Site icon Vivagoal.com

5 Fakta Marko Marin, Messi Jerman yang Gagal

5 Fakta Marko Marin, Messi Jerman yang Gagal

Vivagoal Berita Bola – Jerman sempat memiliki calon wonderkid potensial dalam wujud Marko Marin. Sosok yang sempat digadang sebagai Lionel Messi dari Jerman malah gagal berkembang karena dirinya gagal memberikan penampilan yang mumpuni ketika mentas di level senior.

Sosok yang lahir di Bosanska Gradiska, Yugoslavia pada 13 Maret 1989 itu merupakan bakat yang digadang bakal menjadi bintang di Timnas Jerman. Namanya mulai mencuri perhatian ketika hadir di tim junior. Dengan postur kecil, namanya digadang sebagai Messi dari Jeman. Dalam sebuah kesempatan, ia mengaku menikmati momen tersebut.

“Saya sebenarnya tak terlalu memikirkan hal tersebut. Messi adalah Messi dan ia memiliki level berbeda dengan pemain manapun di dunia,” urai Marin seperti diwartakan Goal International. Ia merasa apa yang terjadi kepadanya merupakan kebiasaan dari media sepakbola yang kerap mengaitkan satu pemain dengan pemain lainnya.


Baca Juga:


Seperti kebanyakan bakat besar yang gagal di dunia sepakbola yakni dihantam cedera maupun performa yang inkonsisten, Marin mengambil kedua pakat tersebut. Masalah pada hamstring membuatnya sulit menemukan performa terbaik dan hal tersebut berpengaruh pada penampilannya di lapangan hijau yang tak lagi sama.

Marin memiliki karir yang lumayan berlika-liku. Sosok yang hampir dibawa Joachim Loew di Euro 2008 itu pernah memperkuat berbagai tim sebelum akhirnya putuskan pensiun sebagai pesepakbola di musim panas tahun lalu. Apa saja itu? Berikut daftarnya.

  1. Berasal dari Akademi Terbaik Jerman
Sumber: 90min

Marin sempat menimba ilmu di tim muda Eintracht Frankfurt. Namun ia tak lama berada di sana. Setelahnya, ia memutuskan hengang ke Borussia Moenchengladbcah. Di Fohlen memang dikenal sebagai salah satu tim Jerma terbaik yang pernah hasilkan nama besar mentereng sejak jaman dahulu.

Di Gladbach pula, ia mendapatkan debut di tim utama pada 2007 lalu. Ia sempat habiskan dua musim dan bantu tim mendulang Budesliga 2 di musim debutnya. Dalam karirnya bersama Die Fohlen, Marin mendulang 72 laga di lintas kompetisi dan mengepak 12 gol serta 27 assist.

  1. Menjadi pengelana di Chelsea
Sumber: Goal

Setelah Gladbach dan duet di Bremen bersama Mesut Ozil, Marin memutuskan bergabung ke Chelsea pada Juli 2012 lalu dengan mahar 8 juta Euro. Di London Barat, karirnya tak bia dibilang berjalan mulus lantaran ia kerap kalah saing dengan nama lain guna perebutkan satu tempat di tim utama.

Di awal pra-musim, namanya lumayan diandalkan. Namun setelahnya, masalah hamstring menghantui. Ia hanya mentas enam kali di Premier League dan mendulang satu gol berkelas ketika bersua Wigan. Pasca musim debutnya, Marin tak pernah memperkuat Chelsea lagi.

Namanya lumayan sering dipinjamkan dari satu tim ke tim lain. Tercatat, selama membela the Blues, sosok asal Jerman pernah memperkuat Sevilla, Fiorentina, Anderlecht dan Trabzonspor sebelum akhirnya dilepas permanen ke Olympiacos pada 2016 dengan mahar 3 juta Euro.

  1. Tidak Menyesal Bergabung dengan Chelsea

Meski Marin mengalami momen kurang mengenakan ketika berseragam Chelsea, ia sama sekali tak menyesali keputusan mentas bersama the Blues. Ia mengaku tak menyesali keputusannya main di Chelsea, terlepas dari kehadiran cedera besar yang menerpanya.

“Mungkin saya tak mendapatkan cukup kesempatan untuk bermain dan menunjukan kualitas saya. Namu Chelsea selalu punya pemain bagus dan sulit bagi saya untuk bermain. Ketika saya dipinjamkan, mereka mengrimi analisis. Mereka tak melupakan anda dan saya senang menjadi bagian dari Chelsea,” urainya.


Baca Juga:


  1. Mentas dan Juara di Liga Minor
Sumber: DW

Marin memang jarang mendapatkan kesempatan guna mentas di level tertinggi. Dalam peminjamannya ke Sevilla kala masih berada di Chelsea, ia sempat membantu tim memenangi Europa League di musim 2013/14. Namun dalam perjalanannya, ia sama sekali tak mentas untuk Los Palanganas.

Pasca dipermanenkan Olympiacos, ia membantu raksasa Yunani itu menjuarai Liga pada 2017. Setelah, Yunani, karirnya berlanjut ke tanah kelahiran Serbia dan perkuat Red Star. Dua gelar Liga Serbia pernah ia hantarkan untuk tim. Karir minornya juga pernah berjalan ketika mentas di Hungaria.

Pada 2021, Marin memutuskan gabung ke Farencvaros dan membantu tim memenangkan double winner dalam wujud Piala dan Liga Hungaria.

  1. Pensiun Sebagai Petualang
Sumber: Kicker

Dalam karir sepakbolanya, Marin total sudah memperkuat 13 tim dari dua benua yakni Eropa dan Asia. Marin dua kali memperkuat tim asal Arab Saudi yakni Al-Ahli dan Al-Raed. Sisanya, ia banyak mentas di Eropa bersama berbagai tim.

Sosok yang sempat mentas di Piala Dunia 2010 bersama Timnas Jerman memiliki karir yang beragam. Highlight karrnya jelas hadir ketika ia masih memperkuat Bremen dan kakinya masih mumpuni untuk beraksi di level tertinggi. Bersama Bremen, ia sempat membukukan 116 laga di lintas kompetisi dan mendulang 13 gol serta 35 assist.

Farencvaros menjadi tim terakhir yang diperkuatnya. Marin total memainkan 19 laga bersama raksasa Hungaria itu dan mendulang dua gol serta satu asssit. Di ujung karirnya, ia sempat persembahkan double winners bagi klub.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version