Obrolan Vigo: Newcastle United. Tim Kaya yang Masih Harus Berproses

Obrolan Vigo: Newcastle United. Tim Kaya yang Masih Harus Berproses

Heri Susanto - September 29, 2022
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal Berita Bola Newcastle United sukses betransformasi menjadi tim kaya raya yang memiliki banyak uang untuk membeli siapun yang tersedia di kolong langit. Namun mereka masih harus berproses guna memaksimalkan keuangannya.

Oktober 2021, Public Investment Fund (PIF) besutan Mohamed bin Salman, putera mahkota Arab Saudi resmi mengakuisisi the Magpies. Jika bicara soal kekayaan, Uni Emirat Arab yang memiliki Manchester City atau Qatar yang mengakusisi mayoritas saham PSG adalah orang kaya baru, maka Arab Saudi adalah Old Money. Bisa dibayangkan berapa uang yang mereka miliki bukan?

Namun meski memeiliki uang yang melimpah, Newcastle tak serta merta bisa langsung membeli pemain penting guna memperkuat posisi mereka untuk menaburkan bintang dalam tim. Memperbaiki reputasi tim guna bersaing di top flght terlebih dahulu merupakan kunci yang harus diraih dalam dua hingga tiga tahun ke depan. Pasalnya, pemain bintang saat ini lumayan selektif memilih klub.

Pasca diakuisisi  di pertengahan musim lalu, Toon Army masih berkubang di papan bawah. Hal tersebut membuat mereka tak bisa leluasa mendatangkan bintang-bintang yang sudah barang tentu main di Eropa. Pemain bintang mana yang mau bergabung dengan kondisi tim yang masih simpang siur? Sebagai ganti, beberapa nama kelas dua macam Kieran Trippier, Matt Targett, Bruno Guimaraes bergabung.


Baca Juga:


Hal yang sama terjadi di musim ini, lantaran tak main di kompetisi Eropa, hanya ada dua nama “agak besar”  yang masuk dalam daftar belanja tim yang bermarkas di St James Park yakni Alexander Isak dan Sven Botman. Secara reputasi, Newcastle memang masih harus diperkuat para nama tersebut sebelum mendatangkan pemain-pemain besar dalam skuat.

Apa yang terjadi pada Magpies kurang lebih sama dengan Manchester City. Di awal akuisisi Sheikh Mansour, mereka belum bisa langsung mendatangkan para pemain penting dalam skuatnya. Namun pasca tim konsisten berada di dalam empat besar dan kerap menjadi penantang gelar setiap tahunnya, situasi berubah.

City bisa memiliki berbagai bintang yang mereka perlukan, memiliki manajer yang mampu hantarkan konsistensi setiap tahunnya dan profit yang terbilang seimbang antara penjualan dan pengeluaran. Rentetan hal yang mereka rengkuh sudah barang tentu tak hadir dalam ruang kosong. Ada proses lebih dari 10 tahun yang telah berjalan.

Dengan komposisi yang dimiliki Newcastle saat ini, Magpies seharusnya bisa bersaing di papan tengah terlebih dahulu seraya berharap tim-tim lawan mengalami turbulensi. Namun berada di pos tengah juga merupakan hal yang lumayan sulit lantaran komposisi tim-tim asal Inggris terbilang hampir memiliki level yang tak jauh berbeda satu sama lain, di luar tim yang berada di big six.


Baca Juga:


Hampir semua tim Premier League, baik yang sudah settle maupun yang promosi banyak melakukan pembenahan di skuatnya masing-masing. Fakta tersebut diperkuat dengan borosnya berbagai tim dari negeri Raja Charles untuk mendatangkan para pemain anyar di bursa musim panas kemarin dengan harga yang lumayan wah, Hal ini sekaan membuat jika uang, pada akhirnya akan membuat sejauh mana sebuah tim dapat berbicara.

Newcastle United masih harus menjalani proses panjang sebelum menuai semua impian yakni menjadi juara Eropa. Uang pada akhirnya bukan menjadi acuan jika prestasi tak mengikuti. Andai nantinya situasi tak berubah dalam diri the Mapgies, bisa jadi mereka yang bergabung ke klub hanya sosok-sosok yang mencari gaji lebih besar dan mempersetankan performa klub. Semoga saja tidak terjadi demikian.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com