Site icon Vivagoal.com

5 Fakta One Man Club yang Masih Bermain

5 Fakta One Man Club yang Masih Bermain

Vivagoal Berita Bola – Di tengah hingar bingar sepakbola yang kian cepat dengan perputaran uangnya, nyatanya masih ada secuil loyalitas yang dimiliki dari segelintir pemain yang bertahan hanya dengan satu klub saja di sepanjang karir sepakbolanya.

Uang sebagai mahar transfer bisa dengan mudah dikeluarkan tim sepakbola guna datangkan pemain yang mereka minati. Tak jarang, dana transfer yang dikeluarkan mampu memecahkan rekor-rekor transfer seperti yang dicatatkan Kylian Mbappe, Neymar Jr hingga Phillipe Coutinho. Soal sukses atau tidaknya mereka bersama tim yang dibelanya, bakal menjadi cerita lain.

Tak hanya melibatkan rekor, transfer yang terjadi bisa juga berupa pengkhianatan yang dilakukan satu pemain kala memutuskan menyeberang ke tim rival. Robin Van Persie, Luis Figo hingga Carlos Tevez pernah melakukan hal tersebut. Hebatnya, mereka justru bisa torehkan kejayaan bersama tim rivalnya.

Di luar itu, loyalitas di dunia sepakbola termasuk barang yang lumayan mahal. Dulu, kita mungkin sering melihat pemain yang hanya  memperkuat satu klub hingga pensiun. Nama-nama macam Paolo Maldini, Francesco Totti, Ryan Giggs, Gary Neville hingga Carles Puyol jelas bisa dikedepankan.


Baca Juga:


Pasca nama-nama di atas pensiun, sangat jarang menemukan pemain yang masih loyak untuk tetpa bermain di satu klub di tengha moderenisasi sepakbola yang seakan anti akan loyalitas. Kebanyakan pemain tak segan untuk beganti klub guna perbaiki kondisi finansial dan memperlebar kans meraih kejayaan bersama klub barunya.

Namun, Vivagoal menemukan fakta baru soal loyalitas pesepakbola di era sekarang. Ada beberapa nama yang hanya memperkuat satu klub dan masih bermain sampai hari ini. Kebanyakan dari mereka bermain di  luar lima liga top Eropa. Bajkan, beberpaa di antaranya bermain di Asia. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya.

  1. Igor Akenfeev (CSKA Moscow)

Timnas Rusia memiliki skuat yang terbilang tangguh dan populer di pertengahan 2000an. Mereka memiliki pemain macam Andre Arshavin, Roman Pavlichenko hingga Igor Akenviev. Dua nama yang disebut pertama memiliki karir yang bersinar pasca pindah ke Premier League. Sementara Akenfeev tetap setia bermain di tanah Beruang Merah.

Sejak memulai debut profesional pada 2003, Akenfeev masih setia membela panji CSKA Moscow sampai hari ini. Ia sukses memenangi rangkaian gelar domestik dan kontinental dalam 18 tahun karir sepakbolanya macam 6 gelar Liga Premier Rusia, 5 Piala Rusia, 7 Piala Super Rusia dan satu UEFA Cup pada 2004 silam.

Igor dikenal sebagia kiper yang sangat tenang dalam menjaga gawangnya. Bahkan, mantan pelatih kiper CSKA, Vyacheslav Chanov, pada laman resmi UEFA menyebut jika Akenfeev merupakan kiper dengan karakter dan ketenangan yang luar biasa di bawah mistar. “Ia bisa menembakan bola dengan kaki kanannya hingga jarak 90 meter. Sementara kaki kirinya bisa menghasilkan tembakan gawang hingga 80 meter,” ungkapnya.

  1. Hidekazu Otani (Kashiwa Reysol)

Saat banyak pemain Jepang memulai petualangan ke Eropa dan menuai popularitasnya di benua biru, Hidekazu Otani justru memilih jalan lain dengan tetap berlaga di J League bersama Kashiwa Reysol. Sejak debut pada Februari 2003, ia masih tetap setia bersama Reysol.

Menilik laman transfermarkt, Otani, yang bermain sebagai gelandang bertahan sukses mengoleksi berbagai gelar macam satu gelar J1 Legue, sepasang gelar J2 League, satu Piala Jepang, satu Piala Liga Jepang dan satu gelar Piala Super Jepang. Meski sudah berusia 36 tahun, ia sama sekali belum pernah main bersama Timnas Jepang.

Saat ini, Otani sudah mengoleksi lebih dari 600 laga bersama Kashiwa dan sukses mengoreksi 29 gol serta 32 assist bagi tim berjuluk Aurinegro itu.


Baca Juga:


  1. Lionel Messi (Barcelona)

Lionel Messi memang sempat memperkuat tim junior asal Argentina, Newells Old Boys. Namun setelahnya, ia bergabung dengan La Masia dan memulai karir profesionalnya bersama Barcelona pada 2005 bersama Blaugrana. Di awal karirnya, ia kalah bersaing dengan Ludovic Giuly guna perebutkan satu tempat di tim utama.

Namun seiring berjalannya waktu dan hengkangnya berbagai nama besar dari skuat, Messi menjelma sebagai juru selamat tim. Tak terhitung berapa kali ia mencatatkan kasi fantastis bersama Barcelona dalam 16 tahun terakhir.

Pemenang enam Ballon d’Or ini sukses menangkan 35 gelar di level klub, termasuk 10 gelar LaLiga dan empat Liga Champions.  Dalam periode bermainnya, beberapa tim macam Chelsea, Manchester City hingga PSG sempat ingin mendatangkannya. Namun Messi memilih tetap bertahan di Barcelona.

Saat ini, kontraknya sudah rampung bersama Blaugrana pada 30 Juni lalu dan dalam waktu dekat, kabar terbaru menyebutkan jika ia akan segera meneken ekstensi anyar bersama tim asal Catalan itu.

  1. Go Yo-han (FC Seoul)

Sejak partisipasi Korea Selatan di Piala Dunia 2002, banyak pemain asal Negeri Gingseng yang dilirk tim-tim Eropa dan berjaya. Park Ji Sung dan Son Heung-min menjadi dua sosok terpopuler asal Korea yang menuai kesuksesan kala memperkuat itm-tim Eropa. Keduanya bahkan pernah mentas di final Liga Champions.

Di kala pesepakbola Korea Selatan tak ragu untuk melakukan ekspansi ke Eropa, Go Yo-han justru mengambil jalan anti mainsterm dengan menjadi one man club bersama FC Seoul. Tim yang sudah dibelanya secara profesional sejak 2004 silam.

Bersama tim asal Ibu Kota Korea, Yo-han sukses mendulang  tiga gelar K-League dan satu Piala Korea dalam 16 tahun karirnya. Di level tim nasional, ia sempat mengepak 21 laga bersama Taeguk Warrios di lintas kompetisi

  1. Thomas Muller (Bayern Munich)

Jika Italia punya Paolo Maldini dan Francesco Totti sebagai One Man Club, maka Jerman memiliki sosok Thomas Muller yang masih tetap setia membela Bayern Munich sejak memulai debutnya pada 2009. Satu-satunya seragam lain yang pernah ia pakai selain Bayern Munich adalah Timnas Jerman.

Barsama Bayern, Muller sukses mengepak 581 laga dan mendulang 214 gol serta 218 assist. Dalam periode tersebut, ia sukses membawa Die Roten meraih berbagai silverware macam 20 gelar Bundesliga, 6 DFB-Pokal dan dua liga Champions. Bersama Timnas Jemran, ia menjadi bagian dalam juaranya Der Panser pada Piala Dunia 2014 lalu di Brazil.

Dua musim lalu, nama Muller sempat dikaitkan bakal hengkang ke Man United lantaran kehadiran Phillipe Coutinho dalam tim. Ia sempat jarang bermain. Namun pada akhirnya, Muller memutuskan bertahan dengan Die Roten.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version