yang cedera, entah ringan atau tidak siap menganga kapanpun.

Selain itu, potensi kelelahan yang maksimal dari para pemain pun nampak terbuka di depan mata. Pasalnya, selain dari Premier League, masih ada berbagai ajang lain yang perlu dimainkan macam Piala FA, Piala Liga hingga Liga Champions ataupun kompetisi Eropa lain macam Europa League dan Conference League. Rotasi dari setiap tim pada akhirnya harus dipertaruhkan. Namun masalahnya, tak semua tim di Inggris, di luar enam besar, tentu saja, memiliki kedalaman skuat yang mumpuni. Potensi kehilangan poin dari Boxing Day juga bakal lumayan terasa.

Selain itu, masalah mentalitas dari para pemain juga akan menjadi pertaruhan dengan padatnya jadwal yang ada. Terlebih, bagi mereka yang baru merasakan musim perdana Premier League. Bahkan, pada musim dingin para pemain terbilang rentan cedera karena kondisi lapangan yang lebih licin dibandingkan musim panas. Tak jarang masalah dari tulang metatarsal, tulang betis hingga tulang kering menjadi masalah yang kerpa terjadi pada periode ini.

Jika tak pintar-pintar menjaga kondisi di tegnah padatnya jadwal yang tersedia, bukan tak mungkin hal ini bakal jadi petaka bagi pemain dan neraka yang tersedia di depan mata bisa bata terlewati karenanya.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com