5 Fakta Tragedi Terbesar dalam Pertandingan Sepakbola

5 Fakta Tragedi Terbesar dalam Pertandingan Sepakbola

Heri Susanto - October 3, 2022
Dibaca Normal dengan Waktu Menit
  1. Tragedi Stadion Nacional (Peru, 328 Orang Tewas)
Sumber: DW Indonesia

Tragedi yang terjadi pada 24 Mei 1964 menjadi kisah paling kelam dalam dunia sepakbola. Kala itu, Timnas Peru bersua dengan Timnas Argentina untuk laga kualifikasi Olimpiade Tokyo.

Peru sempat tertinggal 0-1 pada laga tersebut, La Blanquirroja sempat samakan kedudukan. Namun wasit menganulir gol tersebut. Fans yang kesal langsung menggeruduk lapangan. Polisi yang berjaga menembakan gas air mata guna menghalau fans.

Hal tersebut menimbulkan kepanikan. Banyak penonton yang hendak keluar stadion lantaran sesak napas. Hal tersebut berakibat fatal. Mayoritas fans mengalami kekurangan napas dan pendarahan. Tercayat, 328 jiwa harus tewas dalam insiden tersebut.

  1. Tragedi Stadion Accra Sports (Ghana, 126 Orang Tewas)
Sumber: Goal

Laga derby antara Hearts of Oak vs Asante Kotoko dihelat pada 9 Mei 2001 lalu. Oak mampu membalikan keadaan setelah sebelumnya sempat tertinggal 0-1. Di akhir laga, mereka menang dengan skor 2-1 atas rival sekotanya itu.

Fans Kotoko yang tak terima dengan hasil pertandingan menjebol kursi dan melemparkan ke arah lapangan. Polisi langusng menembakan gas air mata yang membuat penonton berhamburan guna menyelamatkan diri. Hal tersebut membuat kepanikan dari massa.

Banyak penonton harus berdesakan mencari pintu keluar. Sialnya, beberapa pintu dalam keadaan terkunci sehingga penonton terjebak di dalam tribun. Tercatat, ada 126 orang yang tewas lantaran insiden sepakbola paling berdarah di Eropa itu.

  1. Tragedi Stadion Kanjuruhan (Indonesia, 125 Orang Tewas)
Sumber: Detiksport

Baru-baru ini, laga antara Arema dan Persebaya harus menyisakan pilu. 126 fans Singo Edan harus meregang nyawa. Sebelumnya, Panpel pertandingan sudah meminta kepada PT LIB untuk memajukan jam kick off pada sore hari lantaran tingginya intensitas yang bakal terjadi pada pertandingan. Namun rencana pemajuan jadwal ditolak.

Pertadingan tetap digelar pukul 20:00 WIB, Arena kalah dengan skor 2-3. Fans turun ke lapangan guna memprotes  pemain dan ofisial Arema. Aparat keamanan langusng mengambil langkah represif guna memukul mundur fans. Polisi langsung melontarkan gas air mata ke arah supporter.

Hal tersebut membuat fans Arema berhamburan untuk keluar dari Stadion. Namun lantaran berdesakan dan sulitnya bernapas, banyak fans yang harus meregang nyawa. Menurut laporan yang beredar, 153 nyawa melayang. Meski begitu, rilis resmi Polri mencatat 125 orang meninggal.


 Baca Juga:


  1. Tragedi Hissborough (Inggris, 96 Orang Tewas)
Sumber: Ligalaga

Laga antara Liverpool dan Nottingham Forrest pada Piala FA 1989 menjadi momen kelam bagi sepakbola Inggris. 96 fans Liverpool meninggal dunia lantaran membludaknya penonton yang ingin menyaksikan laga.

Hal tersebut membuat laga dihentikan. Ratusan fans harus mengalami luka-luka lantaran berdesakan karena ada penonton yang ingin keluar dan masuk di waktu bersamaan. Insiden tersebut pada akhirnya membuat revolusi terjadi di Inggris. Tribun berdiri tak lagi diperkenankan.

  1. Tragedi Badai Kathmandu (Nepal, 93 Orang Tewas)
Sumber: Kathmandupost

Selain Indonesia, tragedi sepakbola terkelam lain pernah hadir di Asia. Pada 12 Maret 1988 laga antara Janakpur Cigarette Factory melawan tim asal Bangladesh Liberation Army dihelat untuk memperebutkan Tribhuvan Challenge Shield 1988 di Dasharth, Kathmandu, Nepal.

93 Orang dinyatakan tewas dan 100 lainnya harus terluka lantaran mencoba menyelamatkan diri dari hujan es yang seketika turun. Kala itu, atap stadion memang banyak yang tak memiliki atap.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com