Analisa Vigo: Perlukah Manchester City Mengganti Kiper di Musim Depan?

Vivagoal – Berita Bola – Manchester City saat ini memiliki sepasang kiper tangguh dalam wujud Ederon Moraes dan Stefan Ortega. Pertanyaan pun menyeruak, perlukah pos benteng pertahanan terakhir dirubah pada musim 2023/24 mendatang?

Musim ini, City terbilang tangguh di kancah domestik. Mereka sukses mendulang Premier League dan Piala FA. Asa treble winners pun kian terbuka andai mampu mengalahkan Inter Milan dalam final yang akan dimainkan di Istanbul, Minggu (11/6) dini hari WIB.

Bicara soal komposisi skuat, City musim ini terbilang lumayan digdaya dibanding musim lalu meski tak banyak mendatangkan pemain untuk tim utama. Manuel Akanji dan Erling Haaland didaratkan dari Borussia Dortmund langsung nyetel di tim utama. Sementara rekrutan lain macam Maximo Perrone, Sergio Gomez hingga Kalvin Phillips agak kesulitan bersaing di starting line up.

Ederson 😭😭 pic.twitter.com/1xhoBkYb5v

— 𝐄𝐑 (@ErlingRoIe) June 3, 2023

City saat ini seakan tak memiliki celah untuk urusan komposisi tim. Para pemain tampil luar biasa mengawal asa besar klub guna saingi Manchester United yang sempat memenangi treble pada 1999 lalu. Hal tersebut dapat dilihat dari statistik yang mereka miliki di berbagai ajang yang dimiliki.

Baca Juga:

• Analisa Vigo: Hamburg SV, Besar di 2. Bundesliga Tapi Kecil di Bundesliga
• Analisa Vigo: Julian Nagelsmann Belum Punya Waktu Melatih Tim Besar
• Analisa Vigo: Real Madrid dan Puzzle-Puzzle yang Hilang
• Analisa Vigo: Ligue 1 Bukanlah Lima Liga Terbaik di Eropa

Secara keseluruhan, the Sky Blues memiliki naluri mencetak gol tinggi dan hanya kebobolan dalam jumlah yang sedikit. Di Premier League, gawang mereka bobol 33 kali. Angka tersebut merupakan yang paling sedikit dibanding tim lain. Sementara di Piala FA, mereka baru sekali kebobolan di laga final. Sementara di ajang Liga Champions, City sudah kebobolan 5 kali.

Minimnya angka kebobolan City tak lepas dari rapatnya skema yang dimainkan Pep Guardiola di lini pertahanan mereka. Dengan memainkan 4-3-3 yang nantinya berubah adaptif menjadi 3-5-2 kala bermain, City nampak bermain luar biasa di lintas kompetisi dengan dua fullback yang memainkan pola inverted.

Idk why Ortega vs Ederson for the FA Cup final was ever a topic of discussion.

We have always played our cup keeper in cups in recent years, even going with Steffen over Ederson last year. Bravo redeemed himself as our cup keeper. Caballero became something of a cult hero.…

— SHEIKH 👑 (@SheikhMCI) June 2, 2023

Namun ada kalanya proses transisi telat untuk tertutup. Oleh karenanya, pos penjaga gawang terbilang lumayan krusial di sini. Ederson Moraes yang sejak beberapa musim terakhir mengisi benteng terakhir pertahanan terkadang tak sigap dengan serangan balik cepat yang dimainkan lawan.

Laga melawan United di Old Trafford menjadi bukti kurangnya refleks sang pemain. Selain itu, laga melawan Fulham di pertemuan kedua Premier League menjadi buktu kurang sigapnya pemain asal Brasil. Di sisi lain, mayoritas gol yang bersarang ke gawangya lahir dari percobaan perdana lawan ke gawang Ederson.

Baca Juga:

• 5 Fakta Sven-Goran Eriksson, Pelatih Kenyang Pengalaman
• 5 Fakta Klub dengan Reputasi Besar yang Tak Pernah Main di Premier League
• Obrolan Vigo: Coventry vs Luton, Duel Entah Berantah Menuju Premier League
• Obrolan Vigo: Apa Lagi yang Harry Kane Cari di Tottenham?

Selain itu, sosok asal Brasil harus menerima fakta jika rasio penyelamatannya musim ini menurun. Tiap musimnya, Ederson biasa melakukan minimal 70 persen penyelamatan. Namun sebelum sebelum laga melawan Bournemouth, penyelamatannya turun di angak 58 persen. Fans pun mulai mengkritisi sang pemain di jagad maya.

Di sisi lain, performa Stefan Ortega di bawah mistar terbilang mengesankan. Ia sempat mengecap laga non Piala kala City bersua Borussia Dortmund dan performanya menadapatkan pujian dari Pep Guardiola. Khusus di ajang Piala FA, Ortega sukses mengunci 6 laga dan lakukan 5 save. Gawangnya hanya kebobolan sekali melalui sepakan penalti melawan United di laga final.

Total, musim ini, kiper Jerman yang memiliki paspor Spanyol sudah memainkan 14 laga di lintas kompetisi dan mendulang 7 gol serta 9 nirbobol bagi tim. Membandingkan pencapaian Ederson dengan Ortega bak membandingkan langit dengan bumi. Namun dengan performa Ortega yang terus memberikan impresi bagi City bukan tak mungkin posisi Ederson sedikit banyak bakal terusik di musim depan.

Terlebih, Pep Gaurdiola merupakan pelatih yang tak kenal kompromi atas pemainnya. Ia memiliki privilase dan tak segan mencadangkan pemain yang dianggap tak dalam performa terbaik. Hampir semua pemain, kecuali Ilkay Gundogan, Rodri, Kevin De Bruyne, Ruben Dias dan Erling Haaland tak tergantikan di sepanjang musim ini. Jika tak waspada, bukan tak mungkin Ortega bisa menjadi yang pertama.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com