Site icon Vivagoal.com

5 Fakta yang Belum Banyak Diketahui Soal Kurnia Meiga

5 Fakta yang Belum Banyak Diketahui Soal Kurnia Meiga

Vivagoal Berita BolaKurnia Meiga merupakan salah satu kiper terbaik Timnas Indonesia dan Arema FC. Ia hanya memperkuat dua tim tersebut dalam karirnya. Saat ini, ia tengah menepi untuk sementara lantaran masalah cedera pada matanya.

Dalam karirnya, ia hanya memperkuat Arema. Dalam wawancara bersama Vivagoal dalam kanal Obrolan Vigo, Meiga mengklaim ada alasan khusus membela Singo Edan dalam karirnya meksi ia merupakan pemain asal Jakarta dan tak memperkuat dua tim Ibu Kota, Persija Jakarta maupun Persitara Jakarta Utara.

“Ada asalan mengapa saya memilikh Arema karena peluang bermian di Malang lebih besar dibanding tim lain. Saat itu di Arema, ada [bang] M Yasir dan Dadang Sudrajat. Saya melihat ada peluang untuk bermain. Sementara di Persija ada [mas] Hendro Kartiko. Saya melihat peluang bermain di sana kecil,” tutur Meiga.

Selain itu, ia juga merasa bermain di Arema memberikan keuntungan lantaran akses transportasi masih bisa dilalui dengan jalur darat. Andai ada sesuatu hal di Jakarta, ia bisa dengan mudah menyambangi dengan kendaraan pribadi. Secara karir, Meiga pun sempat menikmati manisnya momen bermain di Jawa Timur.


Baca Juga:


Kala mentas, ia pernah mendulang berbagai prestasi kala memperkuat Singo Edan. Ia sempat membantu tim menjadi juara Indonesia Super League pada 2009/10, East Java Governor Cup, Menpora Cup, Inter Island Cup dan Piala Presiden. Sementara di level Timnas Senior, namanya dua kali menjadi runner up Piala AFF pada 2010 dan 2016

Vivagoal sudah merangkum beberapa fakta yang mungkin belum banyak dikehatui publik soal kiper asal Jakarta itu. Ia memaparkan secara terbuka soal karir, cedera hingga perjalanannya di kancah laga antar Kampung [Tarkam]. Apa saja? berikut faktanya.

  1. Sempat Ditawar Berbagai Kala Memperkuat Arema
Sumber: Liputan 6

Dalam karir profesionalnya, Meiga hanya memperkuat Arema dalam rentang 2008-2017 lalu. Namun setiap tahunnya, ia selalu mendapatkan tawaran dari berbagai tim mulai dari tim lokal hingga tim luar negeri.

“Ada suatu momen saya berpikir meninggalkan Arema. Ada tawaran yang datang setiap tahun mulai dari Borneo FC, Madura United, Persipura dan lain-lain. Namun saya memilih bertahan karena faktor keluarga dan sudah merasa nyaman ada di Malang,”

Tak hanya itu, ia juga sempat menjalankan trial di Jepang bersama Gamba Osaka selama sepekan. Bahkan, sebelum cedera mata menerpa, ia sempat meneken kontrak dengan tim Asia Tenggara namun kontrak harus dibatalkan lantaran masalah yang menerpanya.

  1. Penjelasan Cedera Mata
Sumber: Suara.com

Soal cedera mata yang dialami, banyak pihak yang menspekulasikan dua kemungkinan yakni dirinya terkena guna-guna dan hal mistis lain. Dalam kanal Youtube Vivagoal, ia mengklaim cedera tersebut datang secara tiba-tiba.

“Sepulang bermain melawan Barito, saya pulang ke Malang karena dua hari berselang ada ulang tahun anak. Setelah itu, saya menonton tv dan tiba-tiba pandangan kabur. Saya paksakan tidur dan kondisi tak membaik.”

Saat ini, Meiga masih berjibaku untuk pulih dari cedera mata yang menerpanya. Ia sudah menjalani serangkaian pengobatan medis maupun alternatif. Namun sampai saat ini belum ada diagnose terkait penyakit apa yang menerpanya.

  1. Sempat Main Tarkam dan Telat Bergabung
Sumber: Goal

Pada 2015, Kurnia Meiga sempat mengikuti turnamen Tarkam bertajuk Habibie Cup di Pare-Pare bersama berbagai pemain Liga 1 lainnya. Para pemain mengikuti turnamen lantaran kala itu sepakbola Indonesia tengah dibekukan dan mayoritas dari mereka sudah berstatus tanpa klub.

Di ajang tersebut, Meiga, yang berstatus sebagai pemain Timnas juga ambil bagian. Dalam keterangannya, ia mengaku membutuhkan pemasukan dan match fitness. “Kebetulan kondisi saat itu memang tak bugar. Kontrak di klub juga selesai dan mau ga mau kita harus adaptasi ulang di lapangan dan kondisi fisik,” urainya.

Pada laga tersebut, Meiga juga sempat telat pulang ke Malang namun dirinya sudah meminta izin pada CEO klub, Iwan Budianto untuk tak bermain dan izin sudah ia dapatkan lantaran di tanggal bersamaan, Habibie Cup sudah mencapai partai final dan timnya bermain di laga pamungkas.


Baca Juga:


  1. Merindukan Atmosfer Bermain
Sumber: Goal

Meiga tercatat terakhir bermain pada 2017 lalu. Enam tahun sudah ia tak bermain di lapangan hijau. Rasa rindu sempat ia rasakan lantaran gatal bermain. Namun kondisi tak memungkinkannya untuk kembali dalam waktu dekat. Meiga pun bercerita soal kerinduannya bermain.

“Saya terkadang merindukan suasana di Stadion. Rindu mendengar cacian dan nyanyian dair supporter. Momen-momen itu bikin rindu. Saya merasa bermain di sebuah pertandingan menjadi hiburan sekaligus motivasi bagi diri saya,”

  1. Bersahabat dengan Andritany
Sumber: Goal

Meiga dan Andritany merupakan pemain yang lumayan dekat di luar lapangan. Keduanya merupakan jebolan Diklat Ragunan. Meiga lebih dulu mentas di level pro pada 2008. Sementara Andri menyusul pada 2010. Namun di Diklat, mereka hanya berjarak satu tahun.

“Andri merupakan junior saya. Saya lebih dulu debut dari dia. 2010 saya udah kemana-mana, dia baru jadi kiper utama. Anak kecil itu dia. Bahkan di Timnas, kalo saya ngga cedera, dia masih jadi cadangan saya. Kalo dia ngga suka, tinggal telepon,” ujar Meiga dengan gelagak tawa.

Andri merupakan sosok yang kerap menjenguk Meiga di rumahnya untuk sekedar bersilahturahmi. Bahkan ketiga menggeser posisi Meiga di Timnas, Andri menolak menggunakan nomor satu lantaran ia merasa nomor tersebut masih milik partnernya.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version