Bukan Sarri, Dua Nama Ini Lebih Layak Jadi Kambing Hitam Terpuruknya Juventus di UCL
Vivagoal – Liga Champions – Di saat semua orang menyalahkan Maurizio Sarri atas terpuruknya Juventus di Liga Champions, jurnalis kenamaan, Carlo Garganese justru memiliki pandangan lain. Menurutnya manajemen, atau dalam hal ini Andrea Agnelli dan Fabio Paratici, lebih pantas memikul tanggung jawab atas kegagalan ini.
Sarri disebut gagal membawa permainan apik miliknya di Juventus. Raksasa Italia itu seperti kehilangan taringnya musim ini.
Kendati berhasil mengunci gelar juara Serie A kali kesembilan secara beruntun, Juventus terlihat dengan jelas tampil di bawah standar. Mereka gagal di Coppa Italia dan harus tersingkir di Liga Champions.
https://www.instagram.com/p/CDmjVBdsIz_/
Garganese kemudian melihat jika Sarri seharusnya menjadi orang terakhir yang disalahkan. Dua nama yakni Agnelli dan Paratici menjadi biang kerok kebobrokan yang terjadi di sana.
“Sarri adalah orang terakhir yang patut disalahkan atas tersingkirnya Juventus malam ini. Dua orang pertama yang pantas disalahkan adalah Fabio Paratici dan Andrea Agnelli,” tulisnya dalam sebuah utas panjang di Twitter.
“Lihat skuat Juventus; kegagalan ini bukanlah kejutan. Kebijakan transfer dan pembangunan tim Juve adalah sebuah bencana dalam paling sedikit tiga musim panas terakhir,” lanjutnya.
Baca Juga:
- Inilah Fasilitas Mewah yang Bakal Didapat David Silva di Lazio
- Ditawari Eric Bailly, Begini Respon AC Milan
- Sarri Yakin Tetap Tukangi Juventus pada Musim Depan
- Komunikasi Antara Jorginho dengan Sarri, Kode ke Juventus?
Garganese menyebut Juventus sudah berubah dari segi transfer pemain. Mereka tak memperkuat tim khususnya di posisi gelandang.
Mereka telah berubah menjadi klub korporat yang ingin mendapat hasil instan. Nama-nama sekelas Cristiano Ronaldo dan Matthijs De Ligt didatangkan dengan harapan mereka bisa dengan mudah juara Liga Champions.
“Juventus telah berpindah dari model membangun tim seperti yang kami lihat di tahun 2011-2016 jadi korporat/Galactico dengan membeli satu pemain bintang dengan mengorbankan tim. CR7 2018, De Ligt 2019,” tambahnya.
“Menyisakan Juventus dengan beberapa pemain bintang namun menjadi tim yang penuh dengan jarak serta pemain berumur. Berapa banyak tim Juve sekarang yang bisa masuk ke dalam tim dari tahun 2012 hingga 2017? Saya rasa hanya dua, Ronaldo dan Dybala.”
“Itu menunjukkan seberapa jauhnya Juventus terpuruk. Berapa banyak pemain dari tim sekarang yang bisa bermain untuk Bayern, City, Liverpool? Ini adalah gelandang terburuk Juventus sejak tahun 2016.”
“Terbawa ke final UCL 2017. Menjadi sebuah bencana sejak saat itu. Berapa banyak uang yang dikeluarkan Juve untuk gelandang sejak 2017? Tidak sepeserpun dalam tiga tahun (sampai transfer Arthur). Hanya pemain bebas transfer; Emre Can, Rabiot, Ramsey.”
“Entah bagaimana Juve berpindah dari memiliki gelandang terbaik dunia dengan Pirlo-Vidal-Pogba (Marchisio sebagai cadangan) menjadi kekacauan sekarang. Juve pindah dari memiliki bek terbaik dunia hingga menjadi ada seorang winger kanan yang menjadi bek kanan, tanpa cadangan tersisa di belakang dan lini pertahanan yang kebobolan 43 gol di Serie A,” pungkasnya.
Selalu update berita terbaru seputar Liga Champions hanya di Vivagoal.com