What If: Jika Pep Guardiola Paham Maksud Ferguson, United Bakal Tsunami Trofi
Vivagoal – Berita Bola – Pep Guardiola hampir menukangi Manchester United pasca Sir Alex Ferguson namun kesepakatan urung terjadi kala itu. Andai saja hal tersebut terealisasi, kesuksesan yang direngkuh Manchester City bisa saja berbalik ke United.
Kisahnya, pada 2012 Sir Alex Ferguson yang kala itu masih menukangi Manchester United sempat mengundang Pep Guardiola makan malam di New York. Hal tersebut tertuang dalam bukunya, “leading.” Fergie secara langsung membujuk Pep untuk bergabung dengan United.
“Saya makan malam bersama Guardiola di New York pada 2012, tapi tidak bisa mengajukan penawaran resmi kepadanya karena pensiun belum ada di agenda saya ketika itu,” ucap Ferguson seperti dilansir ESPN FC.
Kala itu, Pep memutuskan rehat satu tahun pasca menukangi Barcelona. Ia tak memiliki penawaran apapun. Hal tersebut yang membuat Fergie bergerak. Kesuksesan pelatih asal Spanyol kala menukangi Barcelona menjadi alasan di balik bergeraknya Fergie guna meminatanya bergabung.
Baca Juga:
- Analisa Vigo: Mason Mount: Kerugian Bagi Chelsea dan Keuntungan Bagi United
- Analisa Vigo: Kylian Mbappe Bisa Hentikan Kerusuhan yang Terjadi di Prancis
- Analisa Vigo: Frenkie De Jong yang Tak Bakal Dijual Barcelona
- What If: Ahn Jung-hwan Tidak Cetak Gol ke Gawang Italia dan Jadi Pahlawan Korea Selatan
“Saya sangat mengagumi Guardiola. Saya minta dia untuk menghubungi saya sebelum menerima tawaran dari klub lain, tapi dia tidak melakukannya dan kemudian bergabung dengan Bayern Munich pada Juli 2013.”
Usut punya usut, Pep Guardiola sama sekali tak paham dengan apa yang diucapkan Fergie dalam pertemuan tersebut. Fergie merupakan sosok yang masih memiliki aksen Skotlandia yang lumayan kental. Hal tersebut membuat orang non Inggris bakal sulit memaknai ucapannya. Aksen tersebut sempat membuat beberapa pemain seperti Park Ji-sung hingga Cristiano Ronaldo tak paham terkait apa yang diungkapkan Fergie.
Pep Guardiola said he received a text message from Sir Alex Ferguson yesterday morning before completing the treble ❤️🤝 pic.twitter.com/Q9v2h5kUML
— ESPN FC (@ESPNFC) June 11, 2023
“Saya masih tidak mengerti dia. Pada awalnya saya punya penerjemah dari Brasil (untuk berkomunikasi dengan Ferguson),” ujar Ronaldo pada acara the Jonathan Ross Show, dikutip dari Mirror pada 2015 lalu.
United pun harus memulai fase roller coasternya pasca Ferguson. Mereka lumayan sering berganti pelatih mulai dari David Moyes, Louis Van Gaal, Jose Mourinho, Ole Gunnar Solskjaer hingga saat ini ditukangi Erik ten Hag. Masifnya berganti pelatih tak lepas dari tuntutan tim yang selalu ingin berprestasi. Hal serupa mungkin tak akan terjadi jika mereka ditukangi Pep Guardiola.
Baca Juga:
- 5 Fakta Pelatih Jerman Tersukses
- Analisa Vigo: Tiga Jalan David De Gea
- Analisa Vigo: Euro 2004, Saat Yunani Dilindungi Dewi Keberuntungan
- Analisa Vigo: Menakar Tim yang Tepat untuk Antonio Conte
Andai saja pada 2012 lalu ia sama sekali tak mengalami kesulitan komunikasi, bukan tak mungkin sampai hari ini ia masih menukangi United. Pep, dengan segala reputasinya jelas bakal memberikan kesuksesan. Premier League yang lama tak direngkuh sejak 2012 tak bakal selama ini ditunggu. Selain itu, Tak bakal ada friksi antara dirinya dan Direktur Olahraga macam Ed Woodwaard lantaran ia bakal memegang kendali atas tim dan staf-staf klub di belakangnya.
Pep memiliki pengaruh yang lumayan besar di ruang ganti maupun jajaran manajemen. Urusan mendatangkan pemain jelas menjadi hal yang mungkin tak bisa diganggu-gugat. Andai ia di sana, kita mungkin tak akan menemui sosok macam Scott McTominay, Phill Jones, Radamel Falcao, Anthony Martial hingga Antony dalam skuatnya.
Bahkan ada potensi Marcus Rashford dan Mason Greenwood bakal menjadi duet mematikan dari akademi yang mampu dimaksimalkan Pep. Khusus Greenwood dirinya mungkin saat ini bisa mencapai level yang dimiliki Phil Foden bersama Manchester City dan Rashford mampu ia sulap memiliki performa seperti Alexis Sanchez dalam masa prime bersama Barcelona.
Bahkan, jika mau ditarik lebih jauh, kesuksesan yang direngkuh Manchester City saat ini tak akan bisa mereka dapatkan melalui dominasi mutlak dalam beberapa musim terakhir. Di akhir cerita, kita sama-sama tahu jika garis nasib selalu punya rencana lain yang tentunya tak melulu menyenangkan, bukan?
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com