Vincent Kompany: Benteng Pertama dalam Revolusi Manchester City

Vincent Kompany: Benteng Pertama dalam Revolusi Manchester City

Heri Susanto - April 10, 2020
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal Liga InggrisPasca diakuisisi Sheikh Mansour pada 2008 silam, Manchester City banyak mendatangkan pemain berlabel bintang guna membangunkan super team yang mereka canangkan tuk menguasai Eropa. Satu dari sekian nama tersebut adalah Vincent Kompany.

Pria kelahiran Uccle, Belgia 10 April 1986 hadir dari seorang ayah berdarah Kongo dan ibu yang berasal dari Belgia. Kompany muda memulai karir profesionalnya bersama salah satu tim terbesar Jupiter League, Anderlecht. Sejak memulai debut pada 2003 silam, namanya langsung melejit dan digadang bakal menjadi bek tengah terbaik di dunia.

Menjadi pemain Belgia dan berkembang di Jupiter League merupakan hal yang menyenangkan. Bersama seragam ungu Anderlecht, ia mengemas menit bermain yang lumayan signifikan. Namanya bahkan menjadi pesepakbola muda yang menjadi komoditi terpanas pada bursa transfer yang dibuka

Sepasang gelar domestik sukses direngkuhnya bersama Anderlecht. Ia selalu tampil reguler di setiap musim. Bahkan ia sempat mendapatkan tawaran dari berbagai tim elit Eropa berkat kecemerlangannya tersebut. Manchester United, Chelsea hingga Juventus tertarik mendatangkannya. Vinnie tak bergeming. “Tak perlu khawatir, aku akan bertahan di sini,” ungkapnya kepada UEFA beberapa waktu lalu.

Meski demikian, karirnya pun berlanjut ke Eropa. Bertahan di Belgia jelas tak akan memberikan dampak yang cukup signifikan dalam karirnya. Per 2006, Kompany memutuskan hengkang ke Jerman guna menerima pinangan dari Hamburg SV. Ia pergi ke rival St Pauli itu dengan mahar 10 Juta Euro sekaligus memecahkan rekor transfer klub.


Baca Juga:


Musim perdananya di Jerman tak berjalan sesuai rencana, ia lebih banyak berkutat dengan cedera Achilles yang memaksanya banyak menepi. Selain itu, pelatih Hamburg Thomas Doll, kemudian Hubb Stevens lebih banyak memainkannya pada posisi gelandang bertahan alih-alih sebagai bek tengah. Otomatis, bermain di luar posisinya membuat Kompany tak bisa mengeluarkan potensi terbaiknya bersama Der Dino.

Dua musim bersama Hamburg, potensi Kompany tak keluar secara maskimal. Klub pun mencoba melepasnya ke tim lain. Tanpa disangka, Manchester City yang tengah membangun kekuatan di bawah pemilik baru Sheikh Mansour berminat kepadanya. Dana tak kurang dari 8,5 Euro pun digunakan sebagai pelicin agar Kompany bisa merapat ke Sisi Biru Kota Manchester.

Selain Vinnie, City juga menggamit beberapa nama lain di bursa transfer musim 2009/09 seperti Shaun Wright Phillips (Chelsea), Pablo Zabaleta (Espanyol), Robinho (Real Madrid), Wayne Bridge (Chelsea) dan Shay Given (Newcastle)