5 Fakta Sven-Goran Eriksson, Pelatih Kenyang Pengalaman

5 Fakta Sven-Goran Eriksson, Pelatih Kenyang Pengalaman

Heri Susanto - June 5, 2023
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

1. Perselingkuhan dengan Sekertaris FA

Sumber: Dialy Mail

Erikson pernah menukangi Timnas Inggris dalam periode 2001-2006 silam. Dalam kurun waktu tersebut, ia tak membawa Inggris berprestasi di Piala Dunia 2002, Euro 2004 ataupun Piala Dunia 2006. Namanya justru dikaitkan dengan skandal perselingkuhan yang menerpanya.

Menurut laporan yang dipublikasikan News of the World. Eriksson yang kala itu sudah menikah dengan Nancy Dell’Olio kadapatan berselingkuh dengan sekertaris FA,  Faria Alam. Laporan tersebut dipublikasikan pasca News of the World melakukan penyadapan telepon dalam rentang 2002-2006 silam.

Melalui laporan tersebut, News of the World pun sukses meraih penghargaan sebagai surat kabar terbaik lantaran dianggap mampu membongkar tabir aib yang menyelimuti sosok asal Swedia itu.

2. Suskes di Lazio

Sumber: Bolaskor

Di awal-awal karir manajerial, Eriksson sempat gagal mendulang satu pun gelar di Italia. Namun peruntungannya berubah kala ia menukangi Sampdoria dan Lazio. Bersama Il Samp, Coppa Italia 1993-94 pernah direngkuhnya. Bersama Lazio, Presrasinya lebih hebat lagi.

Dalam kurun waktu 1997 hingga Januari 2001, Lazio panen prestasi. Ia hantarkan tim memenangi Scudetto pada 2000, Coppa Italia 1998 dan 2000, Piala Winners 1999, Piala Super 1999 dan sempat menjadi runner up Piala Super Eropa pada 1998 silam.

Sampai saat ini, belum ada satu pun nama yang sukses samai prestasi Eriksson bersama Lazio lantaran ia menjadi sosok terakhir yang hantarkan Elang Roma mendulang gelar keduanya di kancah tertinggi sepakbola Italia itu.

3. Bagian dari Revolusi Manchester City

Sumber: Manchester Evening News

Pasca menukangi Timnas Inggris, Manchester City yang baru diakuisisi mantan perdana mentri Thailand, Thaksin Shinawatra pada 2007 silam. Eriksson dibayar 2 juta paun per musim guna menukangi the Sky Blues. Berbagai nama macam Ronaldo Bianchi, Gelson Fernandes, Geovanni hingga Elano pun didaratkan ke tim.

City mampu melakukan double kepada United di musim 2007/08 tersebut dengan menang laga dan tandang. Catatan tersebut merupakan yang perdana sejak 1969/70 lalu. Namun, ia sempat membawa tim mendulang kekalahan telak 1-8 dari Middlesbrough. Di akhir musim, City finish di urutan 9 dengan 55 poin.

Eriksson dan City berpisah di akhir musim atas kesepakatan bersama meski hal tersebut ditentang oleh 14 ribu fans yang mengirimkan petisi kepada klub. Resistensi tersebut terjadi lantaran Eriksson menjadi pelatih City pertama yang mampu hantarkan tim mendulang poin lumayan di kancah Premier League.


Baca Juga:


4. Menukangi Timnas Lintas Benua

Sumber: Skysport

Setelah Manchester City, Eriksson berturut-turut mulai menulangi beberapa timnas seperti Timnas Meksiko dan Pantai Gading. Namun karirnya di dua negara tersebut terbilang biasa saja. Dalam jeda 2008-2010 itu, presentase kemenangannya selalu ada di bawah 50 persen.

Ia juga hanya menukangi dua negara tersebut dengan match yang terbilang singkat. Bersama Meksiko, Eriksson memainkan 13 laga dengan rincian 6 menang sekali seri dan 6 kalah. Bersama Pantai Gading, ia hanya memainkan 5 laga dan mendulang dua menang dua seri serta satu kalah.

5. Menjejal Sepakbola Asia

Sumber: Pojoksatu

Dalam karir manajerialnya, Eriksson pernah melalangbuana di Eropa, Afrika hingga Amerika Tengah. Sosok asal Swedia juga pernah menjejal Asia tatkala ditunjuk sebagai pelatih Guangzhou R&F pada 2013/14 lalu. Karirnya di Tiongkok lumayan panjang setelahnya.

Pasca Guangzhou, ia menukangi Shanghai SIPG, Shenzhen hingga Timnas Filipina. Namun di Asia, kiprahnya terbilang biasa saja. Ia tak mampu membawa timnya berprestasi di kancah apapun. Saat ini, ia masih bertugas sebagai konsultan

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com