Analisa Vigo: Mason Mount, Kerugian Bagi Chelsea dan Keuntungan Bagi United
Vivagoal – Berita Bola – Manchester United resmi mendaratkan Mason Mount dari Chelsea. Kehadirannya seakan bakal melengkapi keping terakhir yang dibutukan tim di lini tengah. Sementara untuk the Blues, kehilangan sang pemain bakal memberikan dampak besar bagi tim asal London Barat itu.
Musim kemarin, Manchester United sempat bersaing dengan Arsenal dan Manchester City dalam perburuan gelar juara Premier League. Di akhir musim, performa tim sedikit mengalami turbulensi. Namun mereka masih mampu finish di zona Liga Champions.
Hal serupa tentu tak ingin diulangi pada musim depan. Mendatangkan pemain baru jelas menjadi kunci yang diharapkan. Setan Merah membidik tia sektor krusial yakni kiper, penyerang dan gelandang baru. Untuk sektor gelandang, Mason Mount didapatkan. Sosok asal Inggris gagal mencapai kata sepakat soal kontrak baru dengan Chelsea.
Mason Mount the last time Man United won the league title pic.twitter.com/MGO3O2ALFA
— Troll Football (@TrollFootball) July 5, 2023
Mahar tak kurang dari 55 juta paun plus bonus 5 juta paun disematkan untuk mendatangkan sang pemain ke Carrington. Chelsea memang perlu mereduksi skuat guna menstabilkan performa klub di bawah arahan Mauricio Pochettino. Namun rasanya membuang Mount jelas bakal menimbulkan kekecewaan besar bagi the Blues lantaran ia merupakan produk asli akademi klub.
Baca Juga:
- Analisa Vigo: Kylian Mbappe Bisa Hentikan Kerusuhan yang Terjadi di Prancis
- Analisa Vigo: Frenkie De Jong yang Tak Bakal Dijual Barcelona
- What If: Ahn Jung-hwan Tidak Cetak Gol ke Gawang Italia dan Jadi Pahlawan Korea Selatan
- Analisa Vigo: Piala Dunia 2002, Turnamen Sepakbola Skala Dunia Paling Kontroversi
Jika berkaca pada performa musim lalu, Chelsea jelas tak akan terlalu meratapi kepergian Mount. Pasalnya, seluruh skuat the Blues memang bermain buruk lantaran banyaknya pemain yang masuk dan pergantian pelatih yang terbilang prematur. Namun jika menarik jauh ke belakang, kepergiannya terbilang menyesakkan.
Mount musim lalu memang hanya membukukan tiga gol dan dua assist. Namun di musim sebelumnya, ia mampu mendulang 11 gol dan 10 assist. Performa secara keseluruhan juga menurun. Musim kemarin, ia hanya menciptakan 1,6 peluang per laga. Angka tersebut turun dari 2,2 di musim sebelumnya. Untuk soal tembakan, musim kemarin ia sempat bukukan 1,8 sepakan per laga. Angka tersebut turun dari 2,9 sepakan di musim 2021/22.\
Mason Mount has today ended his 18-year association with Chelsea after completing a permanent move away from the club. ✍️
— Chelsea FC (@ChelseaFC) July 5, 2023
Penurunan yang terjadi pada Mount tak lepas dari perubahan taktik yang dilakukan Chelsea. Musim lalu, ia lebih condong bermain di sisi kiri meski posisi aslinya adalah pemain nomor 10. Thomas Tuchel, pelatih the Blues sebelumnya yang memberikan ruang gerak guna menaikannya sedikit ke depan dan penempatan tersebut diklaim Mount amat berguna dalam karirnya.
Periode 2020/21 dan 2021/22 menjadi momen terbaik Mount bersama Chelsea. Ia mampu duduk di peringkat kelima dalam urusan menciptakan peluang. Namanya hanya kalah dari Kevin De Bruyne, Bruno Fernandez, Trent Alexander-Arnold dan Soun Heung-min.
Baca Juga:
- 5 Fakta Pelatih Jerman Tersukses
- Analisa Vigo: Tiga Jalan David De Gea
- Analisa Vigo: Euro 2004, Saat Yunani Dilindungi Dewi Keberuntungan
- Analisa Vigo: Menakar Tim yang Tepat untuk Antonio Conte
Ia juga berada di urutan ekedelapan dalam ursan assist dibanding pemain lain. Catatannya memang terbilang kecil namun ua merupakan pemain efektif karena peluang yang diciptakannya relative sedikit untuk dikreasiikan menjadi assist. Mount bisa menjadi metronom sempurna di lini tengah.
Selain itu, kehadirannya di United diprediksi bakal memberikan dampak besar. Pasalnya, sosok asal Inggris kerap terlibat dalam urusan pre-assist.Konsistensinya dalam musim tersebut membuatnya menjadi kreator yuang kinsisten setelah De Bruyne, Fernandez, Riyad Mahrez, Mo Salah hingga Jack Grealish.
Secara permainana, Mount bakal menjadi dimensi lain bagi skema 4-3-3 besutan Erik ten Hag. Peranannya lebih dinamis dibanding Christian Eriksen. Selain itu, dirinya juga bisa menjadi pemain nomor 10 dan bersaing dengan Bruno Fernandes sekaligus menjadi kreator lini serang tim.
Pindah dari Chelsea, pada akhirnya bakal membua the Blues mengandalkan Enzo Fernandez seorang di lini tengah meski mereka baru saja mendaratkan Christophe Nkunku. Meski begitu, performa pemain Prancis itu masih harus dilihat lebih dulu sebelum dinilai. Hal serupa juga terjadi pada Mount. Andai skema berhasil. Tak bisa dibayangkan betapa mengerikannya lini tengah United dengan Casemiro, Mount dan Fernandes di lini tengah.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com