Site icon Vivagoal.com

5 Fakta Sang Legenda Michael Owen

5 Fakta Sang Legenda Michael Owen

Vivagoal5 Fakta – Michael James Owen merupakan legenda sepakbola dari Inggris. Dia adalah striker yang pernah bermain di Liverpool, Real madrid, Newcastle United, Manchester United dan Stoke City.

Legenda timnas Inggris ini pernah menjad pemain andalan ketika bermain dengan The Reds dan sempat mencapai puncak kejayaan ketika berhasil menyabet treble winner pada musim 2000-2001. Ia bahkan sempat menyabet trofi individu sensasional yakni Ballon d’Or pada musim itu.

Usai membele Liverpool, Michael Owen berlabuh ke tim raksasa La Liga, Real Madrid. Akan tetapi, dia hanya bertahan selama satu musim aja. Setelah itu, Owen berlabuh ke tim Liga Premier Inggris, Newcastle United dengan menandatangani kontrak selama 4 tahun.

Baca Juga: 5 Fakta Seputar Perjalanan Karir Sepakbola Ashley Cole

Usai Newcastle United resmi terdegradasi dan berstatus free transfer, Owen didaratkan oleh Manchester United tepat pada bulan Juli 2009.

Usai bermain selama 3 tahun bersama Setan Merah, Legenda dari negara Ratu Elizabeth ini bergabung dengan klub terakhirnya, Stoke City dengan kontrak selama setahun. Akhirnya, Owen memutuskan untuk pensiun pada akhir musim 2012-2013.

Owen adalah satu dari tujuh pemain yang mempunyai catatan gol lebih dari 150 pada ajang Premier League. Owen juga merupakan pemain termuda dalam mencapai 100 gol di Premier League.

Perlu diketahui, bahwa Owen merupakan satu dari tujuh pemain yang memiliki catatan lebih dari 150 gol pada ajang Liga Premier Inggris. Owen juga pernah dinobatkan menjadi pemain paling muda dalam mencapai 100 gol di Liga Inggris.

Tertarik dengan cerita Michael Owen? Berikut VIGO merangkum 5 Fakta Sang Legenda Michael Owen

1. Dijadikan Starter Utama Umur 18 Tahun

Pertandingan Liga Primer Inggris antara Liverpool dan Wimbledon FC di Selhurst Park pada 6 Mei 1997 akan selalu dikenang Michael Owen sebagai hari paling bersejarah dalam kariernya sebagai pesepakbola. Dalam pertandingan tersebut, Liverpool menjadi pesakitan setelah dua gol Jason Uel dan Dean Holdsworth memperdaya penjaga gawang The Reds, David James.

Baca Juga: 5 Fakta yang Jarang Terekspos Tentang Jose Mourinho

Liverpool sempat memperkecil kedudukan pada menit ke-74. Gol tersebut diciptakan oleh Owen yang berhasil mengonversi umpan matang Stig Inge Bjoernebye.

Gol yang diciptakan Owen memang gagal menyelamatkan Liverpool dari kekalahan, namun baginya itu tetaplah gol istimewa karena dicetak dalam laga debutnya bersama Liverpool.

Setelah membukukan satu gol yang gagal menyelamatkan Liverpool dari kekalahan saat jumpa Wimbledon, nama Owen mulai banyak dibicarakan.

Publik sepakbola Inggris banyak yang terpikat dengan penampilannya. Begitu pula dengan Roy Evans, Pelatih Liverpool kala itu. Tak ayal, pada musim 1997/1998 Evans langsung memberikan tempat utama di lini depan Liverpool kepada Owen yang saat itu masih berusia 18 tahun.

2. Tak Terpenuhi Nomor Punggung Idamannya di Liverpool

Momentum langka bagi seorang pesepakbola muda yang baru naik kelas ke tim senior. Umumnya, mereka harus berjuang mati-matian dengan melewati beberapa musim lebih dulu sebagai pemain pelapis atau pemain pinjaman sebelum akhirnya mendapat kepercayaan di tim utama kesebelasan besar yang bermain di kompetisi elit.

Baca Juga: 5 Fakta Si Raksasa Asal Belgia

Namun Owen berbeda, cukup satu pertandingan baginya untuk meyakinkan Evans agar memberikan satu tempat utama di lini depan Liverpool.

Keberhasilannya menembus skuat utama Liverpool pada musim 1997/1998 juga dipengaruhi keputusan pensiun John Barnes.

Bermain di musim kompetitif pertamanya bersama Liverpool, Owen berharap bisa mengenakan nomor punggung 9 sebenarnya. Namun pemain muda Inggris ini tidak bisa menggeser Robbie Fowler yang kala itu menjadi pemilik setia nomor 9.

Owen muda harus mengalah kepada kepada seniornya itu. Owen akhirnya mengenakan nomor punggung 10, yang merupakan peninggalan Barnes.

Meski gagal mendapatkan nomor punggung idamannya, Owen tetap menunjukkan permainan gemilang. Pada pertandingan perdana Liverpool di musim 1997/1998, lagi-lagi melawan Wimbledon, Owen langsung dimainkan selama 90 menit penuh.

Ia berduet bersama Karl-Heinz Riedle di sektor depan. Satu gol berhasil dibukukan, namun golnya gagal membawa Liverpool meraih kemenangan karena laga berakhir imbang 1-1.

3. Meraih Treble Winners dan Menjadi Pemain Terbaik Eropa

Owen berhasil membantu Liverpool merengkuh treble pada musim 2000–01. Liverpool berhasil memenangi Piala Liga Inggris, Piala FA dan Piala UEFA yang sekaligus mengakhiri periode puasa gelar selama 6 tahun. Owen pribadi didapuk sebagai Pemain Terbaik Eropa sebagai penghargaan atas performanya di musim tersebut.

Baca Juga: 5 Fakta Si Tendangan Gledek dari Juventus

Ia menjadi pemain asal Inggris pertama yang menerima penghargaan ini sejak Kevin Keegan mendapatkannya pada tahun 1979.

Pada 29 Desember 2001, Owen mencetak gol ke 100-nya selama berseragam Liverpool saat melawan West Ham United di musim 2002.

Pada musim 2002–03, Owen mencetak gol ke 100- nya di Liga Primer pada 26 April saat melawan West Bromwich Albion. Owen mencetak gol di final Piala Liga Inggris ke gawang Manchester United yang membawa Liverpool sebagai juara.

Kesuksesan di Piala Liga ini membuat Liverpool berhasil mengakhiri musim dengan trofi untuk tiga musim berturut-turut.

4. Tak Dianggap di Real Madrid

Owen bergabung dengan Real Madrid sebagai bagian proyek Galácticos pertama. Saat itu, ia mengenakan nomor punggung 11 dan satu tim bersama Ronaldo, Raúl, Luís Figo, Zinedine Zidane dan David Beckham. Karier awal Owen di Madrid berjalan lamban. Ia sering dibangkucadangkan sehingga kerap mengundang kritik dari para fans dan media Spanyol.

Baca Juga: 5 Fakta Perjalanan Karir dan Nasib Philippe Coutinho

Performanya apiknya bersama skuat Inggris pada Oktober 2004 membantu membangkitkan kembali moralnya.

Pada pertandingan pertama sekembalinya ia dari timnas Inggris, ia berhasil mencetak gol pertama bagi klub, saat menang 1–0 di Liga Champions atas Dynamo Kyiv.

Beberapa hari setelahnya, ia mencetak gol perdananya di La Liga saat menang atas Valencia 1–0. Ia pun terus menunjukkan perkembangan positif lewat sumbangan golnya di pertandingan-pertandingan berikutnya.

Owen mengakhiri musim 2004–05 dengan mencatat 13 gol di Primera División dan menjadikannya pemain dengan rataan gol dan menit bermain tertinggi pada musim tersebut.

Keberhasilan Madrid menggaet dua pemain depan asal Brazil, Robinho dan Júlio Baptista pada musim panas 2005, menimbulkan spekulasi rencana terkait kembalinya Owen ke Liga Primer.

Selama berkostum Real Madrid, Owen berhasil mencetak 18 gol dari 41 pertandingan, 15 di antaranya sebagai starter.

5. Pemain Termuda yang Pernah Tampil di Timnas Inggris

Owen telah tampil sebanyak 89 kali untuk Inggris dan telah mencetak 40 gol. Ia menempati urutan ke-4 daftar pencetak gol terbanyak di timnas Inggris, di bawah Bobby Charlton, Gary Lineker dan Jimmy Greaves. Ia juga memegang rekor sebagai pencetak gol terbanyak di ajang kompetitif, bersama Wayne Rooney. Namanya pun masuk dalam daftar 10 pemain yang paling banyak tampil untuk Inggris.

Baca Juga: 5 Fakta Pemain yang Diprediksi Akan Pindah dengan Harga Tinggi

Bersama timnas Inggris, ia telah bermain di Piala Dunia 1998, 2002 dan 2006, dan juga di Euro 2000 dan 2004. Ia berhasil mencetak gol di seluruh kompetisi ini kecuali satu (Piala Dunia 2006), yang menjadikannya sebagai satu-satunya pemain Inggris yang mampu mencetak gol di 4 kompetisi utama yang berbeda.

Ia menjalani debutnya bersama timnas senior pada pertandingan persahabatan kontra Chili, 1 Februari 1998, yang dimenangkan oleh Chilli 2–0. Hal ini menjadikan Owen sebagai pemain termuda yang pernah tampil untuk Inggris. Saat itu, ia masih berusia 18 tahun 59 hari.

Owen mendapat cedera yang cukup parah saat bertanding melawan Swedia di babak grup Piala Dunia 2006, Jerman. Pada tanggal 21 Juni, dilaporkan bahwa ligamen krusiat anterior di lututnya robek dan ia harus pulang ke Inggris dan meninggalkan turnamen lebih awal.

Pada Maret 2009, Owen mengakui bahwa cedera-cedera yang terus-menerus dan silih berganti ia dapatkan berberapa tahun setelahnya, semua berkaitan dengan cederanya di Piala Dunia 2006. Ia juga mengakui bahwa seharusnya ia tidak terburu-buru kembali bermain di pertandingan kompetitif setelah mendaptkan cedera tersebut.

Selalu update berita bola terbaru seputar 5 Fakta hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version