Site icon Vivagoal.com

Analisa Vigo: Inilah Transfer Terburuk di Serie A Musim 2022/23

Analisa Vigo: Inilah Transfer Terburuk di Serie A Musim 2022/23

VivagoalSerie ASerie A musim 2022/23 telah berakhir di mana S.S.C. Napoli keluar sebagai juaranya. Namun, beberapa pemain di bawah ini nampaknya bisa dinobatkan sebagai transfer terburuk Serie A musim ini.

Serie A memang telah berakhir dan hadir juara baru yaitu Napoli. Mereka berhasil menjuarai kasta tertinggi sepakbola Italia usai meraih 90 poin dari 38 pertandingan, beda 16 poin dari peringkat kedua, S.S. Lazio.

Ini merupakan gelar Serie A ketiga, sekaligus pertama bagi Napoli sejak terakhir kali meraihnya pada 1990, di mana saat itu masih diperkuat oleh legenda sepakbola, Diego Armando Maradona. Namun, kali ini kita tidak akan membicarakan mengenai peraih scudetto musim 2022/23 tersebut.

Kali ini, kita akan berbicara mengenai transfer tim-tim Serie A di musim 2022/23. Dilansir dari Transfermarkt, terdapat 362 pemain baru yang datang dan 785 pemain yang hengkang selama musim 2022/23.

Dari banyaknya pemain yang datang, terdapat beberapa pemain yang tidak sesuai ekspektasi, bahkan jauh. Padahal, pemain tersebut diharapkan bisa membuat gebrakan bersama tim yang mereka bela.

Sayangnya, terdapat beberapa alasan yang akhirnya mereka tidak tampil maksimal di musim 2022/23. Berikut adalah lima transfer terburuk Serie A 2022/23 menurut Football Italia.

Charles De Ketelaere (AC Milan)

Sumber: Detik Sport

Charles De Ketelaere merupakan pemain asal Belgia yang didatangkan oleh AC Milan pada musim panas 2022. Ia dibeli oleh Rossoneri dari Club Brugge dengan harga yang tidak murah yaitu 35,5 juta euro.

AC Milan berharap banyak dari De Ketelaere sebagai seorang gelandang serang. Sayangnya, itu tidak bisa ditunjukkan oleh sang pemain, di mana ia hanya mampu meraih satu assist dari 32 penampilannya di musim ini.

Tidak sedikit yang meminta agar AC Milan segera menjualnya pada musim panas mendatang. Namun, rasany terlalu dini untuk melakukan itu karena De Ketelaere masih butuh adaptasi di Italia, mengingat ia datang dari Belgia. Akan tetapi, performanya yang jauh dari kata memuaskan pantas untuk dimasukkan ke dalam pembelian terburuk di Serie A 2022/23.


Baca Juga:


Paul Pogba (Juventus FC)

Sumber: Detik Sport

Paul Pogba memang pernah menjadi primadona bagi para Juventini. Ia datang dari Manchester United pada 2012, dan setelah itu ia langsung menjadi pilar penting Juventus.

Pogba sukses membawa Juventus meraih empat gelar Serie A, tiga Supercoppa Italia, dan dua Coppa Italia. Setelah empat musim membela Bianconeri, Pogba kembali ke Man United dengan harga yang fanstastis, yakni 105 juta euro.

Usai enam musim membela Setan Merah, Paul Pogba memutuskan untuk pulang ke Juventus Arena pada bursa transfer musim panas 2022/23. Berutungnya, Juventus tidak perlu untuk membayar transfernya karena kontraknya bersama Man United sudah habis pada 2022.

Berharap bisa bermain seperti dahulu kala, Pogba justru terikat dengan cedera. Berdasarkan statistik dari Transfermarkt, Pogba sudah mendapatkan enam kali cedera dan total sudah 364 hari ia absen membela Juventus.

Akibatnya, ia baru bermain sebanyak sembilan laga di musim ini dan hanya mencetak satu assist. Menit bermainnya pun tidak lebih dari 200 menit.

Divock Origi (AC Milan)

Sumber: Detik Sport

Divock Origi adalah pemain yang bisa dikatakan ‘kunci’ kebuntuan Jurgen Klopp di Liverpool FC. Ia adalah pahlawan Liverpool ketika melakukan comeback paling mengejutkan kontra FC Barcelona di Liga Champions 2018/19.

Sayangnya, ia harus pergi meninggalkan Anfield ke AC Milan pada musim panas 2022 dengan status bebas transfer. Berharap bisa mendapatkan menit bermain yang lebih banyak dan tampil mengesankan, justru Origi tidak mampu memuaskan Stefano Pioli, pelatih AC Milan.

Dilansir dari FootyStats, Origi hanya mampu menciptakan xG (kualitas peluang yang dihasilkan) dan xA (kualitas umpan yang dihasilkan) sebesar 3,3, lebih kecil daripada Charles De Ketelaere (4,0). Dari 27 laganya bersama Rossoneri di Serie A, Origi hanya mampu mencetak dua gol dan satu assist.

Kemungkinan besar, Origi akan dijual oleh AC Milan pada musim panas mendatang. Pioli membutuhkan penyerang yang berbahaya dan terjamin, dan Origi tidak sesuai dengan keinginan itu.

Luis Maximiano (S.S. Lazio)

Sumber: Tribun Kaltim

Lazio harus berpisah dengan dua kipernya, Thomas Strakosha dan Pepe Reina, musim panas 2021. Kepergian dua kiper tersebut membuat le Aquile merekrut Luis Maximiano dari Granada CF pada bursa transfer musim panas 2022.

Lazio menaruh harapan yang tinggi kepada Luis Maximiano. Selain harga tinggi yang dibayarkan Lazio yaitu sebesar 10,26 juta euro, performa Luis Maximiano bersama Granada di musim 2021/22 menjadi alasannya.

Sayangnya, debut Luis Maximiano berakhir dengan bencana. Hanya butuh enam menit bagi Luis Maximiano mendapatkan kartu merah pertamanya di Seria A usai melakukan handsball di luar kotak penalti kontra Bologna FC.

Akibatnya, Lazio langsung mencari kiper anyar lagi, dan itu adalah Ivan Provedel dari Spezia Calcio. Tidak hanya mendapat pesaing, namun kariernya di Lazio pada musim 2022/23 langsung tiada.

Andrea Belotti (AS Roma)

Sumber: Detik Sport

Andrea Belotti menjadi salah satu striker terbaik di Italia, dan itu muncul saat ia masih berseragam Torino FC. Ia berhasil mencetak 113 gol dan 28 assist dari tujuh musim bersama il Toro.

Dengan statistik tersebut, Jose Mourinho, pelatih AS Roma, meminta agar klub merekrutnya, dan akhirnya terjadi pada bursa transfer musim panas 2022. Belotti datang ke Olimpico Stadium dengan status bebas transfer.

Ia diharapkan bisa menjadi pesaing kuat Tammy Abraham di lini depan Giallorossi. Sayangnya, 46 laga yang ia jalani bersama AS Roma di seluruh ajang, Belotti hanya mampu mencetak empat gol dan dua assist, bahkan tidak ada satupun gol yang tercipta di Serie A 2022/23.

Memang, Belotti datang ke AS Roma dengan status gratis. Namun, pemain yang digadang-gadang sebagai salah satu striker terbaik di Italia ini tidak bisa memberikan performa sesuai yang dikatakan ketika berseragam AS Roma.

Dari kelima pemain di atas, Paul Pogba menjadi pemain dengan kans paling besar untuk dijual di musim panas mendatang. Selain gaji yang tinggi, banyaknya cedera yang ia alami menjadi salah satu alasan mengapa ia pantas dijual.

Namun, keempat pemain lainnya kecil kemungkinan untuk dijual di musim panas nanti. Akan tetapi, mereka harus menunjukkan peningkatan performa di musim 2023/24. Jika tidak, maka siap-siap saja untuk dimasukkan ke dalam daftar penjualan.

Selalu update berita bola terbaru seputar Serie A hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version