5 Fakta Pemain yang Karirnya Berantakan Pasca Tinggalkan Liverpool
- Fernando Torres
Torres mungkin bakal menyesali kepergiannya ke Chelsea pada 2011 lalu. Sosok yang mendulang status sebagai mesin gol Liverpool justru melempem karirnya kala putuskan lanjutkan karir di London Barat.
Bersama Chelsea, Torres hanya mampu mendulang 45 gol dalam kurun waktu empat musim. Hal tersebut membuatnya dipaketkan ke AC Milan. Namun performanya tak kunjung membaik. Sosok berjuluk El Nino pun berutut-turut main di berbagai tim seperti Atletico Madrid sebelum akhiri karir bersama Sagan Tosu di Jepang.
- Philippe Coutinho
Di Liverpool, Philippe Coutinho menjelma menjadi idola the Kop. Aksi-aksinya amat dinantikan di lapangan. Sepakan melengkungnya menjadi ciri khas tersendiri dari sosok asal Brasil.
Pada 2018, Coutinho membelot ke Barcelona. Ia tak mendengarkan seruan Jurgen Klopp untuk bertahan di klub. dana 135 juta Euro harus dikeluarkan guna membawa sang pemian keluar Anfield. Dana tersebut pun menjadi rekor penjualan klub.
On Saturday, Bobby Firmino will leave Anfield as a Liverpool legend with a huge send off.
Meanwhile, Philippe Coutinho will sit on the bench for Aston Villa. pic.twitter.com/k5j7648ked
— TheKop.com (@TheKop_com) May 16, 2023
Hasilnya? Coutinho terjebak dengan inkosistensi performa dan cedera. Ia bahkan sempat dipinjamkan ke Bayern Munich serta Aston Villa sebelum tim yang disebut terakhir mempermanenkan jasanya pada musim panas kemarin.
- Michael Owen
Michael Owen merupakan ikon Liverpool sejak dirinya catatkan debut di tim utama. Ia pernah hantarkan tim memenangi Treble mini pada awal milenium kala the Reds menjuarai Piala FA, Piala Liga dan Europa League.
Owen kemudian memutuskan hengkang ke Real Madrid lantaran kesempatan mentas bersama pada bintang dunia macam Luis Figo, Zinedine Zidane hingga Ronaldo Nazario tak bisa ditepikan begitu saja di 2004 lalu.
Di Madrid, ia hanya bertahan sebentar sebelum menjadi pesakitan di Inggris. Owen sempat gabung Newcastle United, Manchester United dan Stoke City. Bersama United, ia meraih apa yang belum pernah didulangnya di Liverpool, gelar Premier League.
Baca Juga:
- Obrolan Vigo: Thailand Bukan Momok Indra Sjafri
- Obrolan Vigo: Ramadhan Sananta, Potensi Sang Juru Gedor Lokal
- Obrolan Vigo: Membedah Penyebab Arsenal Kehabisan Bensin
- Obrolan Vigo: Menguak Alasan Serie A Makin Kompetitif
- Sadio Mane
Sadio Mane hadir pada 2016 dari Southampton guna menjadi pendobrak di lini depan Liverpool. Dalam beberapa tahun terakhir, trio Firmansah yang digalang dirinya dengan Roberto Firmino dan Mo Salah menuahkan hasil apik.
Liverpool pernah dibawa menjuarai Liga Champions keenam dan gelar Premier League pertama pasca absen selama 30 tahun menjuarai gelaran serupa. Mane pun sukses menjadi bintang di bawah arahan Jurgen Klopp.
Namun di awal musim 2023/24, pemain asal Senegal memutuskan hengkang ke Bayern Munich. Di sana, ia sempat tampil bagus dan mengalami cedera panjang sampai harus melewatkan Piala Dunia. Pasca kembali dari cedera, ia justru mengalami konflik dengan Leroy Sane di Bayern dan pemain 31 tahun kemudian dirumorkan hengkang.
- Rhian Brewster
Rhian Brewster sempat digadang menjadi penyerang potensial Liverpool di masa mendatang. Namun sayang, ia hadir di momen yang kurang tepat. Ia tak bisa menggeser trio Firmansah di lini depan. Pemain berdarah Barbados kemudian dipinjamkan ke Swansea City pada Januari 2020.
Brewster kemudian dilego ke Sheffeld United enam bulan pasca disekolahkan dengan mahar 26 juta Euro. Namun di tim asal Kota Industri, ia gagal berkembang. Sejauh ini, sosok 23 tahun baru mendulang 5 gol dan satu assist dari 63 laga yang dimainkan di lintas kompetisi.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com