Vivagoal – 5 Fakta – Mantan pelatih Manchester United, Jose Mourinho terkenal dengan aksi yang penuh kontroversial di luar maupun dalam lapangan. Akan tetapi, tidak bisa dipungkiri bahwa Mou memang pelatih dengan julukan berdarah dingin.
Mourinho menjuluki dirinya sendiri sebagai The Special One, yang mana sebelumnya dia dijuluki The Happy One waktu kembali menangani The Blues – julukan Chelsea – pada awal musim 2013-2014 silam.
Pemiliki nama lengkap Jose Mario dos Santos Felix Mourinho dilahirkan pada 26 Januari 1963 tepatnya di Setubal, Portugal. Adapun orang tua Mourinho bernama Maria Julia Carrajola dos Santos dan Felix Mourinho.
Baca Juga: 5 Fakta Si Raksasa Asal Belgia
Perlu diketahui bahwa sebenarnya Ayah Mourinho adalah kiper dari salah satu klub ternama di Portugal. Akan tetapi sayang, bakat tersebut tidak menurun kepada Mantan Pelatih Sporting Lisbon tersebut.
Karena tak memiliki bakat yang sama dengan ayahnya, akhirya sang ibu mencoba untuk mengalihkan perhatian anaknya, Mourinho ke bidang lain yakni memasukkan ke sekolah bisnis
Akhirnya pada tahun 1989, Mourinho menikahi Matilde Tami Farida, yakni wanita yang telah disukai sejak masih anak-anak. Dari pernikahan tersebut, mereka dikarunia dua anak yaitu Matilde dan Jose Mario Jr.
Berikut VIGO akan merangkum dan menganalisa tentang 5 Fakta yang Jarang Terekspos Tentang Jose Mourinho!
1. Pernah Menjadi Pelatih Fitness
Karir Mou mulai beranjak semenjak dia berusia 26-an. Pelatih bergelar Sarjana Olahraga dari Universitas Teknik Lisbon itu dengan cepat beralih profesi mulai dari mengajar, pelatih fitness, melatih tim junior dan menjadi penerjemah untuk Bobby Robson di klub Sporting Lisbon.
Ia kemudian menjadi asisten pelatih ketika mengikuti Robson pindah ke Porto dan Barcelona. Di Barca, ia juga sempat menjadi asisten Louis van Gaal.
Baca Juga: 5 Fakta Si Tendangan Gledek dari Juventus
Karir kepelatihan Mou dimulai ketika membesut Benfica, di 2000. Dua tahun kemudian, ia mengambil alih kursi kepelatihan Porto dari tangan Octavio Machado.
Selama dua setengah tahun berkiprah di Stadion do Dragao, markas Porto, Mou berhasil membawa Porto meraih enam trofi di antaranya trebble winners pada tahun 2003.
2. Bersama Chelsea, Mou Mulai Arogan
Kegemilangannya di Porto membuat takjub Roman Abrahamovic, pemilik Chelsea. Mou akhirnya dipinang pada Juni 2004. Sejak membesut Chelsea ini, sosok Mou yang arogan dan kontroversial mulai dikenal. “Kami memiliki pemain-pemain top,” kata Mou di sesi perkenalannya. “Dan, maaf jika saya terkesan arogan, juga manajer yang top.”
Baca Juga: 5 Fakta Perjalanan Karir dan Nasib Philippe Coutinho
Tetapi, ucapan Mou yang congkak itu dibuktikannya di lapangan. Pada tahun pertamanya sebagai manajer Chelsea, Mou berhasil membawa The Blues menjuarai Liga Premier Inggris. Gelar pertama setelah penantian panjang selama 50 tahun. Ia juga menyandingkan gelar ini dengan Piala Liga. Periode berikutnya, 2005/2006, The Blues kembali sukses menggenggam titel juara liga.
Selain prestasi, kontroversi Mou tetap berlanjut. Pada babak semifinal kontra Liverpool di ajang Liga Champions 2004/2005, Mou secara terang-terangan memprotes keputusan wasit yang mengesahkan gol pemain Liverpool, Luis Garcia. Ia menganggap, bola tendangan Garcia masih belum melewati garis gawang. Karena gol itu, Liverpool lolos ke final dan menjadi juara. Ketika ditanya reaksinya, ia menjawab bahwa tim terbaik di Eropa tidak selalu menjadi juara Eropa.
Di musim yang sama, ia juga menuduh wasit Anders Frisk yang memimpin partai Chelsea kontra Barca terlalu memihak kubu Alzugrana.
UEFA pun menghukumnya dengan larangan tampil mendampingi tim selama dua pertandingan plus sejumlah denda. Ketua Wasit UEFA, Voker Roth, bahkan menyebutnya sebagai “musuh sepakbola”.
3. Menjadi Pelatih Terbaik di Dunia
Pada 20 September 2007, Mou tiba-tiba memutuskan meninggalkan Chelsea atas Kesepakatan kedua belah pihak. Namun rumor yang berhembus mengungkap kalau Mo berseteru dengan pemilik klub, Roman Abrahamovic. Keputusannya disesalkan banyak pihak, terutama oleh media massa, yang menulis liputan non-stop tentang kekaguman mereka padanya.
Baca Juga: 5 Fakta Target Lampard di Chelsea Musim 2019/20
Liga Utama Inggris pun kehilangan sosok The Special One yang terkenal dengan komentar-komentarnya, yang selalu menjadi sorotan pers dan pelatih-pelatih lainnya.
Setelah sembilan bulan menganggur, Mou resmi diperkenalkan sebagai manajer baru Inter Milan, 2 Juni 2008. Ia menggantikan posisi Roberto Mancini yang diberhentikan pada 29 Mei 2008. Massimo Moratti, pemilik Inter Milan saat itu, menargetkan gelar Liga Champions 2009 kepadanya. Beberapa bulan kemudian, Mou memenangkan trofi pertamanya dengan La Beneamata. Klub yang bermarkas di Giuseppe Meazza itu dibawanya meraih Piala Super Italia setelah mengubur mimpi AS Roma melalui adu penalti, 6-5.
Musim perdana Mou di Inter Milan bisa dibilang cukup sukses. Meski ia gagal membawa Nerrazzuri menggondol Liga Champions karena kalah dari Manchester United di babak 16 besar, namun ia sukses mempersembahkan gelar Serie A Italia, sekaligus gelar ke-17 bagi Inter Milan. Karena keberhasilannya ini, kontrak Mou diperpanjang hingga 2012.
Musim berikutnya, 2009/2010, bisa dibilang era keemasan Inter di bawah Mou. Trofi Coppa Italia merupakan prestasi pertama yang diincar pada musim ini. Mou dan anak asuhannya sukses mengalahkan serigala ibukota, As Roma, di final. Setelah itu, Mou pun berhasil membawa Inter Milan mempertahankan titel Serie A, sekaligus gelar ke-18 secara keseluruhan setelah membekap Siena 1-0 di Artemio Franchi.
Puncaknya, terjadi di Stadion Bernabeu pada 23 Mei 2010. Inter bersama Mourinho mencetak sejarah baru seusai menaklukkan perlawanan wakil Jerman, Bayern Muenchen di final Liga Champions. Brace striker Diego Milito menjadikan Inter Milan sebagai tim Italia pertama yang mencetak trebble winners. Selang enam bulan, Mou pun dinobatkan sebagai pelatih terbaik dunia oleh FIFA, dalam gelaran Ballon d’Or di Zurich, Swiss.
4. Pelatih Pertama yang Mampu Meraih Piala Domestik di Empat Negara Berbeda
Kesuksesannya bersama Nerrazzuri membuat Mou ingin pergi untuk mencari tantangan baru. Tak lama berselang, Presiden Real Madrid, Florentino Perez,menunjuknya sebagai pelatih baru Los Blancos. Ia menggantikan Manuel Pellegrini yang dipecat 27 Mei 2010. Sama seperti klub lainnya, Mou juga kembali membawa kesuksesan untuk Real Madrid dengan kemenangan di Copa del Rey.
Baca Juga: 5 Fakta Pemain yang Diprediksi Akan Pindah dengan Harga Tinggi
Mou pun menjadi pelatih pertama yang mampu meraih piala domestik di empat negara berbeda, Portugal, Inggris, Italia, dan Spanyol.
3 Mei 2012, Mou berhasil mengantarkan Madrid meraih titel La Liga ke-32. Ini sekaligus menahbiskan Mou sebagai pelatih pertama yang sanggup menjuarai tiga kompetisi klasik di Eropa (Inggris, italia, Spanyol).
Mou juga menjadi manajer ketiga setelah Giovanni Trapattoni dan Ernst Happel yang memenangkan liga di empat negara berbeda. Sayangnya di musim 2012-2013, Mou gagal dan mengundurkan diri dari jabatannya.
Setelah kepergiannya dari Madrid, santer beredar kabar bahwa Mou akan kembali lagi ke Inggris untuk menukangi Chelsea. Kabar ini ternyata benar adanya. Pada 3 Juni 2013, Kepala Eksekutif Chelsea, Ron Gourlay, mengonfirmasikan kembalinya Mou dengan durasi kontrak selama empat tahun. Mou pun menyebut kembalinya dirinya ke Chelsea seperti pulang ke rumah. Ia pun menjuluki dirinya sendiri sebagai “The Happy One”.
“Dalam karir saya, saya punya dua gairah besar, Inter dan Chelsea,” kata Mou kepada Chelsea TV. “Dan, Chelsea lebih penting bagi saya.”
5. Sering Ditawari Menjadi Bintang Iklan dengan Merk Ternama
Siapa yang tidak mengenal sosok Jose Mourinho? Manajer klub sepakbola yang fenomenal sarat prestasi. Mou yang baru saja Manchester United pada Bulan Desember 2018 lalu. Pantas jika banyak pihak yang ingin memanfaatkan kepopulerannya. Salah satunya adalah perusahaan iklan yang ingin memakai jasanya.
Baca Juga: 5 Fakta Pemain Muda Indonesia yang Akan Bersinar di Eropa
Di luar karir kepelatihannya yang penuh kontroversi, Mou ternyata dikenal sebagai sosok yang berjiwa sosial. Ia berperan dalam banyak kegiatan sosial di dunia, seperti proyek remaja untuk anak-anak di Israel dan Palestina, juga program sejenis di negaranya.
Tak kalah dengan bintang-bintang tenar macam David Beckham atau Neymar, Mou pun terikat kontrak iklan dengan beberapa merek ternama. Bahkan, buku biografi resminya menjadi ‘best-seller’ di Portugal.
Mou dikabarkan tengah kebanjiran tawaran untuk main iklan dari bermacam merk ternama di dunia. Produsen iklan menginginkan manajer asal Portugal itu mengenakan produk-produk yang diiklankan sebagai imbal-balik.
Salah satu contohnya adalah ketika manajer berusia 50 tahun itu membutuhkan kacamata. Tidak lama berselang, merek-merek kacamata ternama menyodorkan produk mereka untuk digunakan mantan pelatih Inter Milan itu.
Namun, secara halus The Special One yang kini menyebut dirinya The Happy One itu menolak permintaan tersebut. Mou mengatakan bahwa ia tahu diri dengan kapasitasnya sebagai seorang manajer klub sepakbola, dan bukan seorang bintang iklan.