5 Fakta Bintang Amerika Selatan Terbaik di Serie A

5 Fakta Bintang Amerika Selatan Terbaik di Serie A

Heri Susanto - June 7, 2023
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

1. Gabriel Batistuta

Sumber: Goal

Gabriel Batistuta merupakan predator mematikan di kompetisi sepakboa Italia pada medio 90an. Karirnya di Negeri Pizza dimulai ketika merumput bersama Fiorentina pada rentang 1991 hingga 2000an. Dalam kurun waktu tersebut, Batigol sempat sumbangkan 203 gol dan 18 assist dari 331 laga resmi di lintas kompetisi.

Namanya sempat mencuri perhatian kala ditransfer ke AS Roma dengan mahar 36 juta Euro pada 2000an. Ia suskes hantarkan Roma mendulang Scudetto terakhirnya pada musim perdana dan statistiknya masih lumayan mentereng guna menopang lini serang I Lupi.

Pencetak 54 gol untuk Timnas Argentina juga sempat bermain sejenak untuk Inter Milan sebelum memutuskan hengkang ke Qatar dan memperkuat Al-Arabi hingga putuskan pensiun pada 2005 silam lantaran permasalahan di bagian lututnya.

2. Ronaldo Nazario

Sumber: Goal

Jauh sebelum Cristiano Ronaldo terkenal, dunia lebih mengetahui sosok Ronaldo Nazario. Si fenomena dari Brasil merapat ke Inter Milan pada  medio 1997 dengan mahar 26 juta Euro. R9 langsung mengunci satu tempat di tim utama dan menjadi predator tim.

Ronaldo sukses membukukan 59 gol dan 10 assist dalam 99 laga. Bersama Inter, ia sempat membantu tim memenangi satu Piala UEFA. Setelahnya, Ronaldo hengkang ke Real Madrid di awal 2000an guna menjadi bagian dari proyek Los Galaticos Florentino Perez.

Ronaldo memiliki fakta unik dalam karirnya. Ia sempat mentas bersama empat tim dengan rivalitas tinggi macam AC Milan, Inter Milan, Real Madrid dan Barcelona. Namun namanya sama sekali tak pernah dibenci oleh fans dari tim-tim tersebut. Saat ini, ia tengah disibukan menjadi presiden Real Valladolid. Tim medioker yang tengah mentas di LaLiga Spanyol.

3. Ivan Zamorano

Sumber: Sportstar

Ivan Zamorano datang ke Inter Milan dari Real Madrid via status bebas transfer pada 1996 lalu. Kala itu, namanya langsung diplot menjadi juru gedor utama La Beneamata pasca enam musim habiskan karir di tier atas sepakbola Spanyol bersama Sevilla dan Real Madrid.

Di Inter, ia berduet dengan Ronaldo Nazario dan disokong berbagai pemain top macam Youri Djorkaeff, Diego Simeone hingga Javier Zanetti. Ada kisah unik terkait dirinya di Inter. Kedatangan Roberto Baggio membuatnya mendapatkan nomor 10 yang sebelumnya dipakai oleh Ronaldo. Di sisi lain, si Fenomena memakai nomor 9 milik Zamorano.

Hal tersebut membuantya mengalah dan menggunakan nomor 1+8 yang secara matematika dihitung menjadi 9. Ia sempat hantarkan Inter memenangi Europa League pada 1998 pasca kalahkan Lazio di laga final. Pada partai tersebut, sosok asal Chili mampu mendulang satu gol.


Baca Juga:


4. Javier Zanetti

Sumber: Berdikari

Javier Zanetti dan Inter Milan merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Inter merupakan klub ketiga dalam karir profesionalnya dan ia memutuskan pensiun di sisi biru Kota Milan pada 2014 lalu. Namanya tercatat pernah mentas dalam 858 laga dan mendulang 21 gol serta 33 assist.  Sebagai tanda penghargaan lantaran tingginya loyalitas sang pemain, nomor punggung 4 yang lekat akan dirinya pun dipensiunkan pada 2020.

Zanetti banyak memiliki asam garam bersama I Biscone. Ia pernah bermain dengan berbagai nama top macam Ronaldo Nazario, Marco Materazzi, Clerance Seedorf hingga Samuel Eto’o. Ia juga sempat dilatih oleh berbagai nama top mulai dari Hector Cuper hingga Jose Mourinho.

Bersama Inter, sosok asal Argentina pernah hantarkan tim memenangi 5 Serie A, satu Liga Champions empat Coppa Italia, empat Piala Super Italia, satu Piala UEFA dan satu Piala Dunia Antar Klub. prestasi paling prestis baginya tatkala hantarkan Inter menjadi tim Italia pertama yang mendulang treble winners di bawah arahan Jose Mourinho pada 2010 lalu.

5. Cafu

Sumber: Berita AC Milan

Cafu dan Serie A menjadi kesatuan tak terpisahkan. Ia sudah mentas di kasta teratas sepakbola Italia sjeak 1997 dan putuskan pensiun pada 2008. 11 musim bermain bagi AS Roma dan AC Milan, berbagai prestasi prestis pernah direngkuh bersama kedua tim tersebut.

Cafu merupakan sosok spesial dalam daftar ini lantaran ia menjadi satu-satunya pemain yang mendulang sepasang gelar Piala Dunia pada 1994 dan 2002 bersama Timnas Brasil. Sebagai fullback, ia merupakan pemain yang amat komplit lantaran sigap dalam menyerang dan bertahan.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com